"Lalu kata orang itu (Kristus): 'Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang'''– Kejadian 32: 28.
Pada malam itu, Yakub, anak manja ibunya, mengalami kelahiran baru, dan menjadi anak Allah. Dalam keadaannya yang tawar hati, terang yang datang kepadanya dipandang sebagai suatu hal yang sangat indah, dan batu keras yang di atasnya kepalanya diletakkan, batu yang paling diinginkan di mana kepalanya pernah disandarkan.
Alangkah bahagianya dia! Ia mengetahui bahwa ia telah mendapat pemberitahuan dari Allah. Dan siapa pun di antara kita yang telah menerima terang dari takhta Allah, pasti akan mempunyai hati yang penuh dengan puji-pujian, dan pengucapan syukur, serta hormat kepada Tuhan Allah yang di surga.
Yakub, dalam krisis hidupnya yang besar, mengasingkan diri untuk berdoa. Dia dipenuhi dengan satu tujuan menaklukkan--mencari perubahan tabiat. Tetapi sementara dia meminta kepada Allah, seorang musuh, seperti yang dia harapkan, menumpangkan tangannya kepadanya, dan sepanjang malam dia bergumul untuk hidupnya. Tetapi tujuan jiwanya tidak diubahkan oleh bahaya kehidupan itu sendiri. Ketika kekuatannya hampir habis, Malaikat itu menunjukkan kuasa Ilahi-Nya, dan ketika Yakub dijamah, sadarlah dia dengan siapa ia telah bergumul. Dengan kesakitan dan tak berdaya, ia jatuh ke pangkuan Juruselamat itu, meminta berkat. Dia tidak mau dikesampingkan atau menghentikan permohonannya, dan Kristus mengabulkan permohonan dari orang yang tak berdaya dan menyesal ini, sesuai dengan janji-janji-Nya, "kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku!" Yakub memohon dengan roh yang tekun, "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Roh yang gigih ini diilhami oleh Dia yang bergumul dengan Yakub. Dialah yang memberikan kemenangan kepadanya, dan Dia mengubah namanya dari Yakub menjadi Israel, seraya berkata, "Engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bahwa Yakub yang telah sia-sia bergumul dengan kekuatannya sendiri, telah menang melalui penyerahan diri dan iman yang teguh.