“Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma 7:12).
Sebagai
Raja alam semesta, Allah telah menetapkan undang-undang untuk pemerintahan
bukan saja bagi sekalian makluk-makluk yang hidup, tetapi juga bagi segenap
pekerjaan alam. Segala sesuatu, apakah besar atau kecil yang bergerak ataupun
tidak bergerak, adalah di bawah undang-undang tertentu yang tidak dapat
diabaikan. Tidak ada pengecualian kepada peraturan ini; karena tida ada yang
telah dijadikan oleh tangan Ilahi itu dilupakan oleh pikiran Ilahi… Kepada
manusia saja, puncak pekerjaan penciptaan-Nya, Allah telah memberikan hati
nurani untuk menginsafi segala tuntutan-tuntutan suci dari hukum Ilahi itu, dan
suatu hati yang sanggup mengasihinya sebagai suci, adil, dan benar; dan dari manusia
dituntut penurutan yang segera dan sempurna.10
Peraturan
ini melarang semua penindasan dari para orang tua dan semua ketidaktaatan dari
anak-anak. Tuhan penuh dengan belas kasihan, kemurahan, dan kebenaran. Hukum-Nya
suci, adil, dan benar, dan mesti dituruti baik oleh para orang tua maupun
anak-anak. Peraturan-peraturan yang akan mengatur hidup para orang tua dan
anak-anak mengalir dari hati kasih yang tidak terduga, dan berkat Allah yang
berkelimpahan akan hinggap atas para orang tua yang menjalankan hukum-Nya di
bawah rumah tangganya, dan atas anak-anak yang menuruti hukum ini. Pengaruh gabungan
dari kemurahan dan keadilan harus dirasai. “kasih dan kesetiaan akan bertemu,
dan keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” Rumah tangga yang di
bawah disiplin ini akan berjalan dalam jalan Tuhan, hendak melakukan keadilan
dan kebenaran.11
Biarlah
orang-orang muda memandang kepada ukuran Ilahi itu, dan jangan pernah merasa
puas dengan tujuan yang rendah … Janganlah berjalan dengan bimbang, melainkan
di dalam kekuatan dan anugerah Yesus Kristus. Kepada-Nya diserahkan segala
kuasa di surga dan di bumi. Berlindunglah pada Yesus Kristus, dan masuk ke
dalam perjanjian yang teguh dengan Dia dalam iman, untuk mengasihi dan berbakti
kepada-Nya.12
Karena
hukum Allah itu “kudus, benar dan baik,” suatu Salinan dari kesempurnaan Ilahi,
maka pastilah suatu tabiat yang dibentuk oleh penurutan kepada hukum tersebut
akan kudus adanya. Kristuslah contoh yang sempurna dari tabiat yang demikian.13
0 comments:
Post a Comment