“Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh, kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran” (Mazmur 111:7,8).
Kewajiban kita untuk
menuruti hukum ini adalah menjadi beban pekabaran rahmat yang terakhir kepada
dunia. Hukum Allah itu bukanlah suatu perkara yang baru. Itu bukanlah kesucian
yang dijadikan, melainkan kesucian yang diberitahukan. Itu adalah peraturan
prinsip-prinsip yang menyatakan kemurahan, kebaikan, dan kasih. Itu menyatakan
tabiat Allah kepada manusia yang telah jatuh dalam dosa, dan menyatakan dengan
jelas segenap kewajiban manusia.2
Hukum kasih itu adalah
dasar pemerintahan Allah, kebahagiaan semua makhluk cerdas tergantung pada
keselarasan mereka yang sempurna dengan prinsip-prinsip kebenarannya yang
besar. Allah menginginkan dari semua makhluk ciptaan-Nya pelayanan kasih—pelayanan
yang berasal dari suatu penghargaan akan tabiat-Nya. Ia tidak berkenan pada
penurutan paksaan; dan kepada semua orang Ia memberikan kebebasan kemauan, agar
mereka boleh memberikan kepada-Nya pelayanan sukarela.3
“Segala titah-Nya teguh….”
Apapun yang dibangun atas kekuasaan manusia akan dirubuhkan; tetapi apa yang
dialaskan atas batu Firman Allah yang tiada dapat diubahkan akan berdiri tetap
selama-lamanya”.4
Undang-undang suci yang
dibenci oleh Iblis dan berusaha untuk membinasakannya, akan dihormati di
seluruh alam semesta yang tiada berdosa.5
0 comments:
Post a Comment