Saturday, February 6, 2021

Dalam Rumah Tangga

"Dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu''– Ulangan 6: 9.


Sejak semula orang-orang yang setia di Israel telah memberikan banyak perhatian kepada soal pendidikan. Tuhan telah memberikan petunjuk agar anak-anak, sejak dari masa bayi, harus diajarkan tentang kebajikan-Nya dan kebesaran-Nya, teristimewa sebagaimana dinyatakan dalam hukum-Nya dan ditunjukkan dalam sejarah bangsa Israel. Oleh nyanyian dan doa, dan pelajaran-pelajaran dari Alkitab, disesuai.kan kepada pikiran yang sedang terbuka, para ayah dan ibu harus mengajar anak-anak mereka bahwa hukum Allah itulah suatu pernyataan tabiat-Nya, dan bahwa ketika mereka menerima prinsip-prinsip hukum itu ke dalam hati, peta Allah dilukiskan pada pikiran dan jiwa.

Kalau bagi Musa penting untuk menjelmakan hukum-hukum itu dalam nyanyian kudus, agar ketika mereka berjalan di padang belantara, anak-anak dapat belajar menyanyikan hukum itu ayat demi ayat, juga betapa penting pada dewasa ini mengajarkan Firman Allah kepada anak-anak kita!

Kebahagiaan yang benar dalam hidup di dunia ini dan hidup di dunia yang akan datang tergantung atas penurutan kepada "Beginilah firman TUHAN"....Biarlah hidup Kristus yang menjadi contoh. Iblis akan berbuat segala cara yang mungkin untuk merubuhkan ukuran peribadatan yang tinggi ini sebagai suatu ukuran yang semata-mata terlalu keras. Maka pekerjaanmulah untuk mengesankan pada anak-anakmu ketika mereka masih muda dan pikiran mereka dibentuk di dalam peta Allah. Kristus datang ke dunia ini memberikan kepada mereka suatu teladan yang hidup tentang bagaimana mereka seharusnya, dan para orang tua yang mengaku percaya kepada kebenaran zaman ini haruslah mengajar anak-anaknya mengasihi Allah dan menuruti hukum-Nya. Inilah pekerjaan yang paling besar dan paling penting, yang dapat dikerjakan oleh bapa-bapa dan ibu-ibu.

Gerakan pembaruan yang besar itu harus dimulai di dalam rumah tangga. Penurutan kepada hukum Allah itulah pendorong yang besar kepada kerajinan, penghematan, sifat berterus terang, dan tindakan yang adil di antara manusia dan manusia.

Kedewasaan yang mulia, dan kedewasaan yang serba guna tidaklah datang secara kebetulan. Itu adalah hasil dari suatu proses pembentukan tabiat dalam tahun-tahun yang pertama masa muda, dan hukum Allah yang dipraktikkan di dalam rumah tangga.

Friday, February 5, 2021

Penurutan yang Segera Membawa Berkat Berkelimpahan

 

“Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu” (Mazmur 119:60) 

Penurutan kepada hukum-hukum Allah memperkembangkan dalam manusia suatu tabiat elok yang selaras dengan semua yang murni dan kudus dan tiada bercela. Dalam hidup orang yang demikian pekabaran Injil Kristus dijelaskan. Menerima kemurahan Kristus dan penyembuhan-Nya dari kuasa dosa, orang itu dibawa ke dalam perhubungan yang benar dengan Allah. Hidupnya, yang dibersihkan dari kesia-siaan dan kekikiran, dipenuhi dengan kasih akan Allah. Penurutannya setiap hari kepada hukum Allah menghasilkan suatu tabiat yang menjamin baginya hidup yang kekal di dalam kerajaan Allah.

Dalam hidup-Nya di dunia ini Juruselamat memberikan kepada kita suatu teladan akan kehidupan yang disucikan, yang boleh menjadi milik kita kalau kita mau menyediakan hari-hari kita untuk melakukan yang baik kepada jiwa-jiwa yang memerlukan pertolongan kita. Kesempatan kitalah membawa sukacita kepada yang berduka, terang kepada yang digelapkan, dan hidup kepada orang-orang yang hendak binasa. Pekabaran Tuhan kepada kita, “Mengapa kalian berdiri terus seharian di sini dengan tidak melakukan apa-apa? Bekerjalah selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” Setiap perkataan yang kita ucapkan, tiap-tiap perbuatan yang kita lakukan, yang mendatangkan kebahagiaan orang lain, akan mendatangkan kebahagiaan kita sendiri pula, dan membuat hidup kita seperti hidup Kristus.

Kewajiban kita setiap hari haruslah diterima dengan gembira dan dilaksanakan dengan gembira. Kewajiban kita yang terutama ialah menyatakan dalam perbuatan dan kelakuan suatu hidup yang akan menyatakan sifat-sifat surga. Firman kehidupan diberikan kepada kita untuk dipelajari dan dipraktikkan. Segala perbuatan kita haruslah betul-betul sesuai kepada hukum-hukum kerajaan surga. Kemudian surga dapat menyetujui pekerjaan kita; dan talenta-talenta yang kita gunakan dalam pekerjaan-Nya akan berlipat ganda untuk kegunaan yang lebih besar. Hidup yang diserahkan itu akan bercahaya di tengah-tengah kegelapan moral dunia ini, menuntun jiwa-jiwa yang hampir binasa kepada kebenaran Firman itu….

Dalam karunia-Nya kepada dunia. Tuhan telah menyatakan betapa Ia sangat ingin agar kita membawa di dalam hidup kita tanda-tanda kewarga-negaraan surga oleh membiarkan tiap-tiap sinar terang yang telah kita terima bercahaya dalam segala perbuatan yang baik kepada sesama kita manusia.16

Thursday, February 4, 2021

Hukum Itu adalah Kebenaran dan Keadilan

“Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar” Mazmur 119:142).

Allah mengirim kebenaran ke dalam dunia kita ini dalam kemuliaan yang tiada bercacat, elok, dan sempurna, dan menaruhnya bertentangan dengan kesalahan. Baik manusia maupun Iblis tidak dapat mencari suatu kekurangan di dalam tabiat Kristus; tetapi penyataan Terang sejati, yang menerangi tiap-tiap orang yang datang ke dalam dunia ini, menaruh kegelapan dalam pertentangan yang begitu rupa, sehingga manusia tidak mau menerima terang itu…. Tidaklah ada permusuhan yang sewajarnya di antara malaikat-malaikat yang jahat dengan manusia yang jahat; keduanya jahat adanya oleh pelanggaran hukum Allah, dan yang jahat akan selamanya bersekutu melawan Allah. Manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa dan malaikat-malaikat yang sudah berdosa masuk ke dalam persekutuan yang menyedihkan ….

Kemurnian dan kesucian tabiat Kristus menimbulkan amarah yang sejahat-jahatnya dalam hati manusia… Penurutan-Nya yang sempurna kepada segala perintah Allah adalah suatu teguran yang tetap bagi suatu generasi yang bernafsu dan jahat. Tabiat Kristus yang tiada bercela itu sedang memancarkan terang ke dalam kegelapan moral dunia ini ….

Barang siapa yang menjadi anak-anak Allah tidak dapat menghindar akan bertempur dengan tentara pendurhakaan …. Oleh perantaraan jasa-jasa Penebus, Allah menerima segala usaha manusia yang berdosa dalam memeliharakan hukum-Nya, yang kudus, adil, dan benar.

Barang siapa sungguh-sungguh bersatu dengan Kristus akan dapat melakukan pekerjaan yang pernah dilakukan oleh Kristus ketika di dunia ini—mereka akan didapati membesarkan hukum itu dan memuliakannya …. Apabila para penganjur kebenaran menyatakan efisiensi kebenaran di dalam hidup dan tabiat mereka, suatu pukulan diberikan terhadap kerajaan Iblis.14

Tabiat Allah ialah keadilan dan kebenaran; begitulah sifat hukum-Nya. Pemazmur berkata, “Taurat-Mu benar;” “segala perintah-Mu adil” …. Hukum yang demikian, yang merupakan ekspresi dari pikiran dan kemauan Allah, pastilah sama kekalnya seperti Pengarangnya.15 

Wednesday, February 3, 2021

Hukum Itu Kudus, Adil dan Sempurna

 “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma 7:12).

Sebagai Raja alam semesta, Allah telah menetapkan undang-undang untuk pemerintahan bukan saja bagi sekalian makluk-makluk yang hidup, tetapi juga bagi segenap pekerjaan alam. Segala sesuatu, apakah besar atau kecil yang bergerak ataupun tidak bergerak, adalah di bawah undang-undang tertentu yang tidak dapat diabaikan. Tidak ada pengecualian kepada peraturan ini; karena tida ada yang telah dijadikan oleh tangan Ilahi itu dilupakan oleh pikiran Ilahi… Kepada manusia saja, puncak pekerjaan penciptaan-Nya, Allah telah memberikan hati nurani untuk menginsafi segala tuntutan-tuntutan suci dari hukum Ilahi itu, dan suatu hati yang sanggup mengasihinya sebagai suci, adil, dan benar; dan dari manusia dituntut penurutan yang segera dan sempurna.10

Peraturan ini melarang semua penindasan dari para orang tua dan semua ketidaktaatan dari anak-anak. Tuhan penuh dengan belas kasihan, kemurahan, dan kebenaran. Hukum-Nya suci, adil, dan benar, dan mesti dituruti baik oleh para orang tua maupun anak-anak. Peraturan-peraturan yang akan mengatur hidup para orang tua dan anak-anak mengalir dari hati kasih yang tidak terduga, dan berkat Allah yang berkelimpahan akan hinggap atas para orang tua yang menjalankan hukum-Nya di bawah rumah tangganya, dan atas anak-anak yang menuruti hukum ini. Pengaruh gabungan dari kemurahan dan keadilan harus dirasai. “kasih dan kesetiaan akan bertemu, dan keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” Rumah tangga yang di bawah disiplin ini akan berjalan dalam jalan Tuhan, hendak melakukan keadilan dan kebenaran.11

Biarlah orang-orang muda memandang kepada ukuran Ilahi itu, dan jangan pernah merasa puas dengan tujuan yang rendah … Janganlah berjalan dengan bimbang, melainkan di dalam kekuatan dan anugerah Yesus Kristus. Kepada-Nya diserahkan segala kuasa di surga dan di bumi. Berlindunglah pada Yesus Kristus, dan masuk ke dalam perjanjian yang teguh dengan Dia dalam iman, untuk mengasihi dan berbakti kepada-Nya.12

Karena hukum Allah itu “kudus, benar dan baik,” suatu Salinan dari kesempurnaan Ilahi, maka pastilah suatu tabiat yang dibentuk oleh penurutan kepada hukum tersebut akan kudus adanya. Kristuslah contoh yang sempurna dari tabiat yang demikian.13

Tuesday, February 2, 2021

Hukum Allah Itu Sempurna

“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” (Mazmur 19:8).

Hukum yang diberikan Allah kepada umat-Nya dahulu kala adalah lebih bijaksana, lebih baik, dan lebih bermurah hati daripada hukum bangsa-bangsa yang paling beradab dalam dunia ini. Hukum bangsa-bangsa membawa tanda-tanda kelemahan dan hawa nafsu yang tidak dibarui; tetapi hukum Allah membawa cap yang Ilahi.6

Pemazmur berkata, “Taurat Tuhan itu sempurna.” Betapa ajaib dalam kesederhanaannya, kelengkapan dan kesempurnaannya, yakni hukum Yahwe! Itu begitu singkat sehinga kita dengan mudah dan dapat menghafalkan tiap-tiap hukumnya, namun begitu luas jangkauannya sampai mengucapkan segenap kehendak Allah, dan mengambil pengetahuan bukan saja tentang perbuatan-perbuatan lahir, melainkan segala pikiran dan maksud, keinginan dan emosi. Hukum manusia tidak dapat melakukan ini. Hukum-hukum manusia hanya dapat bertindak dengan perbuatan-perbuatan lahir saja. Seseorang boleh jadi adalah seorang pelanggar, namun menyembunyikan segala perbuatannya yang salah dari pandangan manusia, boleh jadi ia seorang penjahat—seorang pencuri, seorang pembunuh, atau seorang yang berbuat zina—tetapi selama ia tidak kedapatan, hukum tidak dapat menyalahkan dia sebagai bersalah….

Hukum Allah itu sederhana, dan mudah dimengerti. Kalau anak-anak Adam mau, menurut hukum itu dengan segenap kekuatannya, mereka akan memperoleh tenaga pikiran dan kuasa pemandangan untuk mengerti lebih banyak lagi daripada maksud-maksud dan rencana-rencana Allah. Maka kemajuan ini akan diteruskan, bukan saja hanya pada waktu hidup di dunia ini, melainkan pada waktu zaman yang kekal; karena betapa jauh pun mungkin ia maju dalam pengetahuan akan hikmat dan kuasa Allah, masih tetap ada yang tidak terbatas dari seberang sana.7

Oleh karena “Taurat Tuhan itu sempurna,” segala perubahan dari padanya pastilah kejatahatan.8

Penurutan adalah satu-satunya syarat atas mana Israel dahulu kala akan menerima kegenapan segala perjanjian yang membuat mereka umat Allah yang sangat dicintai; dan penurutan kepada hukum itu akan membawa berkat-berkat yang besar kepada individu dan bangsa dewasa ini sebagaimana pada bangsa Ibrani.9

Monday, February 1, 2021

Perintah-Perintah-Nya Teguh

 “Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran” (Mazmur 111:7,8).

 Adam dan Hawa, ketika mereka dijadikan, mempunyai pengetahuan akan hukum Allah. Hukum itu dicetak dalam hati mereka, dan mereka mengerti segala tuntutannya atas mereka. Hukum Allah sudah ada sebelum manusia dijadikan. Hukum itu disesuaikan kepada keadaan makhluk-makhluk yang suci; malaikat-malaikat pun diperintahkan oleh hukum itu. Setelah manusia jatuh dalam dosa, prinsip-prinsip kebenaran tidak diubahkan. Tidak ada yang diambil dari hukum itu; tidak satupun dari peraturannya yang suci dapat diperbaiki. Dan sebagaimana hukum itu telah ada sejak permulaan, begitu pula hukum itu akan ada sepanjang zaman kekal yang tiada berkesudahan.1

Kewajiban kita untuk menuruti hukum ini adalah menjadi beban pekabaran rahmat yang terakhir kepada dunia. Hukum Allah itu bukanlah suatu perkara yang baru. Itu bukanlah kesucian yang dijadikan, melainkan kesucian yang diberitahukan. Itu adalah peraturan prinsip-prinsip yang menyatakan kemurahan, kebaikan, dan kasih. Itu menyatakan tabiat Allah kepada manusia yang telah jatuh dalam dosa, dan menyatakan dengan jelas segenap kewajiban manusia.2

Hukum kasih itu adalah dasar pemerintahan Allah, kebahagiaan semua makhluk cerdas tergantung pada keselarasan mereka yang sempurna dengan prinsip-prinsip kebenarannya yang besar. Allah menginginkan dari semua makhluk ciptaan-Nya pelayanan kasih—pelayanan yang berasal dari suatu penghargaan akan tabiat-Nya. Ia tidak berkenan pada penurutan paksaan; dan kepada semua orang Ia memberikan kebebasan kemauan, agar mereka boleh memberikan kepada-Nya pelayanan sukarela.3

“Segala titah-Nya teguh….” Apapun yang dibangun atas kekuasaan manusia akan dirubuhkan; tetapi apa yang dialaskan atas batu Firman Allah yang tiada dapat diubahkan akan berdiri tetap selama-lamanya”.4

Undang-undang suci yang dibenci oleh Iblis dan berusaha untuk membinasakannya, akan dihormati di seluruh alam semesta yang tiada berdosa.5

Sunday, January 31, 2021

Mereka selalu Turun Naik Tangga Surga

 “Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu” (Kejadian 28:12).

Dalam dunia yang bernoda ini, segenap surga menyatakan perhatian yang paling besar .... Namun kita bergaul dengan kegiatan yang sibuk di kota-kota kita, kita berbaur dengan orang banyak yang berdesak-desakan di jalan-jalan yang ramai, kita masuk ke dalam pasar-pasar perniagaan dan berjalan pada jalan-jalan besar; maka melalui seluruhnya, dari pagi hingga petang, orang banyak bertindak seolah-olah bisnis, sport, dan kepelesiran sajalah yang menjadi tujuan hidup seolah-olah dunia ini sajalah yang harus memenuhi pikiran. Betapa sedikit yang memikirkan perwakilan-perwakilan yang tidak kelihatan!

Segenap surga menaruh perhatian yang amat besar pada makhluk manusia yang begitu penuh dengan kesibukan, dan yang tidak menaruh pikiran pada yang tidak kelihatan .... Ada kalanya makhluk-makhluk cerdas surgawi itu membukakan tirai yang menyembunyikan dunia yang tiada kelihatan itu, agar pikiran kita boleh ditarik dari ketergesa-gesaan serta kesibukan, dan mempertimbangkan bahwa ada saksi-saksi untuk segala sesuatu yang kita perbuat dan katakan, apabila sibuk dalam urusan perdagangan, atau apabila kita berpikir sendirian ....

Makhluk-makhluk surga ini ialah malaikat-malaikat yang melayani, dan mereka sering kali menyamar dalam rupa manusia, dan sebagai orang-orang asing berbicara dengan orang-orang yang sibuk dalam pekerjaan Allah. Di tempat-tempat sunyi mereka telah menjadi teman-teman pengembara dalam bahaya. Dalam kapal-kapal yang diserang badai mereka telah mengucapkan perkataan-perkataan yang menghilangkan ketakutan dan mengilhamkan pengharapan pada saat bahaya. Banyaklah orang dalam berbagai macam keadaan yang telah mendengar kepada bunyi suara penduduk dunia-dunia yang lain. Berulang kali mereka itu telah memegang pimpinan balatentara. Mereka telah pernah disuruh untuk membasmi bala sampar. Mereka telah makan bahan-bahan makanan sederhana di rumah orang-orang miskin, dan sering kali mereka telah tampak sebagai musafir yang sudah lelah dan memerlukan perlindungan untuk malam....

Malaikat-malaikat surga sedang bekerja sama dengan kita dalam segala pekerjaan yang baik dan dengan demikianlah bumi ini dihubungkan dengan surga.89