“BAPA KITA PEDULI”
KITA MENERIMA IMAN YANG BEKERJA OLEH KASIH
”Sebab bagi
orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat
mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” (Galatia 5:6).
Bilamana engkau mengajukan permohonan haruslah dengan
kerendahan hati, bukan dengan membanggakan pencapaian unggul, namun dengan jiwa
yang sungguh dahaga akan berkat Allah. Kristus selalu mengetahui apa yang
tersimpan di dalam hati. Kita harus datang dengan iman sehingga Tuhan akan
mendengar dan menjawab doa kita; “Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan
iman, adalah dosa.” Iman sejati adalah iman yang bekerja oleh kasih, dan
menyucikan jiwa. Suatu iman yang hidup adalah iman yang bekerja. Jika kita
masuk dalam taman dan mendapati tidak ada air dalam tanaman, tidak ada
kesegaran pada daun-daunnya, tidak tampak kuntum atau bunga mekar, tidak ada
tanda kehidupan pada batang atau ranting, maka kita akan berkata, “Tanamannya
mati. Buang saja dari kebun, karena akan mengganggu pemandangan.” Begitu pula
dengan mereka yang mengaku Kristen, namun tidak memiliki kerohanian. Jika tidak
ada tanda kehidupan rohani, jika tidak ada perbuatan penurutan hukum, itulah
bukti bahwa mereka tidak tinggal dalam Kristus—tanaman anggur yang hidup.
Iman dan kasih itu merupakan elemen penting, kuat dan
berguna dalam karakter Kristus. Mereka yang memilikinya berarti menjadi satu
dengan Kristus, dan membawa misi-Nya …. Kita harus duduk di kaki Kristus
sebagai pendengar setia, dan menggunakan iman dan kasih pemberian-Nya. Kita kemudian
akan mengenakan kuk Kristus, dan mengangkat beban-Nya, dan Kristus akan
mengenali kita sebagai bagian dari Diri-Nya; di surga akan dikatakan, “Kamu
adalah para pekerja bersama Allah.” Akankah orang-orang muda kita mengingat
bahwa tanpa iman tidak mungkin menyenangkan Allah? Dan itu haruslah iman yang
bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa.
Kita tidak bisa mengabaikan nilai dari iman sederhana dan meremehkan
penurutan. Karena oleh mengikuti jalan penurutan dalam iman yang sederhana
inilah maka karakter memperoleh kesempurnaan.
0 comments:
Post a Comment