Saturday, January 19, 2019

Renungan Pagi, 19 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KEBIASAAN BERHATI-HATI
MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK

”Sebab Aku mendatangkan kesembuhan bagimu. Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman Tuhan” (Yeremia 30:17).

Pikiran tidak cepat aus atau rusak bilamana sering digunakan untuk belajar keras, tidak seperti halnya memakan makanan yang tidak sehat pada waktu yang tidak tepat, dan perhatian ceroboh pada hukum kesehatan…. Makan dan tidur tidak teratur melemahkan kekuatan otak. Rasul Paulus menyatakan bahwa barangsiapa yang ingin berhasil mencapai standar tinggi kesalehan, harus bertarak dalam segala hal. Makan, minum, dan berpakaian semua memiliki dampak langsung terhadap kemajuan rohani kita.

Kesalehan adalah berkat yang dihargai oleh sedikit orang…. Banyak orang makan di setiap waktu, tidak mengingat hukum kesehatan. Kemudian kesuraman menutupi pikiran. Bagaimana manusia bisa dihormati karena dianggap mendapat pencerahan Ilahi, padahal punya kebiasaan sembrono, begitu tidak perhatian pada terang yang Allah berikan dalam hal-hal ini…. Kehidupan adalah suatu kepercayaan suci, yang hanya Allah saja dapat menyanggupkan kita menjaganya, dan untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya. Namun Ia yang membentuk struktur tubuh yang ajaib akan melakukan langkah khusus untuk memeliharanya tetap baik kalau saja manusia tidak menyimpang dari-Nya.

Kesehatan, kehidupan, kebahagiaan adalah hasil dari penurutan pada hukum fisik yang menguasai tubuh kita. Jika kehendak dan cara kita sejalan dengan kehendak dan cara Allah; jika kita melakukan apa yang disukai Pencipta kita, maka Ia akan menjaga organ manusia dalam kondisi yang baik, dan memulihkan kekuatan moral, mental, dan fisik, supaya Ia bisa bekerja melalui kita demi kemuliaan-Nya…. Jika kita bekerja sama dengan Dia dalam pekerjaan ini, maka kesehatan dan kebahagiaan, kedamaian dan keberdayagunaan, adalah hasil pasti.

Ia tidak mati bagi kita supaya kita bisa menjadi budak kebiasaan buruk, namun agar kita bisa menjadi anak-anak Allah, melayani Dia dengan segala kekuatan ciptaan.

Sahabat-sahabat muda yang kekasih, majulah selangkah demi selangkah, sampai semua kebiasaanmu selaras dengan hukum kehidupan dan kesehatan.

Friday, January 18, 2019

Renungan Pagi, 18 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

YESUS ADALAH SEORANG SAHABAT
YANG LEBIH KARIB DARIPADA SEORANG SAUDARA

”Ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara” (Amsal 18:24).

Berbagai kekecewaan engkau akan alami, namun selalu ingat bahwa Yesus, Juruselamat yang telah bangkit dan hidup, adalah Penebusmu, Pemulihmu. Ia mengasihimu, dan lebih baik berbagi kasih-Nya daripada duduk bersama para pangeran dan terpisah dari-Nya….

Datanglah setiap hari kepada Yesus, yang mengasihimu. Buka hati kepada-Nya dengan leluasa. Di dalam Dia tidak ada kekecewaan. Engkau tidak akan menemukan penasihat yang lebih baik, penuntun yang lebih aman, pembela yang lebih pasti.

Melalui semua pencobaan yang engkau hadapi,… Engkau telah memiliki seorang Sahabat yang tidak pernah gagal, yang berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Namun betapa seringnya Tuhan diabaikan demi perkumpulan dengan orang lain, dan untuk hal-hal yang tidak berguna!... Kita tidak tega membiarkan nama-Nya merana di bibir kita, dan kasih serta ingatan tentang Dia hilang dari hati kita. “Baik,” kata professor yang dingin dan kaku, “Ini membuat Kristus terlalu seperti manusia;” tetapi Firman Allah menjamin kita untuk memiliki pemikiran yang seperti ini. Inilah yang diinginkan dari pandangan praktis dan pasti mengenai Kristus, yang mencegah begitu banyak orang untuk memiliki pengalaman sejati dalam pengetahuan tentang Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Inilah alasan mengapa banyak yang takut, ragu dan berduka. Pemikiran mereka mengenai Kristus dan rencana keselamatan samar-samar, suram, dan membingungkan…. Jika saja ada waktu yang diberikan bagi mansia untuk kehadiran Kristus di sebelah mereka, maka sekaranglah waktunya, agar bilamana musuh datang seperti banjir, Roh Tuhan akan mengangkat pelindung melawan dia.

Persekutuan dengan Kristus—sungguh berharga tidak terkatakan! Persekutuan semacam itu merupakan keistimewaan kita yang harus dinikmati, jika kita mau mencarinya.

Jaminan kekal akan menjadi milikmu, bahwa engkau akan memiliki seorang Sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.

Thursday, January 17, 2019

Renungan Pagi, 17 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KITA AKAN MENANG SEBAGAIMANA KRISTUS MENANG

”Semua ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia”  (Yohanes 16:33).

Iblis melakukan serangan yang lebih kuat kepada Kristus daripada yang akan diberikan ke atas kita. Taruhannya besar, kalau bukan Kristus maka dialah yang menang. Jika Kristus bertahan terhadap godaannya yang paling dahsyat, dan Iblis tidak berhasil membawa Dia ke dalam dosa, maka ia tahu bahwa ia akan kehilangan kekuatannya, dan akhirnya akan dihukum dengan kehancuran kekal. Oleh sebab itu Iblis bekerja dengan kekuatan untuk menuntun Kristus melakukan tindakan yang salah, karena dengan begitu ia akan mendapat keuntungan atas-Nya…. Engkau tidak akan pernah digoda dengan cara kejam dan licik seperti yang diterima Juruselamat kita. Iblis berada di jalan-Nya setiap saat.

Akankah manusia berpegang pada kuasa Ilahi, dan dengan ketekunan dan tekad menolak Iblis, sebagaimana Kristus telah memberi contoh saat melawan musuh di padang gurun? Allah tidak bisa menyelamatkan manusia dari kekuatan licik Iblis, jika manusia tidak menghendakinya. Manusia harus bekerja dengan menggunakan kekuatan manusianya, ditambah dengan kekuatan Ilahi dari Kristus untuk bertahan dan menang. Dan kemudian, melalui kemenangan yang diperoleh secara istimewa dengan nama Yesus yang penuh kuasa, ia bisa menjadi ahli waris Allah bersama dengan Kristus. Ini tidak bisa terjadi jika Kristus sendiri yang melakukan kemenangan. Manusia harus melakukan bagiannya; ia harus menang pada kisahnya sendiri, melalui kekuatan dan kasih karunia yang Kristus berikan padanya. Manusia harus menjadi rekan kerja bersama Kristus dalam usaha mengalahkan, kemudian ia akan mengambil bagian bersama Kristus dalam kemuliaan-Nya.

Juruselamat menang untuk memperlihatkan kepada manusia bagaimana dia bisa menang. Semua godaan Iblis, Kristus hadapi dengan Firman Allah. Dengan percaya pada janji Allah, maka Ia menerima kekuatan untuk menuruti perintah Allah, dan sang penggoda pun tidak mendapatkan keuntungan.

Wednesday, January 16, 2019

Renungan Pagi, 16 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

MENGASIHI ORANG LAIN

”Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah” (Efesus 5:1,2).

Engkau harus mengikuti Allah sebagai anak-anak yang baik, menuruti semua persyaratan-Nya, berjalan dalam kasih sebagaimana Kristus bergerak, berjalan, dan bekerja. Ia datang untuk merangkul dunia di dalam tangan kasih-Nya….

Kita harus mengikuti teladan yang diberikan Kristus, dan menjadikan Dia pola kita, sampai kita memiliki kasih yang sama kepada orang lain sebagaimana Ia telah perlihatkan bagi kita. Ia berusaha memberi kesan kepada kita mengenai pelajaran mendalam tentang kasih ini…. Jika hatimu telah diberikan untuk cinta diri, biarlah Kristus mengilhamimu dengan kasih-Nya. Ia ingin agar kita mengasihi Dia sepenuh hati, dan mengajurkan, ya bahkan memerintahkan, agar kita mengasihi orang lain seperti teladan yang telah Ia berikan kepada kita. Ia telah menjadi kasih sebagai lencana pemuridan kita…. Inilah ukuran yang harus kita capai“Kasihilah satu sama lain, sebagaimana Aku telah mengasihi engkau.” Sungguh kasih yang amat tinggi, dalam dan lebar! Kasih ini bukan hanya untuk merangkul beberapa orang yang disukai, namun untuk menjangkau ciptaan Allah yang paling hina dan rendah. Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari sasudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Kasih dan simpati yang Yesus ingin agar kita berikan kepada orang lain tidak bersifat sentimental, yang bisa menjadi perangkap bagi jiwa; itu adalah kasih yang bercitarasa surgawi, yang telah diperlihatkan oleh Yesus baik melalui ajaran maupun teladan. Tetapi gantinya memperlihatkan kasih ini, betap sering kita merasa asing satu sama lain…. Hasilnya adalah keterasingan dari Allah, suatu pengalaman yang mengerdilkan, suatu kutuk bagi pertumbuhan Kristen….

Kasih Yesus adalah suatu prinsip aktif, mempersatukan hati dengan hati dalam ikatan persekutuan Kristen. Setiap orang yang akan masuk surga, kasihnya sudah disempurnakan saat di bumi; karena di surga, Penebus dan yang ditebus akan menjadi objek perhatian kita.

Tuesday, January 15, 2019

Renungan Pagi, 15 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

KITA DIUBAHKAN KEPADA KEMULIAAN YANG SEMAKIN BESAR

”Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Korintus 3:18).

Ketika diterangi oleh Roh Allah, orang percaya melihat kesempurnaan Yesus, dan sementara melihat kesempurnaan ini, ia bersukacita dengan kegembiraan yang tak terkatakan. Di dalam diri sendiri ia melihat dosa dan ketidakberdayaan; di dalam diri Sang Penebus ada ketidakberdosaan dan kekuatan kekal. Pengorbanan yang Kristus lakukan supaya Ia dapat menanamkan kebenaran pada kita—inilah tema yang perlu kita renungkan lebih dalam lagi dengan antusiasme. Diri itu tidak ada apa-apanya; Yesuslah segala-galanya….

Kuasa kasih karunia yang mengubahkan dapat membuat saya mendapat bagian dalam sifat Ilahi. Pada Kristus, kemuliaan Allah bersinar, dan dengan memandang Kristus, merenungkan pengorbanan-Nya, sambil mengingat bahwa di dalam Dia tinggal keutuhan Keallahan, orang percaya diajak lebih dekat kepada sumber kekuatan….

Betapa pentingnya agar kita mendapat penerangan Roh Allah; karena hanya dengan demikianlah kita dapat melihat kemuliaan Kristus, dan dengan melihat jadi diubahkan dari karakter kepada karakter di dalam dan melalui iman di dalam Kristus…. Ia mempunyai pengampunan dan kasih karunia bagi setiap jiwa. Sebagaimana dengan iman kita memandang Yesus, iman kita menembus bayangan, dan kita memuji Allah atas kasih-Nya yang menakjubkan dalam memberikan Yesus sang Penghibur bagi kita….

Pendosa bisa menjadi anak Allah, pewaris surga. Ia dapat bangkit dari debu, dan berdiri tegak teratur dalam pakaian terang… Pada setiap langkah maju, ia melihat keindahan baru di dalam Kristus, dan menjadi lebih seperti Dia dalam karakter.

Kasih yang diperlihatkan kepadanya dalam kematian Kristus, membangkitkan suatu respons kasih yang penuh syukur, dan dalam menjawab doa tulus, orang percaya dibawa dari kasih karunia kepada kasih karunia, dari kemuliaan kepada kemuliaan; sampai ketika melihat Kristus, ia diubahkan ke dalam gambar yang sama.

Monday, January 14, 2019

Renungan Pagi, 14 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

KITA TELAH MENERIMA KEPENUHAN ALLAH

”Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Yohanes 1:16).

Kristus berusaha menyelamatkan dunia, bukan dengan cara penyesuaian terhadap dunia, namun dengan menyatakan kepada dunia kuasa kasih karunia Allah yang mengubahkan untuk membentuk dan menghiasi karakter manusia menjadi seperti karakter Kristus.

Iblis telah menggambarkan Allah sebagai yang mementingkan diri dan menindas, meminta semua, dan tidak memberi apa pun, meminta pelayanan makhluk ciptaan-Nya demi kemuliaan-Nya sendiri, dan tidak ada pengorbanan demi kebaikan mereka. Namun pemberian Kristus menyatakan hati Bapa, … menyatakan bahwa meskipun kebencian Allah terhadap dosa itu sekuat kematian, namun kasih-Nya bagi orang berdosa lebih kuat daripada kematian. Setelah melakukan penebusan kita, Ia tidak menyisakan apa pun, betapapun disayangkan, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Tidak ada kebenaran yang penting bagi keselamatan disembunyikan, tida ada mukjizat kemurahan diabaikan, tidak ada agen Ilahi yang dibiarkan menganggur. Kemurahan demi kemurahan ditimbun, karunia demi karunia. Seluruh perbendaharaan surga terbuka bagi mereka yang ingin diselamatkan oleh-Nya. Setelah mengumpulkan kekayaan alam semesta, dan memaparkan sumber kuasa kekal, Ia memberikan semua itu ke tangan Kristus, dan berkata, “Ini semua untuk manusia. Gunakan ini untuk meyakinkan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih-Ku di bumi maupun di surga. Kebahagiaan terbesarnya akan ditemukan dalam mengasihi Aku.”

Bapa menghargai setiap jiwa yang telah dibeli Anak-Nya dengan pemberian hidup-Nya. Setiap ketentuan telah dibuat bagi kita untuk menerima kuasa Ilahi, yang akan menyanggupkan kita untuk mengatasi godaan. Melalui penurutan kepada semua persyaratan Allah, maka jiwa disiapkan untuk kehidupan kekal.

Allah memiliki surga yang penuh dengan berkat yang ingin Ia berikan kepada semua yang dengan sungguh-sungguh mencari pertolongan yang hanya bisa diberikan oleh Tuhan.

Sunday, January 13, 2019

Renungan Pagi, 13 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

BERBAHAGIALAH DALAM KELIMPAHAN KASIH KARUNIA

”Dan haruslah engkau, orang Lewi dan orang asing yang ada di tengah-tengahmu bersukaria karena segala yang baik yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu dan kepada seisi rumahmu” (Ulangan 26:11 ).

Ucapan syukur dan terima kasih harus diekspresikan kepada Allah untuk berkat-berkat sementara dan apapun yang Ia berikan kepada kita. Allah ingin agar setiap keluarga yang Ia siapkan untuk menghuni istana kekal di atas, memuji syukur atas limpahnya kekayaan kasih karunia-Nya. Kalau saja anak-anak, dalam kehidupan di rumah, dididik dan dilatih untuk bersyukur kepada Pemberi segala hal yang baik, maka kita akan melihat elemen kasih karunia surgawi diperlihatkan di dalam keluarga kita. Keceriaan akan terlihat dalam kehidupan rumah tangga, dan karena berasal dari rumah tangga seperti itu, anak-anak muda akan memperlihatkan rasa dan sikap hormat bersama mereka di ruangan kelas, dan di gereja. Akan terdapat kehadiran di tempat kudus di mana Allah bertemu dengan umat-Nya, sikap hormat terhadap semua tata tertib ibadah, dan pujian rasa syukur dan ucapan terima kasih akan diberikan atas semua karunia pemeliharaan-Nya…

Setiap berkat fana akan diterima dengan rasa syukur, dan setiap berkat rohani akan berlipat ganda nilainya karena sudut pandang tiap anggota rumah tangga telah disucikan oleh Firman kebenaran. Tuhan Yesus sangat dekat bagi mereka yang menghargai karunia-Nya yang berharga, menyusuri kembali segala hal baik yang mereka terima dari Allah yang peduli, penuh kasih, dan amat baik, dan mengakui Dia sebagai Sumber Agung segala kenyamanan dan penghiburan, Sumber kasih karunia yang tiada habisnya.

Jikalau kita memberikan lebih banyak ekspresi pada iman kita, lebih bersukacita dalam berkat yang kita ketahui kita milikimaka kita seharusnya memiliki lebih banyak iman dan sukacita yang lebih besar. Tidak ada lidah yang bisa menjelaskan, tidak ada pikiran fana yang bisa memahaminya, berkat yang dihasilkan dari menghargai kasih dan kebaikan Allah. Bahkan di bumi kita dapat memiliki sukacita seperti sumur mata air, yang tiada habisnya, karena dialiri oleh aliran yang mengalir dari takhta Allah.