Wednesday, February 3, 2021

Hukum Itu Kudus, Adil dan Sempurna

 “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Roma 7:12).

Sebagai Raja alam semesta, Allah telah menetapkan undang-undang untuk pemerintahan bukan saja bagi sekalian makluk-makluk yang hidup, tetapi juga bagi segenap pekerjaan alam. Segala sesuatu, apakah besar atau kecil yang bergerak ataupun tidak bergerak, adalah di bawah undang-undang tertentu yang tidak dapat diabaikan. Tidak ada pengecualian kepada peraturan ini; karena tida ada yang telah dijadikan oleh tangan Ilahi itu dilupakan oleh pikiran Ilahi… Kepada manusia saja, puncak pekerjaan penciptaan-Nya, Allah telah memberikan hati nurani untuk menginsafi segala tuntutan-tuntutan suci dari hukum Ilahi itu, dan suatu hati yang sanggup mengasihinya sebagai suci, adil, dan benar; dan dari manusia dituntut penurutan yang segera dan sempurna.10

Peraturan ini melarang semua penindasan dari para orang tua dan semua ketidaktaatan dari anak-anak. Tuhan penuh dengan belas kasihan, kemurahan, dan kebenaran. Hukum-Nya suci, adil, dan benar, dan mesti dituruti baik oleh para orang tua maupun anak-anak. Peraturan-peraturan yang akan mengatur hidup para orang tua dan anak-anak mengalir dari hati kasih yang tidak terduga, dan berkat Allah yang berkelimpahan akan hinggap atas para orang tua yang menjalankan hukum-Nya di bawah rumah tangganya, dan atas anak-anak yang menuruti hukum ini. Pengaruh gabungan dari kemurahan dan keadilan harus dirasai. “kasih dan kesetiaan akan bertemu, dan keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” Rumah tangga yang di bawah disiplin ini akan berjalan dalam jalan Tuhan, hendak melakukan keadilan dan kebenaran.11

Biarlah orang-orang muda memandang kepada ukuran Ilahi itu, dan jangan pernah merasa puas dengan tujuan yang rendah … Janganlah berjalan dengan bimbang, melainkan di dalam kekuatan dan anugerah Yesus Kristus. Kepada-Nya diserahkan segala kuasa di surga dan di bumi. Berlindunglah pada Yesus Kristus, dan masuk ke dalam perjanjian yang teguh dengan Dia dalam iman, untuk mengasihi dan berbakti kepada-Nya.12

Karena hukum Allah itu “kudus, benar dan baik,” suatu Salinan dari kesempurnaan Ilahi, maka pastilah suatu tabiat yang dibentuk oleh penurutan kepada hukum tersebut akan kudus adanya. Kristuslah contoh yang sempurna dari tabiat yang demikian.13

0 comments:

Post a Comment