Saturday, February 20, 2021

KITA TIDAK AKAN MENYEMBAH PATUNG APAPUN

"Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya''– Keluaran 20: 4,5.


Khalik kita menuntut pengabdian kita yang tertinggi, kesetiaan kita yang terutama. Segala sesuatu yang cenderung mengurangi kasih kita terhadap Allah, atau menghalangi perbaktian yang patut diberikan kepada-Nya, dengan demikian itu telah menjadi berhala. Bagi sebagian orang, tanahnya, rumahnya, dagangannya, itulah berhala-berhala. Perusahaan-perusahaan dijalankan dengan semangat dan tenaga, sedang perbaktian kepada Allah dijadikan pertimbangan yang nomor dua. Perbaktian keluarga dilalaikan, doa pribadi dilupakan. Banyak orang mengaku bertindak adil terhadap sesamanya manusia, tetapi tampaknya mereka hanya sekadar menutupi kewajibannya saja. Tetapi tidaklah cukup hanya memeliharakan enam hukum yang terakhir dari sepuluh hukum. Kita harus mengasihi Tuhan Allah kita dengan segenap hati. Tidak ada suatu apa pun yang kurang dari penurutan kepada setiap perintah ...dapat memenuhi segala tuntutan hukum Ilahi itu.

Banyak orang yang hatinya telah dikeraskan oleh kekayaan duniawi sehingga mereka lupa kepada Allah, dan lupa kepada segala keperluan sesamanya manusia. Orang-orang yang mengaku dirinya Kristen menghiasi dirinya dengan permata intan, kain-kain renda, pakaian-pakaian yang mahal, sementara umat Tuhan yang miskin kekurangan segala keperluan hidup. Laki-laki dan perempuan yang menuntut penebusan oleh darah Juruselamat akan memboroskan segala kekayaan yang dipercayakan kepada mereka untuk penyelamatan jiwa- jiwa yang lain, lalu kemudian dengan bersungut-sungut membagikan dengan kikirnya persembahan mereka untuk agama, memberikan dengan bebas hanya kalau pemberian itu akan mendatangkan kehormatan kepada mereka. Inilah orang-orang penyembah berhala.

Apa pun yang mengalihkan pikiran dari Allah mengambil rupa sebuah berhala, dan itulah sebabnya ada begitu sedikit kuasa di dalam jemaat dewasa ini.

Hukum kedua melarang penyembahan Allah yang benar oleh patung-patung atau sesuatu yang menyerupai apa pun .... Pikiran, yang dipalingkan dari kesempurnaan Yahwe yang tiada terhingga, akan tertarik kepada makhluk dan bukan lagi kepada Khalik.

Allah adalah penyelidik hati. Ia membedakan antara perbaktian hati yang benar dengan penyembahan berhala.

    

Friday, February 19, 2021

KITA TIDAK AKAN PUNYA ILAH LAIN

"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku''– Keluaran 20: 3.


Sepuluh hukum yang berisi, Hendaklah kamu, dan Jangan kamu, adalah sepuluh janji yang dipastikan kepada kita kalau kita mau menuruti hukum yang memerintah alam semesta.

Tidak ada hukum moral yang diperintahkan dalam bagian mana pun dari Alkitab yang tidak diukir dengan jari Allah dalam hukum-Nya yang suci itu pada loh batu. Satu salinan diberikan kepada Musa di atas Bukit Sinai. Empat hukum yang pertama memerintahkan manusia di dalam kewajibannya berbakti kepada Tuhan Allah kita dengan segenap hati, dan segenap jiwa, dan dengan segenap pikiran, dan dengan segenap kekuatan. Ini meliputi manusia seluruhnya. Ini menuntut kasih yang begitu hangat, begitu bersemangat, sehingga manusia tidak dapat menghargai apa pun dalam pikirannya atau kasih sayangnya dalam persaingan dengan Allah; dan pekerjaannya akan membawa tanda tangan surga. Segala sesuatu adalah yang kedua kepada kemuliaan Allah. Bapa kita yang di surga haruslah selalu disayangi sebagai yang terutama, kesukaan dan kemakmuran, terang dan kecukupan hidup kita, serta bagian pusaka kita untuk selama-lamanya.

Biarlah manusia menyembah dan berbakti kepada Tuhan Allah, dan hanya Dia saja. Janganlah kesombongan yang mementingkan diri diangkat dan disembah sebagai suatu dewa. Janganlah uang dijadikan dewa. Kalau hawa nafsu tidak ditaklukkan ke bawah pemerintahan segala kuasa pikiran yang lebih tinggi, hawa nafsu kebinatangan akan memerintahkan manusia. Segala sesuatu yang dijadikan pokok pikiran dan pemujaan yang tidak sepantasnya, pikiran yang dimanjakan, ialah suatu dewa yang dipilih terlebih daripada Allah.

Yahwe, yang kekal, yang ada dengan sendirinya, Oknum yang tidak dijadikan, Dia Sendirilah sumber dan pemelihara semuanya, yakni satu-satunya yang berhak disembah serta menerima penghormatan tertinggi. Manusia dilarang untuk memberikan kepada objek yang lain tempat terutama dalam kasih sayangnya ataupun pelayanannya. Barang apa pun yang kita cintai, kalau cenderung kepada pengurangan kasih kita kepada Allah atau menghalangi perbaktian yang patut diberikan kepada-Nya, hal itulah yang kita jadikan suatu ilah.

    

Thursday, February 18, 2021

KRISTUS DATANG KE DUNIA UNTUK MENGGENAPI HUKUM TAURAT

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya''– Matius 5: 17.


Allah memilih Israel sebaga tempat penyimpanan harta kebenaran yang tidak ternilai harganya untuk segala bangsa, dan Ia memberikan hukum-Nya kepada mereka sebagai standar karakter yang mereka harus perkembang di hadapan dunia, di hadapan malaikat-malaikat, dan di hadapan dunia-dunia yang belum jatuh dalam dosa....Melalui ketidaktaatan dan ketidaksetiaan, bangsa pilihan Tuhan memperkembang suatu tabiat yang berlawanan dengan tabiat yang dimaksudkan Allah supaya mereka perkembang oleh menuruti hukum-Nya. Mereka menaruh bentuk dan tujuan mereka atas kebenaran sendiri, membuangkan dari padanya tujuan Allah....Hukum Allah sedang ditanam di bawah catatan bentuk-bentuk upacara secara lahiriah saja seperti pembasuhan tangan sebelum makan, dan pembasuhan cawan-cawan dan mangkok-mangkuk. Persepuluhan dituntut keras atas rempah-rempah kebun yang sederhana. Bagi orang-orang yang lebih mengutamakan perkara yang kecil-kecil ini, Kristus berkata, ".... yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikaan"....

Di tengah-tengah segala bunyi suara hiruk pikuk yang membingungkan ini perlu seorang guru yang langsung dari alam surgawi untuk berbicara dari bibir yang diilhamkan kepada hati manusia, dan menyiarkan segala kebenaran penguji yang begitu penting kepada tiap-tiap orang....

Sebaga seorang Guru yang diutus Allah, pekerjaan Kristus ialah menjelaskan arti yang sebenarnya dari hukum-hukum pemerintahan Allah .... Menaruh kembali kebenaran dalam kerangka hukum Allah sendiri, Ia menyebabkan hukum itu bercahaya dalam sinar aslinya yang surgawi .... Ia menobatkan hukum-hukum Ilahi itu sejalan dengan kebenaran kerajaan kekal, kebenaran yang murni menghasilkan persetujuan Allah, sumber segala kebenaran....

Kristus datang bukan saja untuk membenarkan hukum itu di hadapan penduduk dunia ini, melainkan oleh hidup-Nya menetapkan untuk selama-lamanya keabadian hukum Allah....Ia (Allah) tidak pernah membiarkan seseorang yang menyerahkan pemeliharaan jiwanya kepada penjagaan-Nya. Setelah mengasihi mereka karena kasih rnereka kepada Yesus, Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahan.

    

Wednesday, February 17, 2021

KITA MENGASIHI HUKUM-HUKUM ALLAH LEBIH DARIPADA EMAS

"Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua''– Mazmur 119: 127.


Pada hari-hari yang penuh bahaya ini apakah kita akan tunjukkan kurang penyerahan kepada kebenaran Allah, dan kurang hubungan yang bersemangat kepada hukum-Nya, lebih daripada tahun yang sudah-sudah? Justru keadaan hal-hal yang dikatakan Kristus akan terjadi sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali dalam kuasa dan kemuliaan, sudah terjadi sekarang ini. Keadaan berdosa yang merajalela cenderung melumpuhkan bahkan membinasakan iman dan peribadatan yang benar. Tetapi justru inilah waktunya di mana emas keikhlasan umat Kristen akan bercahaya paling cemerlang, bertentangan dengan sikap munafik dan korupsi. Sekaranglah waktunya bagi umat pilihan Kristus untuk menunjukkan penyerahan mereka kepada pekerjaan-Nya--waktunya bagi semua pengikut-Nya untuk memberikan kesaksian yang paling mulia bagi Tuhannya oleh berdiri teguh melawan arus ke jahatan yang merajalela.

Bilamana kita melihat akibat-akibat dari melalaikan hukum Allah--ketidakjujuran, pencurian, percabulan, mabuk-mabuk, dan pembunuhan--kita harus bersedia mengatakan dengan pemazmur, "Aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas, bahkan daripada emas tua;" "dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar." Kalau hukum Ilahi itu dikesampingkan, kemelaratan yang paling besar akan diakibatkannya, baik kepada para keluarga maupun kepada masyarakat. Satu-satunya pengharapan kita yang lebih baik terdapat dalam penurutan yang lebih setia kepada hukum-hukum Yahwe. Prancis yang tidak percaya kepada Allah pernah mencoba menolak kekuasaan Allah. Betapa mengerikannya peristiwa yang menyusul! Manusia mengesampingkan hukum Ilahi itu sebagai kuk perbudakan, dan dalam kebebasan yang disombongkannya itu mereka menaruh dirinya di bawah pemerintahan orang yang paling lalim. Anarki dan pertumpahan darah memerintah pada hari yang mengerikan itu. Dipertunjukkanlah pada waktu itu kepada dunia bahwa cara yang paling pasti untuk menggali fondasi peraturan dan pemerintahan ialah meniadakan hukum Allah ....

Gantinya merasa bahwa kita sekarang ini dalam keadaan paling mudah dimaafkan dalam pelanggaran lebih lanjut, kita harus insaf seperti belum pernah, di hadapan tuntutan keadilan Allah atas kita, dan tabiat yang suci dari hukum-Nya, oleh karena Kristus harus mati untuk mempertahankan kekuasaan hukum itu. Kelak nanti, penurut akan melihat hasil-hasil yang berbahagia, yang mengikuti pemeliharaan semua perintah Allah.

    

Tuesday, February 16, 2021

KEMURAHAN DITUNJUKKAN KEPADA RIBUAN YANG MENGASIHI HUKUM ALLAH

"Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku''– Keluaran 20:6.

Sepuluh perintah suci yang diucapkan oleh Kristus di atas Bukit Sinai ialah penyataan tabiat Allah, dan memberitahukan kepada dunia fakta bahwa Dia mempunyai kekuasaan atas seluruh bangsa manusia. Bahwa hukum yang berisi sepuluh perintah tentang kasih terbesar yang dapat dinyatakan kepada manusia ialah suara Allah dari surga berbicara kepada jiwa dalam perjanjian. "Perbuatlah ini, maka engkau tidak akan berada di bawah pemerintahan dan penjajahan Iblis." Tidak ada yang negatif dalam hukum itu, meskipun tampaknya demikian. Itu adalah LAKUKAN, dan Hidup .... Tuhan telah memberikan perintah-Nya yang suci untuk menjadi suatu tembok perlindungan sekeliling makhluk-makhluk ciptaan- Nya."

Segala sesuatu yang Allah dapat buat, Ia telah lakukan untuk menyatakan kasih dan kemurahan-Nya yang besar kepadamu. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Sebab itu bersandarlah dalam jaminan kasih Allah .... Bukan oleh sebab kita lebih dahulu mengasihi Dia barulah Allah mengasihi kita, tetapi "ketika kita masih berdosa," Kristus mati bagi kita, menyediakan dengan sempurna dan limpah perlengkapan untuk penebusan kita. Meskipun oleh pendurhakaan kita telah patut mendapat murka dan hukuman Allah, namun Ia tidak meninggalkan kita, membiarkan kita bergumul dengan kuasa musuh dalam kekuatan kita sendiri yang fana. Malaikat-malaikat surga membantu perjuangan kita di dalam peperangan melawan kejahatan, dan oleh bekerja sama dengan mereka, kita boleh menang atas segala kuasa kejahatan itu .... Kalan kita menghampiri Allah oleh iman, Ia pun mendekat kepada kita, mengangkat kita ke dalam keluarga-Nya, dan mengangkat kita anak-anak-Nya laki-laki dan perempuan.

Kepada barang siapa yang setia dalam pekerjaan-Nya, kemurahan dijanjikan bukan hanya kepada keturunan yang ketiga dan yang keempat ... melainkan kepada beribu-ribu keturunan.

Kemurahan Allah yang penuh belas kasihan tidak dapat diukur, dan mereka yang menghargai kasih Kristus akan dibarui dalam kesucian yang benar, dan dibawa kepada Kristus, Pemimpin mereka. Mereka akan menjadi pengikut-pengikut Allah sebagai anak-anak yang terkasih.

    

Monday, February 15, 2021

Kita Akan Mengasihi Sesama Kita Seperti Diri Kita Sendiri

"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri''– Matius 22: 39.


Hukum Ilahi menuntut kita untuk mengasihi Allah lebih daripada semuanya, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Tanpa menjalankan kasih ini, pengakuan iman yang setinggi-tingginya hanyalah kemunafikan saja.

Orang yang berbakti kepada Allah akan mendapati bahwa ia tidak dapat menyayangi satu serabut pun dari akar kekikiran. Ia tidak dapat melakukan kewajibannya kepada Allahnya lalu mempraktikkan penindasan terhadap sesamanya manusia. Prinsip yang kedua dari hukum itu sama seperti yang pertama, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." "Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Ini adalah perkataan Yesus Kristus, dari perkataan ini tidak mungkin ada penyimpangan, pada pihak laki-laki, perempuan, ataupun orang muda yang mau menjadi orang Kristen yang benar. Penurutan kepada prinsip-prinsip perintah Allah itulah, yang membentuk tabiat serupa dengan peta Ilahi......

Mernbiarkan seorang sesama yang menderita tanpa dibantu berarti suatu pelanggaran hukum Allah .... Barang siapa yang mengasihi Allah tidak saja akan mengasihi sesamanya manusia, melainkan akan memandang dengan penuh belas kasihan yang lemah lembut segala makhluk yang telah dijadikan oleh Allah. Apabila Roh Allah ada di dalam manusia, itu akan menuntun dia kepada usaha meringankan lebih daripada menciptakan penderitaan .... Kita harus peduli kepada setiap penderitaan. dan memandang kepada diri kita sebagai perwakilan Allah untuk membantu orang-orang yang di dalam kesusahan sampai kepada puncak kesanggupan kita. Kita haruslah menjadi pekerja bersama dengan Allah. Ada beberapa orang yang menyatakan belas kasihan yang besar kepada anggota keluarganya, sahabat-sahabat dan orang-orang yang mereka sukai, namun gagal bermurah hati dan berbelas kasihan kepada orang-orang yang memerlukan simpati yang lemah lembut, yang memerlukan kemurahan hati dan kasih. Dengan hati yang tekun, marilah kita bertanya, Siapakah sesamaku manusia? Sesama manusia kita bukan hanya tetangga kita dan sahabat yang istimewa, bukan hanya orang-orang yang menjadi anggota jemaat kita atau yang berpikir serupa dengan kita. Sesama manusia kita ialah segenap keluarga manusia. Kita wajib melakukan kebaikan kepada semua manusia, dan teristimewa kepada saudara-saudara seiman. Kita wajib memberikan kepada dunia suatu pertunjukan tentang apakah artinya menjalankan hukum Allah. Kita wajib mengasihi Allah dengan sekuat tenaga dan mengasihi sesama kita manusia seperti diri kita sendiri.

    

Sunday, February 14, 2021

Kita Harus Mengasihi Tuhan Dengan Segenap Hati Kita

"Jawab Yesus kepadanya: 'Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu'''– Matius 22: 37.


Barang siapa yang mempunyai kasih Allah dipancarkan dalam hatinya, akan memantulkan kesucian dan kasih yang ada dalam Yahwe, dan yang dinyatakan oleh Kristus dalam dunia kita ini. Orang yang mempunyai kasih Allah di dalam hatinya tidak punya perseteruan terhadap hukum Allah, melainkan menyerahkan penurutan sukarela kepada segala perintah-Nya, dan inilah yang membentuk Kekristenan. Barang siapa yang mempunyai kasih yang terutama kepada Allah akan menyatakan kasih kepada sesamanya manusia, yang merupakan milik Allah baik oleh penciptaan maupun oleh penebusan. Kasih itulah kegenapan hukum Taurat; dan adalah kewajiban setiap anak Allah melakukan penurutan kepada segala perintah-Nya.....

Hukum Allah, yang suci dan sempurna, ialah satu-satunya standar tabiat yang benar. Kasih itu diucapkan dalam penurutan, dan kasih yang sempurna membuangkan segala ketakutan. Mereka yang mengasihi Allah, mempunyai cap Allah pada dahinya, dan mengerjakan pekerjaan Allah. Betapa kalau kiranya semua orang yang mengaku Kristen mengetahui apa artinya mengasihi Allah dengan praktik ....Mereka akan memperoleh keinsafan terhadap kesucian Allah yang tidak terhingga, mengetahui bahwa Dia mulia dan ditinggikan, dan kemurahaan-Nya memenuhi bait suci. Mereka tentu akan mempunyai pengaruh yang berkuasa atas hidup dan tabiat orang-orang di sekelilingnya, yang akan bekerja sebagai ragi di tengah-tengah kumpulan manusia, mengubahkan orang-orang lain oleh kuasa Yesus Kristus. Berhubungan dengan Sumber kuasa, mereka tidak akan pernah kehilangan pengaruh yang hidup, melainkan akan selalu bertambah-tambah dalam efisiensi.

Kasih kepada Allah harus menjadi suatu prinsip yang hidup, mendasari setiap perbuatan dan perkataan dan pikiran. Kalau dalam kekuatan Kristus kita sedang berusaha hendak mempertahankan suatu penyerahan yang demikian, kita akan setiap hari mengadakan hubungan dengan Allah .... Asas-asas hukum Allah akan berdiam di dalam hati, dan mengendalikan segala perbuatan. Maka akan wajarlah bagi kita mencari kemurnian dan kesucian, menghindarkan roh dan teladan dunia ini, lalu berusaha membahagiakan semua orang yang sekeliling kita, sama seperti malaikat-malaikat kemuliaan melaksanakan tugas kasih yang ditentukan kepada mereka.