"Dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu''– Ulangan 6: 9.
Sejak semula orang-orang yang setia di Israel telah memberikan banyak perhatian kepada soal pendidikan. Tuhan telah memberikan petunjuk agar anak-anak, sejak dari masa bayi, harus diajarkan tentang kebajikan-Nya dan kebesaran-Nya, teristimewa sebagaimana dinyatakan dalam hukum-Nya dan ditunjukkan dalam sejarah bangsa Israel. Oleh nyanyian dan doa, dan pelajaran-pelajaran dari Alkitab, disesuai.kan kepada pikiran yang sedang terbuka, para ayah dan ibu harus mengajar anak-anak mereka bahwa hukum Allah itulah suatu pernyataan tabiat-Nya, dan bahwa ketika mereka menerima prinsip-prinsip hukum itu ke dalam hati, peta Allah dilukiskan pada pikiran dan jiwa.
Kalau bagi Musa penting untuk menjelmakan hukum-hukum itu dalam nyanyian kudus, agar ketika mereka berjalan di padang belantara, anak-anak dapat belajar menyanyikan hukum itu ayat demi ayat, juga betapa penting pada dewasa ini mengajarkan Firman Allah kepada anak-anak kita!
Kebahagiaan yang benar dalam hidup di dunia ini dan hidup di dunia yang akan datang tergantung atas penurutan kepada "Beginilah firman TUHAN"....Biarlah hidup Kristus yang menjadi contoh. Iblis akan berbuat segala cara yang mungkin untuk merubuhkan ukuran peribadatan yang tinggi ini sebagai suatu ukuran yang semata-mata terlalu keras. Maka pekerjaanmulah untuk mengesankan pada anak-anakmu ketika mereka masih muda dan pikiran mereka dibentuk di dalam peta Allah. Kristus datang ke dunia ini memberikan kepada mereka suatu teladan yang hidup tentang bagaimana mereka seharusnya, dan para orang tua yang mengaku percaya kepada kebenaran zaman ini haruslah mengajar anak-anaknya mengasihi Allah dan menuruti hukum-Nya. Inilah pekerjaan yang paling besar dan paling penting, yang dapat dikerjakan oleh bapa-bapa dan ibu-ibu.
Gerakan pembaruan yang besar itu harus dimulai di dalam rumah tangga. Penurutan kepada hukum Allah itulah pendorong yang besar kepada kerajinan, penghematan, sifat berterus terang, dan tindakan yang adil di antara manusia dan manusia.
Kedewasaan yang mulia, dan kedewasaan yang serba guna tidaklah datang secara kebetulan. Itu adalah hasil dari suatu proses pembentukan tabiat dalam tahun-tahun yang pertama masa muda, dan hukum Allah yang dipraktikkan di dalam rumah tangga.