Thursday, February 4, 2021

Hukum Itu adalah Kebenaran dan Keadilan

“Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar” Mazmur 119:142).

Allah mengirim kebenaran ke dalam dunia kita ini dalam kemuliaan yang tiada bercacat, elok, dan sempurna, dan menaruhnya bertentangan dengan kesalahan. Baik manusia maupun Iblis tidak dapat mencari suatu kekurangan di dalam tabiat Kristus; tetapi penyataan Terang sejati, yang menerangi tiap-tiap orang yang datang ke dalam dunia ini, menaruh kegelapan dalam pertentangan yang begitu rupa, sehingga manusia tidak mau menerima terang itu…. Tidaklah ada permusuhan yang sewajarnya di antara malaikat-malaikat yang jahat dengan manusia yang jahat; keduanya jahat adanya oleh pelanggaran hukum Allah, dan yang jahat akan selamanya bersekutu melawan Allah. Manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa dan malaikat-malaikat yang sudah berdosa masuk ke dalam persekutuan yang menyedihkan ….

Kemurnian dan kesucian tabiat Kristus menimbulkan amarah yang sejahat-jahatnya dalam hati manusia… Penurutan-Nya yang sempurna kepada segala perintah Allah adalah suatu teguran yang tetap bagi suatu generasi yang bernafsu dan jahat. Tabiat Kristus yang tiada bercela itu sedang memancarkan terang ke dalam kegelapan moral dunia ini ….

Barang siapa yang menjadi anak-anak Allah tidak dapat menghindar akan bertempur dengan tentara pendurhakaan …. Oleh perantaraan jasa-jasa Penebus, Allah menerima segala usaha manusia yang berdosa dalam memeliharakan hukum-Nya, yang kudus, adil, dan benar.

Barang siapa sungguh-sungguh bersatu dengan Kristus akan dapat melakukan pekerjaan yang pernah dilakukan oleh Kristus ketika di dunia ini—mereka akan didapati membesarkan hukum itu dan memuliakannya …. Apabila para penganjur kebenaran menyatakan efisiensi kebenaran di dalam hidup dan tabiat mereka, suatu pukulan diberikan terhadap kerajaan Iblis.14

Tabiat Allah ialah keadilan dan kebenaran; begitulah sifat hukum-Nya. Pemazmur berkata, “Taurat-Mu benar;” “segala perintah-Mu adil” …. Hukum yang demikian, yang merupakan ekspresi dari pikiran dan kemauan Allah, pastilah sama kekalnya seperti Pengarangnya.15 

0 comments:

Post a Comment