Saturday, January 9, 2021

"Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” (Roma 8:17)

Semua yang turut membuat perjanjian dengan Yesus Kristus mereka diangkat menjadi anak-anak Allah. Mereka dibersihkan oleh kuasa Firman yang menghidupkan itu, maka malaikat-malaikat ditugaskan untuk melayani mereka. Mereka dibaptiskan di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Suci. Mereka menjanjikan diri hendak menjadi anggota-anggota yang aktif dari jemaat-Nya di dunia ini. Mereka harus mati kepada segala bujukan keinginan-keinginan duniawi; tetapi dalam percakapan dan peribadatan, oleh penyucian Roh mereka harus mengerahkan suatu pengaruh yang hidup bagi Allah.

"Ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus”—betapa tinggi dan mulianya kedudukan ini! Terpisah dan berbeda dari dunia, selamat dari jerat licik Iblis! Oleh perjanjian baptisan mereka, orang-orang yang mengaku pengikut-pengikut Kristus telah menjanjikan dirinya hendak berdiri dalam perlawanan terhadap yang jahat. Musuh segala jiwa akan bekerja dengan segala tipu muslihat untuk merusakkan pikiran mereka. Ia akan berusaha memasukkan cara-caranya ke dalam pekerjaan mereka bagi Tuhan. Tetapi adalah keselamatan bagi mereka kalau mereka suka memperhatikan nasihat: “ ... hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata
Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.”31

Manusia dihormati oleh dijadikan rekan di dalam ladang Allah, dengan diterima sebagai seorang pekerja di kantor-kantor pusat besar yang telah didirikan-Nya .... Oleh penetapan, Tuhan Penebus kita ialah ahli waris Allah, dan barang siapa pekerja bersama dengan Dia dalam pekerjaan menyelamatkan jiwa-jiwa, adalah sewaris dengan Dia.... Menjadi seorang yang menang berarti ditaruh dalam barisan orang-orang yang memiliki berlimpah-limpah ... suatu kemuliaan kekal yang penuh.32 ..

Kepada kemuliaan yang lebih besar apakah dapat kita idam-idamkan selain disebut anak-anak Allah? Derajat yang lebih besar apakah dapat kita pegang, warisan yang lebih besar apakah dapat kita peroleh, daripada yang datang kepada segala orang yang menjadi waris Allah dan sewaris dengan Kristus?33

Friday, January 8, 2021

Kita adalah Anak-Anak-Nya Laki-Laki dan Perempuan

 “… Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa” (2 Korintus 6:17,18).

    Khalik alam semesta menyebut engkau sebagai Bapa yang penuh kasih sayang .... Bapamu yang di surga bertujuan hendak mengangkat engkau seorang anggota keluarga kerajaan, agar dengan perantaraan segala janji-Nya yang sangat besar dan indah, engkau boleh turut ambil bagian dalam sifat Ilahi.... Makin banyak engkau ambil bagian dalam tabiat Mmalaikat-malaikat yang suci dan tiada berdosa, dan tabiat Kristus, Penebusmu, makin jelaslah engkau akan membawa cap yang Ilahi, dan makin kaburlah kelak kesamaanmu dengan dunia ini.27

“Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan ...? Betapa besarnya suatu janji diberikan di sini atas syarat penurutan! ... Ia berjanji hendak menjadi Bapa bagimu. Oh, alangkah eratnya hubungan ini! Lebih tinggi dan lebih suci daripada sesuatu ikatan duniawi. Kalua engkau mengadakan korban, kalua engkau harus meninggalkan bapa, ibu, saudara-saudara perempuan, saudara-saudara laki-laki, istri, dan anak-anak karena Kristus, maka bukannya engkau tidak akan bersahabat lagi. Allah mengangkat engkau ke dalam keluarga-Nya; engkau menjadi anggota rumah tangga kerajaan, putra dan putri Raja yang Memerintah dalam langit segala langit.28

    Kalau engkau menyebuti Allah Bapamu, maka engkau mengaku dirimu sendiri anak-anak-Nya, untuk dituntun oleh hikmat-Nya, dan untuk menurut di dalam segala perkara karena mengetahui bahwa kasih-Nya tiada berubah adanya. Engkau akan menerima rencana-Nya untuk hidupmu. Sebagai anak-anak Allah, engkau akan meninggikan kehormatan-Nya, tabiat-Nya, keluarga-Nya, pekerjaan-Nya, sebagai tujuan-tujuan perhatianmu yang tertinggi. Itu akan menjadi kesukaan bagimu, mengakui dan menghormati hubunganmu kepada Bapamu, dan kepada tiap-tiap anggota keluarga-Nya.29

Allah adalah Bapa kita, orang tua yang lemah lembut dan selalu memikirkan anak-anak rohani-Nya. Ia dijanjikan hendak menjadi pelindung, penasihat, penuntun dan sahabat bagi semua orang yang menurut kepada-Nya.30

Thursday, January 7, 2021

Bahwa Jemaat menjadi Sasaran Perhatian Allah yang Tertinggi

 “Supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela’* (Efesus 5:27)

Jemaat, walaupun lemah dan bercacat adanya, ialah satu-satunya sasaran diatas dunia di mana Kristus mencurahkan perhatian-Nya yang tertinggi. Ia selamanya mengawasi jemaat itu dengan penuh pertarungan, dan menguatkannya dengan Roh Suci-Nya. Sebagai anggota jemaat-Nya, maukah kita membiarkan Dia mengesankan pikiran kita dan bekerja oleh perantaraan kita untuk kemuliaan-Nya?23

Kristus mengasihi jemaat-Nya. Ia akan memberikan semua pertolongan yang diperlukan kepada barang siapa yang berseru kepada-Nya meminta kekuatan untuk pertumbuhan tabiat yang sama seperti Kristus, Tetapi kasih-Nya itu bukanlah kelemahan. Ia tidak akan melayani dosa-dosa mereka itu atau memberikan kepadanya kemakmuran, sedang mereka terus mengikuti suatu haluan perbuatan yang salah. Hanyalah oleh pertobatan yang setia dosa-dosa mereka akan diampuni; karena Allah tidak akan menutupi kejahatan dengan jubah kebenaran-Nya. Ia akan memuliakan pelayanan yang setia. Ia akan memberkati dengan limpahnya barang siapa yang menyatakan kepada sesamanya manusia keadilan, kemurahan, dan kasih-Nya. Biarlah orang-orang yang sibuk di dalam pekerjaan-Nya berjalan di hadapan-Nya dengan rendah hati, menurut jejak kaki-Nya dengan setia menyayangi azas-azas suci yang akan hidup selama zaman yang kekal. Biarlah mereka menunjukkan dalam perkataan dan perbuatan bahwa mereka menuruti hukum-hukum sebagaimana yang dituruti dalam surga.24

Jemaat itulah penyimpanan segala kelimpahan anugerah Kristus; maka oleh perantaraan jemaat itulah akhirnya akan dinyatakan, bahkan kepada “segala pemerintah dan penguasa yang di surga,” hendaklah menjadi pertunjukan yang terakhir dan sempurna dari kasih Allah.... Jemaat itulah benteng Allah, kota perlindungan-Nya, yang dipertahankan-Nya dalam satu dunia yang memberontak.... Itulah tempat pertunjukan anugerah-Nya, di mana Ia bergemar menyatakan kuasa-Nya untuk mengubahkan hati.25

Kasih Allah bagi jemaat-Nya tiada terhingga adanya, Penjagaan-Nya atas warisan-Nya tiada berkeputusan.26

Wednesday, January 6, 2021

Agar Kita Disucikan sebagaimana Kristus Suci Adanya

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12)

     Menjadi anak Ilahi bukanlah sesuatu yang kita peroleh atas kuasa kita sendiri. Hanyalah kepada setiap orang yang menerima Kristus sebagai Juruselamatnya diberikan kuasa untuk menjadi putra dan putri Allah. Oleh kuasanya sendiri, orang yang berdosa tidak dapat membersihkan dirinya dari dosa. Untuk mencapai maksud ini, ia harus memandang kepada suatu Kuasa yailg lebih tinggi. Yohanes berseru, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” Kristus sajalah yang berkuasa untuk membersihkan hati. Barang siapa yang mencari keampunan dan penerimaan, hanya dapat mengatakan-

“Aku hampa datang pada-Mu;

Harapahku hanya pada salib-Mu.”

Tetapi janji akan menjadi anak itu dibuat untuk semua orang yang “percaya pada nama-Nya.” Tiap-tiap orang yang datang kepada Yesus dalam iman akan menerima keampunan.19

Agama Kristus mengubahkan hati. Agama itu membuat manusia yang memikirkan duniawi menjadi memikirkan surga. Di bawah pengaruhnya manusia yang kikir menjadi tidak kikir, karena inilah tabiat Kristus. Orang yang tidak jujur atau licik menjadi jujur, sehingga sudah menjadi tabiat yang kedua baginya untuk berbuat kepada orang lain apa yang disukainya diperbuat orang lain kepadanya. Orang yang cemar diubahkan dari kenajisan kepada kesucian. Ia membentuk perangai yang benar; karena Injil Kristus baginya telah menjadi suatu kenikmatan menuju hidup.20

    Allah harus dinyatakan dalam Kristus, yang telah “mendamaikan dunia dengan diri-Nya.” Manusia telah menjadi begitu merosot keadaannya oleh dosa sehingga mustahillah dia, dating dengan kesempurnaannya sendiri kepada Dia yang suci dan penuh kebaikan itu. Tetapi setelah menebus manusia dari penghukuman pelanggaran hokum, Kristus dapat memberikan kuasa Ilahi, untuk bersatu dengan usaha manusia. Dengan demikian oleh pertobatan terhadap Allah dan iman dalam Kristus, anak-anak Adam yang jatuh dalam dosa dapat menjadi “anak-anak Allah” sekali lagi.21

Ketika satu jiwa menerima Kristus, ia menerima kuasa untuk hidup sebagaimana Kristus hidup.22

Tuesday, January 5, 2021

Bahwa Allah Mengutus Anak-Nya untuk Mati agar Kita Boleh Hidup

 “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (l Yohanes 4:10).

    Pada penebusan, Allah telah menyatakan kasih-Nya dalam pengorbanan, suatu korban yang begitu luas dan dalam dan tinggi sehingga tidak dapat diukur. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal ...”

Ketika dosa Adam menenggelamkan umat manusia ke dalam kemelaratan yang tiada harapan, Allah sebenarnya dapat memisahkan diri-Nya dari makhluk-makhluk yang berdosa itu. Ia sebenarnya dapat memperlakukan mereka itu sebagaimana orang-orang berdosa patut diperlakukan. Ia sebenarnya dapat memerintahkan malaikat-malaikat surga supaya menuangkan atas dunia kita ini cawan-cawan murka-Nya. Ia dapat membuangkan titik yang gelap ini dari alam semesta-Nya. Tetapi Ia tidak berbuat demikian. Ganti membuang mereka dari hadirat-Nya, Ia malahan datang lebih dekat lagi kepada manusia yang berdosa itu. Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal menjadi tulang dari tulang kita dan daging dari daging kita. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita... penuh kasih karunia dan kebenaran.” Kristus, oleh hubungan kemanusiaan-Nya dengan manusia, menarik mereka itu dekat kepada Allah. Ia membungkus sifat-Nya yang Ilahi itu dengan pakaian kemanusiaan, dan menunjukkan di hadapan seluruh surgawi, di hadapan dunia dunia yang belum berdosa, betapa Allah sangat mengasihi anak-anak manusia.

Manusia tidak sanggup menghitung karunia Allah. Tidak ada yang ditahankan. Allah tidak mau membiarkan dikatakan kelak bahwa la sebenarnya dapat berbuat lebih banyak lagi atau menyatakan kepada manusia suatu ukuran kasih yang lebih besar. Dalam karunia Kristus, Ia menyerahkan segenap surga.

Yang Mahatinggi, yang ada dengan Bapa sebelum dunia ini ada, telah diserahkan kepada penghinaan, agar Ia dapat mengangkat manusia. Nubuatan membukakan tabir, agar kita boleh memandang takhta surga, agar kita boleh melihat di atas takhta itu, ketinggian dan kemuliaan, Seorang dalam bentuk manusia, datang ke dunia kita ini hendak menderita, tubuh-Nya dirobek dan luka karena kejahatan kita.17

Demikianlah Allah menunjukkan kasih-Nya bagi manusia. Bersama dengan Kristus diserahkan-Nya segenap surga, agar gambar moral Allah dapat dipulihkan kembali dalam manusia .... Anugerah-Nya dalam segala kebesarannya disediakan bagi semua.18

Monday, January 4, 2021

Agar Kita Disucikan sebagaimana Kristus Suci Adanya

"Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci” (1 Yohanes 3:3)

 Kristus mau meninggikan dan menghaluskan pikiran manusia, menyucikannya dari segala dosa, agar ia boleh menghargai kasih yang tiada taranya."

Melalui pertobatan, iman, dan perbuatan baik ia boleh menyempurnakan tabiat yang benar, lalu enuntut melalui jasa-jasa Kristus, kesempatan istimewa menjadi anak-anak Allah. Azas-azas kebenaran Ilahi, yang diterima dan disimpan dalam hati, akan membawa kita kepada suatu ketinggian kemuliaan moral yang tidak kita duga mungkin untuk kita capai.... “Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.”12

Kesucian hati dan hidup ialah mata pelajaran yang terpenting diberikan oleh Kristus. Dalam khotbah-Nya di atas gunung, setelah merinci apa yang mesti dilakukan supaya berbahagia, dan apa yang sekali-kali tidak boleh dilakukan, Ia berfirman, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurria ”Kesempurnaan, kesucian—ini akan memberikan kepada mereka keberhasilan dalam menjalankan azas-azas yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Tanpa kesucian ini, hati manusia itu kikir adanya, berdosa, dan jahat. Kesucian akan membawa pemiliknya berbuah banyak, dan berkelimpahan dalam segala perbuatan yang baik. Ia tidak akan pernah menjadi lelah dalam berbuat baik; tidak pula ia mencari kedudukan dalam dunia ini; melainkan ia akan memandang ke depanr dengan kedudukan yang akan diperoleh dari Raja Surga apabila la akan meninggikan umat-Nya yang disucikan dan saleh kepada takhta-Nya.... Kesucian hati akan menghasilkan tindakan-tindakan yang benar.13

Sebagaimana Allah suci adanya dalam lingkungan-Nya, demikian juga manusia harus suci adanya di lingkungannya. Dan dia akan menjadi suci kalau Kristus dibentuk di dalam hati, serta pengharapan kemuliaan; ditiru dan dipantulkan seperti tabiat Kristus.

Keagungan kemuliaan tabiat orang Kristen akan bercahaya seperti matahari, maka sinar terang dari wajah Kristus akan dipantulkan atas mereka yang telah menyucikan dirinya, sebagaimana Ia juga suci adanya.15

Kesucian hati akan membawa kepada kesucian hidup?6

    

Sunday, January 3, 2021

Bilamana Kristus Sudah Nyata Kelak, Kita pun Menjadi Sama seperti Dia

 “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (l Yohanes 3:2).

Kita tidak boleh berdiam diri, dengan pengharapan bahwa perubahan perangai akan datang kepada kita oleh sesuatu pekerjaan ajaib, ketika Yesus kelak tampak di awan-awan di langit, dengan kuasa dan kemuliaan besar. Tidak, hai saudara-saudaraku yang muda, kita harus menghadapi meja pengadilan, dan kesempatan diberikan pada kita di dalam hidup ini, Supaya kita boleh membentuk perangai untuk hidup yang kekal di kemudian hari.6

Jangan seorang pun seorangpun menyangka bahwa kekikiran, penghormatan diri, dan pemanjaan diri cocok dengan Roh Kristus. Pada tiap-tiap pria dan wanita yang sungguh-sungguh bertobat ada tanggung jawab yang tidak.dapat kita taksir dengan tepat. Adat istiadat dan cara-cara dunia sekali-kali tidak boleh dituruti oleh putra dan putri Raja Surga.7

Dalam memisahkan diri dan dunia, kita akan menghadapi kesukaran-kesukaran pada segala pihak. Tetapi di sinilah penghiburan bagi kita: “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya. kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melibat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”8

Kita harus menunjukkan oleh perkataan dan perbuatan kita bahwa kita insaf akan tanggung jawab besar yang diletakkan atas kita. Terang kita harus bersinar begitu jelas sehingga orang-orang lain dapat melihat bahwa kita memuliakan apa dalam hidup kita sehari-hari; bahwa kita berhubungan dengan surga dan sewaris dengan Kristus.9

Memperoleh persekutuan dengan Bapa dan anak-Nya Yesus Kristus berarti dipermuliakan dan ditinggikan, serta ikut ambil bagian dalam sukacita yang tiada terkatakan dan megah. Makanan, pakaian, kedudukan, dan kekayaan mungkin ada nilainya; tetapi mempunyai hubungan dengan Allah... tiada ternilai harganya .... Maka meskipun “belum nyata apa keadaan kita kelak,” “apabila Kristus menyatakan diri-Nya,” “kita akan menjadi sama seperti Dia.”10