Saturday, February 27, 2021

KITA TIDAK AKAN BERDUSTA ATAU MEMBERIKAN KESAKSIAN PALSU

"Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu''– Keluaran 20: 16.


Hukum yang kesembilan menuntut dari kita suatu penghargaan yang tidak dapat diganggu gugat bagi kebenaran yang tepat di dalam segala pernyataan oleh mana tabiat sesama kita manusia mungkin akan dinodai. Lidah, yang begitu kecil dikendalikan manusia, harus dikekang oleh prinsip ketelitian yang kuat, oleh hukum kasih terhadap Allah dan terhadap manusia.

Perkataan bohong dalam segala hal, setiap usaha atau maksud hendak menipu sesama kita, tercakup dalam hukum ini. Suatu maksud hendak menipu itulah yang merupakan dusta. Oleh lirikan mata, gerakan tangan, ekspresi wajah, suatu dusta bisa diadakan secara mantap sama seperti oleh perkataan. Semua ucapan keterlaluan yang disengaja, setiap pernyataan atau sindiran yang dimaksudkan untuk memberikan kesan yang salah dan dibesar-besarkan, bahkan pernyataan dari fakta yang diucapkan sedemikian rupa sehingga menyesatkan, semuanya itu termasuk dusta. Hukum ini melarang segala usaha untuk merugikan nama baik sesama manusia oleh penyajian yang salah atau sangka-sangka jahat, oleh laporan palsu atau membawa berita yang tidak benar. Bahkan menyembunyikan kebenaran dengan sengaja, yang olehnya mengakibatkan orang lain akan dirugikan, adalah pelanggaran hukum yang kesembilan.

Yesus mengajarkan bahwa kebenaran yang tepat haruslah menjadi undang -undang pembicaraan. "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak ..." Perkataan ini menyalahkan semua ungkapan serta seruan yang tidak berarti dan penjelasan-penjelasan yang mendekati kepada perkataan sia-sia. Mengutuk ucapan-ucapan penipuan, penghindaran kebenaran, ungkapan yang menyanjung, membesar-besarkan, penyajian yang tidak benar dalam perdagangan yang sedang berlaku dalam masyarakat dan dalam dunia usaha. Kata-kata ini mengajarkan bahwa tidak seorang pun boleh berupaya tampil menyelubungi keadaannya yang sebenarnya, atau yang perkataannya tidak menyampaikan perasaan hatinya yang sebenarnya, dapat dikatakan berkata yang benar....

Segala sesuatu yang dilakukan orang-orang Kristen haruslah jelas seperti sinar matahari. Kebenaran berasal dari Allah; penipuan dalam segala bentuknya yang sangat banyak, berasal dari Iblis .... Kita tidak dapat membicarakan kebenaran kecuali pikiran kita selalu dituntun oleh Dia yang adalah kebenaran.

    

Friday, February 26, 2021

KITA TIDAK AKAN MENCURI

"Jangan mencuri''– Keluaran 20: 15.


Baik dosa-dosa umum maupun secara pribadi tercakup dalam larangan ini. Hukum yang kedelapan ini menghukum penculikan dan soal perbudakan, dan melarang peperangan untuk menguasai orang lain. Itu menghukum pencurian dan perampokan. Dituntutnya kejujuran dalam hal-hal yang paling kecil dalam segala urusan hidup. Hukum itu melarang ketamakan dalam perdagangan, dan dituntutnya pembayaran utang atau upah yang adil. Menyatakan bahwa setiap usaha untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri dari kelalaian, kelemahan, atau kemalangan orang lain, dicatat sebagai penipuan di dalam buku surga."

Hukum yang kedelapan itu harus menjadi benteng jiwa, dan memagari manusia di dalamnya, sehingga ia tidak akan mengadakan pelanggaran yang berbahaya--yang cinta dirinya dan keinginannya untuk laba akan dibuat atas hak-hak sesamanya manusia. Dilarangnya segala macam ketidaktulusan, ketidakadilan,atau penipuan, biarpun itu umum, betapapun itu dimaafkan oleh dalih-dalih yang mungkin masuk akal.

"Jangan mencuri" ditulis oleh jari Allah di atas loh batu, namun betapa banyaknya pencurian terhadap kasih sayang dilakukan dan itu dimaafkan. Pertunangan yang dapat menyesatkan dipelihara, hubungan-hubungan rahasia diteruskan, hingga kasih sayang seorang yang tidak berpengalaman dan yang tidak mengetahui ke mana pertunangannya akan bertumbuh, berada dalam satu tindakan yang ditarik menjauh dari orang tua dan diletakkan di atas seseorang yang sebenarnya tidak layak dicintai. Alkitab menyalahkan segala jenis ketidakjujuran.

Meremehkan hati ialah suatu kejahatan yang bukan main besarnya di pandangan Allah yang suci.

Sebagaimana kita berurusan dengan sesama manusia dalam cara yang tidak jujur atau mengadakan penyelewengan secara berani, demikian pula kita akan memperlakukan Allah. Orang-orang yang terus berbuat hal-hal yang tidak jujur akan terus melakukan kebiasaan mereka hingga mereka menipu jiwa mereka sendiri serta kehilangan surga dan hidup yang kekal.

Selama langit dan bumi ada, prinsip suci dari hukum Allah itu akan tetap ada, suatu sumber berkat, memancarkan aliran-aliran untuk menyegarkan bumi.

    

Thursday, February 25, 2021

KITA AKAN MENJADI SUCI

"Jangan berzinah''– Keluaran 20: 14.


Perintah ini melarang bukan saja perbuatan-perbuatan yang tidak suci, melainkan pikiran dan keinginan yang penuh dengan hawa nafsu, atau setiap perbuatan yang cenderung untuk membangkitkan nafsu. Kesucian dituntut bunkan saja dalam kehidupan yang dapat dilihat dari luar tetapi juga dalam keinginan-keinginan yang tersembunyi serta perasaan hati. Kristus, yang mengajarkan tentang tuntutan hukum Allah yang jangkauannya sangat luas, menyatakan bahwa pikiran atau pandangan jahat itu adalah juga dosa sama seperti kalau melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

Kalau pikiran yang jahat dikasihi dan dihargai, sekalipun tersembunyi, Yesus mengatakan, itu menunjukkan bahwa dosa masih tetap berkerajaan di dalam hati. Jiwa masih tetap dalam empedu kepahitan dan dalam perbudakan kejahatan. Orang yang mendapat kesenangan dalam memikir-mikirkan adegan kecabulan, yang memanjakan pikiran yang jahat, pandangan yang penuh nafsu, dapat melihat dalam dosa terbuka, dengan beban malunya dan duka yang menghancurkan hati, sifat yang sebenarnya dari kejahatan yang telah disembunyikannya di dalam bilik-bilik jiwa. Masa penggodaan, yang olehnya seseorang bisa jatuh ke dalam dosa yang memilukan, tidak menciptakan kejahatan yang dinyatakan, tetapi hanya mengembangkan atau menyatakan apa yang tersembunyi dan terpendam dalam hati. "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia;" karena dari dalam hati "terpancar kehi dupan." Hati yang di dalamnya Kristus tinggal, akan dipenuhi, dipuaskan, dengan kasih-Nya sehingga hati itu tidak akan dihanguskan dengan keinginan untuk menarik simpati dan perhatian kepada dirinya sendiri. Maka oleh penyerahan jiwa kepada Allah, hikmat-Nya dapat melaksanakan apa yang gagal dilakukan hikmat manusia.

Selama kehidupan masih berlangsung, selalu ada keperluan untuk menjaga kasih sayang hati dan hawa nafsu dengan maksud yang teguh. Tidak sesaat pun kita dapat aman kecuali kalau kita bersandar pada Allah, hidup tersembunyi dengan Kristus.

Makin dekat kita hidup kepada Yesus, semakin besar kemungkinan kita ambil bagian dalam tabiat-Nya yang murni dan suci; dan semakin menjijikkan dosa dosa itu tampaknya bagi kita, lalu kemurnian dan kegemilangan Kristus akan tampak semakin ditinggikan dan diinginkan.

    

Wednesday, February 24, 2021

KITA TIDAK AKAN MEMBUNUH

"Jangan membunuh''– Keluaran 20: 13.


Semua perbuatan yang tidak adil, yang cenderung memendekkan umur; roh kebencian dan dendam, atau pemanjaan hawa nafsu yang membawa kepada perbuatan-perbuatan yang membahayakan terhadap orang lain, atau menyebabkan kita sampai menginginkan mereka celaka (karena "setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia"); kelalaian untuk mengurus orang-orang miskin atau menderita; semua pemanjaan diri atau penahanan diri yang tidak perlu atau pekerjaan yang berlebihan sehingga cenderung merusak kesehatan--semuanya ini, sampai kepada tingkat yang 1ebih besar, atau kecil adalah pelanggaran hukum yang keenam.

Beberapa orang mengorbankan kewajiban jasmani dan moral, berpikir hendak mendapat kebahagiaan, dan mereka kehilangan baik jiwa maupun tubuh. Yang lain akan mencari kebahagiaan mereka dalam pemanjaan selera yang bukan sewajarnya, dan menganggap pemanjaan selera itu lebih diperlukan daripada kesehatan dan hidup. Banyak membiarkan dirinya dirantai oleh hawa nafsu kebinatangan, dan akan mengorbankan kekuatan jasmani, intelek, dan moral, untuk memuaskan nafsu berahi. Mereka akan membawa diri mereka ke dalam kubur yang belum waktunya, dan pada hari pengadilan akan dibebankan dengan pembunuhan diri sendiri.

Roh kebencian dan dendam berasal dari Iblis; dan itu mengajak dia membunuh Anak Allah. Barang siapa menyayangi dengki atau perangai yang tidak bermurah hati berarti menyayangi roh Iblis itu; dan buahnya akan membawa kepada maut. Dalam pikiran dendam, perbuatan jahat itu ada terbungkus, seperti tanaman dalam bibit.

Hukum Allah memperhatikan kecemburuan, iri hati, kebencian, fitnah, rasa dendam, hawa nafsu, dan ambisi yang meluap dalam jiwa, tetapi tidak dinyatakan dalam tindakan secara luar, oleh karena kesempatan, bukan kehendak, sudah lama diinginkan. Dan emosi yang penuh dosa ini akan dipertanggungjawabkan pada hari bilamana ''Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi."

Kristus adalah kebenaran, penyucian, dan penebusan bagi barang siapa yang percaya pada-Nya .... Ia menaruh di hadapan kita suatu teladan yang sempurna akan penurutan kepada hukum Allah.

    

Tuesday, February 23, 2021

UMUR PANJANG DIJANJIKAN BAGI ORANG YANG MENGHORMATI ORANG TUA

 "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu''– Keluaran 20: 12.


Mereka yang sungguh-sungguh mau menuruti Kristus harus membiarkan Dia tinggal dalam hati, dan menobatkan Dia di sana sebagai yang tertinggi. Mereka mesti menyatakan semangat dan karakter-Nya·dalam kehidupan rumah tangga, dan menunjukkan budi bahasa dan kemurahan hati kepada semua orang dengan siapa mereka bertemu. Banyak anak-anak yang mengaku mengetahui kebenaran, tetapi tidak memberi kepada orang tuanya hormat dan kasih sayang yang seharusnya diberikan kepada mereka, dan yang menyatakan hanya sedikit kasih kepada bapa dan ibu, gagal menghormati mereka dalam menangguhkan harapan mereka, atau dalam usaha melepaskan mereka dari kecemasan. Banyak orang yang mengaku Kristen tidak mengetahui apakah artinya "Hormatilah ayahmu dan ibumu," dan sebagai akibatnya akan mengetahui begitu sedikit juga tentang apakah artinya "supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu"....Penyelidik hati itu mengetahui apakah sikapmu terhadap ibu dan bapamu; karena Ia sedang menimbang tabiat moral dalam neraca keemasan yang di dalam bait suci yang di surga. Oh, akuilah kelalaianmu akan ibu dan bapamu, akuilah sikapmu yang kurang peduli terhadap mereka, dan penghinaanmu akan hukum Allah yang suci.

Orang tua berhak mendapatkan kasih dan penghormatan, yang tidak patut diberikan kepada orang lain. Allah Sendiri, yang telah menaruh atas mereka t:anggung jawab bagi jiwa-jiwa yang diserahkan kepada penjagaan mereka, telah menentukan bahwa pada tahun-tahun pertama dalam hidup, ibu dan bapa akan berdiri pada tempat Allah untuk anak-anak mereka. Maka barang siapa menolak kekuasaan yang sah dari orang tuanya, berarti menolak kekuasaan Allah. Hukum yang kelima menuntut anak-anak bukan saja supaya memberikan penghormatan, taat, dan penurutan kepada ibu bapanya, melainkan juga supaya memberikan kepada mereka itu kasih dan kelemahlembutan, untuk meringankan keluh kesah mereka, menjaga nama baik mereka, dan menyokong dan menghiburkan mereka pada masa tua.

Hukum kelima mengikat anak-anak seumur hidup mereka dan kehidupan orang tua mereka bertahan.

    

Monday, February 22, 2021

KITA AKAN MEMELIHARA KESUCIAN HARI SABAT

"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat''– Keluaran 20: 8.


Allah berfirman, "Hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu." Dia menaruh kesucian-Nya atas hari ini dan memberkatinya serta menyucikannya sebagai hari perhentian.... Itulah satu-satunya perintah dalam Sepuluh Hukum, yang memberitahukan siapakah Allah itu. Ditaruhnya perbedaan antara Allah dengan segala ilah yang lain. Hukum itu mengatakan Allah yang menjadikan langit dan bumi, Allah yang menjadikan pohon-pohon dan bunga-bunga dan menjadikan manusia; inilah Allah yang engkau harus turuti di hadapan anak-anakmu, dan engkau hanya perlu menunjuk kepada bunga-bunga dan beritahukan kepada mereka bahwa Dialah yang menjadikan semuanya ini dan Dia berhenti pada hari yang ketujuh dari segala pekerjaan-Nya .... Hari yang ketujuh itulah suatu peringatan yang diberikan Allah.

Menunjuk kepada Allah sebagai Khalik langit dan bumi, dibedakannya Allah yang benar dari semua ilah palsu. Setiap orang yang memelihara hari ketujuh, menyatakan oleh perbuatan ini bahwa mereka adalah penyembah-penyembah Yahwe. Demikianlah hari Sabat itu menjadi suatu tanda kesetiaan manusia kepada Allah selama masih ada di atas bumi untuk berbakti kepada-Nya ....

Allah telah memberikan kepada manusia enam hari di mana harus bekerja, dan Ia menuntut agar pekerjaan mereka sendiri harus dilakukan dalam enam hari kerja itu. Segala perbuatan yang perlu dan kemurahan dibolehkan pada hari Sabat, orang-orang sakit dan yang menderita pada segala waktu haruslah dirawat; tetapi pekerjaan yang tidak perlu haruslah dihindarkan dengan keras....Dan di dalam hukum itu termasuk semua orang yang di dalam pintu gerbang kita. Penghuni rumah kita harus mengesampingkan semua usaha duniawi pada saat-saat yang suci itu. Semuanya harus bersatu untuk memuliakan Allah oleh perbaktian sukarela pada hari-Nya yang suci.

Selama langit dan bumi masih utuh, hari Sabat itu akan terus menjadi suatu tanda kuasa Khalik. Maka apabila Eden kelak berkembang di atas bumi ini, hari perhentian Allah yang suci itu akan dihormati oleh semua orang di bawah matahari. "Sabat berganti Sabat," segala penduduk dunia baru yang dipermuliakan itu akan datang "sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN."

    

Sunday, February 21, 2021

KITA TIDAK AKAN MENYEBUT NAMA TUHAN DENGAN SEMBARANGAN

"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan''– Keluaran 20: 7.


Alasan mengapa perintah ini diberikan supaya: kita jangan bersumpah "baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena

bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak ber kuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rarnbut pun." Segala sesuatu berasal dari Allah. Kita tidak punya sesuatu yang belum kita terima; dan lebih daripada itu, kita tidak punya suatu apa pun yang belum dibeli bagi kita oleh darah Kristus.

Perkataan hawa nafsu yang bernyala-nyala sekali-kali tidak boleh diucapkan, karena di dalam pemandangan Allah dan malaikat-malaikat yang suci, semuanya itu adalah sesuatu jenis bersumpah.

Perintah ini bukan saja melarang sumpah-sumpah palsu dan sumpah yang biasa, melainkan dilarangnya kita dari menggunakan Nama Allah dengan cara yang ringan atau kurang berhati-bati, tanpa memandang kepada artinya yang sangat hebat itu. Oleh menyebut Allah tanpa pikir dalam pembicaraan yang biasa, oleh seruan-seruan kepada-Nya dalam perkara-perkara yang kecil, dan oleh menyebut-nyebut Nama-Nya berulangkali tanpa perasaan, kita menghinakan Dia. "Nama-Nya pun suci dan hebat adanya." Semuanya haruslah merenungkan kemuliaan-Nya, kemurnian dan kesucian-Nya, agar hati boleh dikesankan dengan suatu perasaan akan tabiat-Nya yang mulia; dan Nama-Nya yang suci itu haruslah diucapkan dengan hormat dan khidmat.

Bukannya manusia yang harus kita tinggikan dan sembah; melainkan hanya Allah, satu-satunya Allah yang benar dan hidup, kepada-Nya penyembahan dan penghormatan kita patut diberikan. Menurut pengajaran Alkitab, adalah menghinakan Allah apabila menyebut pendeta-pendeta sebagai "Reverend" artinya yang lebih dihormati atau yang mulia. Tiada seorang manusia fana mempunyai hak menyangkutkan gelar ini kepada namanya sendiri, atau kepada nama mauusia mana pun. Itu hanyalah milik Allah, untuk membedakan Dia dari segala makhluk yang lain .... "Nama-Nya pun suci dan hebat adanya." Kita menghinakan Allah kalau kita menggunakan kata ini pada yang bukan tempatnya .... Bapa dan Anak sajalah yang harus ditinggikan.