Friday, July 17, 2020

MELIHAT ORANG MELALUI PENGLIHATAN YESUS

MELIHAT ORANG MELALUI PENGLIHATAN YESUS
(Ringkasan Sekolah Sabat, Triwulan 3 Pelajaran 3)
       

PENDAHULUAN

a. Manusia melihat apa yang di depan mata sehingga mempengaruhi sikap dan tindakan yang berbeda dan cenderung negatif terhadap "seseorang" (1 Sam 16:7)

b. Tetapi Yesus melihat dari sudut pandang yang berbeda, Dia melihat hati dari sisi positif, yaitu kesempatan untuk selamat.

I. JAMAHAN KEDUA

a. Lebih dari setengah dari mujizat penyembuhan Yesus, sebagai hasil dari usaha kerabat atau teman yang membawa orang sakit itu pada Yesus.

b. Dengan iman orang membawa  dan memohon kesembuhan seorang buta kepada Yesus (Mark 8:22). Dan Yesus menyembuhkan orang itu (ay.23).

c. Karena tidak memiliki iman jamahan Yesus hanya membuat orang buta itu melihat tetapi tidak jelas (Mark 8:24). Jamahan kedua yang diterima dengan iman membuat orang buta itu melihat dengan jelas (Mark 8:25).

d. Kita yang percaya, memiliki tanggung jawab membawa kerabat kita yang buta rohani kepada Yesus agar melihat kebenaran. DAN kita memerlukan jamahan kedua agar dapat melihat semua orang sebagai calon Sorga.

II. PELAJARAN TENTANG PENERIMAAN:

a. Yesus mengajar murid-murid-Nya cara melihat orang, bukan sebagaimana mereka ada, tetapi melalui kaca mata Sorga yaitu seperti apa mereka kelak (1 Tim 2:3,4).

b. Orang Samaria adalah campuran orang Yahudi dan bangsa penyembah berhala. Orang Yahudi dan murid-murid-Nya memandang mereka sebagai orang najis dan tidak bergaul dengan mereka (Yoh 4:9).

c. Yesus melihat wanita samaria yang berdosa dan terbuang itu sebagai calon Sorga yang memerlukan air kehidupan atau firman dan keselamatan (Yoh 4:13,14)

d. "Mereka yang memiliki Roh Kristus  akan melihat semua orang melalui mata belas kasihan Ilahi" (Sign of the times, 20 Juni 1892)

III. MULAILAH DI MANA ANDA BERADA:

a. Kuasa Roh Kudus akan membuat kita bersemangat  untuk bersaksi mulai dari tempat di mana kita berada (Kis 1:8).

b. Mulailah bersaksi dengan hal-hal sederhana, dengan apa yang ada sesuai talenta dan karnia rohani yang dipercayakan Tuhan kepada Kita (1 Kor 12:7,11)

c. Andreas tidak pandai bicara, dia bersaksi sesuai talentanya mulai dari krluaganya dengan  membawa Petrus pada Yesus (Yoh 1:40,41).

d. Di luar rumahnya dia juga bersaksi sesuai kesanggupannya dengan membawa anak kecil pemilik 5 roti dan 2 ikan pada Yesus (Yoh 6:5-11) dan mempertemukan orang Yunani pada Yesus (Yoh 12:20-26).

IV. MENGHADAPI ORANG YANG SULIT:

a. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Mat 19:26) demikian juga tidak mustahil orang sekeras dan sesulit apapun bertobat di bawa pada Yesus.

b. Yesus sanggup mengubah para nelayan yang keras dan tidak berpendidikan tinggi itu menjadi penjala manusia (Mat 4:18,19).

c. Yesus mengasihi dan dengan sabar menghadapi ahli Taurat yang gila hormat dan suka menindas (Mark 12:28-4), Yesus ingin menyelamatkan mereka (Mat 13:52)

d. Hati Yesus yang penuh kasih terbuka untuk para penjahat yang bertobat (Luk 23:39-43). Yesus ingin menyelamatkan semua orang termasuk kita yang berdosa.

V. MERASAKAN PELUANG yang TERSEDIA:

a. Bersaksi bagi Yesus selalu ada tantangan dan halangan. Tetapi pasti ada peluang yang Tuhan sediakan. Diperlukan hikmat untuk melihat setiap peluang yang tersedia (2 Kor 2:12,13).

b. Menyelamatkan manusia adalah misi Yesus. Menuntun orang bertobat adalah karya Roh Kudus. Seperti Allah menggunakan Filipus, Allah mencari hati yang terbuka yang mau digunakan sebagai sarana menjangkau orang lain (Kisah Rasul 8:26-38).

c. Seperti Filipus, jika kita mau mendengar suara Tuhan dan melihat setiap peluang, kita akan dibimbing oleh malaikat yang tidak kelihatan untuk menjangkau para pencari kebenaran.

KESIMPULAN

Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit (Mat 9:37). Kita harus berdoa agar Tuhan mengirim pekerja untuk menuai (Mat 9:38).

Dan pekerja yang Tuhan mau kirim itu adalah: Saya dan saudara, bukan orang lain.

Selamat Sabat, selamat beribadah, Tuhan memberkati.

Sunday, July 12, 2020

PELAJARAN DARI BETLEHEM

Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang; sesudah itu Ia menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. Ibrani 9:28

    Pada waktu kedatangan Kristus yang pertama kali para imam dan penulis tentang Kota Kudus, kepada siapa sabda Allah telah dipercayakan, seharusnya mengerti tanda-tanda zaman dan memaklumkan kedatangan Kristus yang dijanjikan. Nubuatan Mikha menunjukkan tempat kelahiran-Nya, Daniel mencantumkan waktu kedatangan-Nya. Allah menyerahkan nubuatan-nubuatan ini kepada para pemimpin Yahudi; tidak ada maaf bagi mereka jika mereka tidak mengetahui dan mengumumkan kepada orang banyak bahwa kedatangan Mesias sudah dekat. Ketidaktahuan mereka merupakan akibat kelalaian yang berdosa ….

    Semua orang seharusnya sudah bersiap-siap dan menunggu-nunggu supaya mereka boleh berada di antara yang pertama menyambut Penebus dunia. Tetapi, amboi, di Betlehem dua orang yang mengadakan perjalanan dari bukit-bukit Nazaret sudah lelah menyusuri jalan sempit yang panjang menuju ke bagian timur kota, dengan tidak berhasil mencari tempat istirahat untuk menginap malam itu. Tidak ada pintu yang terbuka untuk menerima mereka. Di dalam sebuah gubuk hina yang disediakan untuk binatang, akhirnya mereka mendapat tempat bermalam, dan di sanalah Juruselamat dunia lahir…

    Tidak ada bukti bahwa Kristus sudah ditunggu-tunggu, dan tidak ada persiapan untuk kedatangan Raja kehidupan. Dalam ketakjuban peusurh sorga sudah hampir pulang ke sorga dengan membawa berita yang memalukan, ketiak ia menemukan sekelompok gembala yang sedang menjaga ternak mereka pada malam hari, dan ketika mereka memandang ke langit yang penuh dengan bintang, sambal merenungkan nubuatan kedatangan mesias ke bumi, dan merindukan kedatangan Penebus dunia. Mereka inilah suatu kumpulan orang yang bersedia menerima kabar dari sorga itu. Maka tiba-tiba malaikat Tuhan muncul, memaklumkan kabar baik mengenai kesukaan besar …

    Oh, betapa suatu pelajaran yang indah cerita Betlehem yang ajaib ini! Betapa hal ini menegur ketidakpercayaan kita, kesombongan kita dan kesenangan diri. Betapa hal ini memberikan kita amaran supaya berjaga-jaga, jangan dengan pelbagai kejahatan kita, sehingga kitapun gagal mengerti akan tanda-tanda zaman, dan dengan demikian tidak mengetahui hari kedatangan Tuhan kita.