Saturday, July 11, 2020

KEDATANGAN YESUS YANG PERTAMA

Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya,…untuk menebus mereka, yang takluk kepada hokum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Galatia 4:4,5.

    Kedatangan Juruselamat telah dinubuatkan di Eden. Ketika Adam dan Hawa pertama kali mendengar perjanjian itu, mereka mengharap supaya hal itu segera digenapi. Dengan penuh kegembiraan mereka menyambut anak laki-laki mereka yang lahir pertama, dengan pengharapan bahwa dialah yang akan menjadi sang Pelepas. Tetapi kegenapan perjanjian itu lambat terjadi. Mereka yang eprtama menerima perjanjian itu meninggal dunia tanpa melihat kegenapannya. Dari zaman Henokh perjanjian itu diulang-ulang melalui para nabi dan bapa, menghidupkan terus pengharapan akan kedatangan-Nya, namun Ia belum juga dating. Nubuatan Daniel mengungkapkan waktu kedatangan-Nya, tetapi tidak langsung menafsirkan pekabaran itu. Abad demi abad berlalu; suara para nabi bungkam. Tangan si penindas berat terhadap Israel, dan banyak yang telah siap berseru, “Sudah lama berselang, tetapi satu penglihatanpun tak jadi.” Yehezkiel 12:22.

    Akan tetapi seperti bintang-bintang pada perjalanan keliling di lorong-lorong mereka yang telah ditetapkan, ternyata maksud Allah tidak terburu-buru dan tidak terlambat. Melalui lambang kegelapan besar dan daput api yang berasap, Allah telah menyatakan kepada Ibrahim perhambaan Israel di Mesir, dan telah memaklumkan bahwa waktu mereka menumpang di negri orang akan berlangsung empat ratus tahun. “Sesudah itu”, kata-Nya, “mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.” Kejadian 15:14. Menentang perkataan itu, seluruh perlawanan kuasa kerajaan Firaun yang sombong itu sia-sia adanya. Pada “hari itu juga” sesuai dengan janji ilahi, “keluarlah segala pasukan Tuhan dari tanah mesir.” Keluaran 12:41. Jadi dalam rapat di sorga saat kedatangan Yesus telah ditetapkan. Ketika lonceng besar waktu menunjuk saat itu, lahirlah Yesus di Betlehem.

    “Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya.” Tindakan Yang Mahakuasa telah mengendalikan pergerakan bangsa-bangsa, dan meningkatnya dorongan hati dan pengaruh umat manusia, sampai dunia sudah masak untuk kedatangan sang Pelepas…

    Kemudian datanglah Yesus untuk memulihkan manusia kepada citra Khaliknya. Tidak ada selain Kristus yang dapat memperbaharui tabiat yang telah dirusak oleh dosa. Ia dating untukmengusir setan yang mengendalikan kemauan. Ia dating untuk mengangkat kita dari debu, untuk membentuk kembali tabiat yang rusak menjadi seperti pola tabiat ilahi-Nya, dan menjadikannya indah dengan kemuliaan-Nya sendiri. 1


Sumber : Buku Maranatha Tuhan Datang, hal. 9

MENGAPA BERSAKSI?

MENGAPA BERSAKSI?
Ringkasan Sekolah Sabat
Triwulan 3, Pelajaran 1

PENDAHULUAN

Bersaksi adalah melaksanakan kehendak Allah untuk membagikan kabar baik tentang kasih Kristus yang telah menyelamatkan Kita kepada orang lain (1 Tim 2:3,4).

Bersaksi adalah respons atau sambutan nyata dari seorang yang telah diselamatkan oleh anugrah Kristus.

I. MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK KESELAMATAN:

a. Pernyataan Allah yang terbesar adalah melalui kehidupan dan pelayanan Kristus yang mencari dan menyelamatkan yang hilang (Luk 19:10)

b. Ketika kita membagikan Yesus sang penebus, Kita memberi kesempatan terbaik untuk bertobat dan diselamatkan (Yak 5:20).

c. Kita adalah penghubung  Allah dalam rencana keselamatan untuk menjangkau orang-orang yang hilang dengan kemuliaan Injil. (1 Kor 3:9).

d. Bersaksi adalah kesempatan untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, dan kesempatan orang lain untuk diselamatkan.

II. MEMBUAT YESUS GEMBIRA:

a. Lagu pujian yang indah, ibadah yang teratur, membuat ibadah kita kidmat dan sukacita. Tetapi Allah lebih bersukacita ketika satu orang berdosa bertobat (Luk 15:7)

b. Allah juga bersukacita ketika kita, jemaat, menyambut anggota yang baru bertobat dengan sukacita (Luk 15:32).

c. Yesus bersukacita ketika umat-umat-Nya yang telah dipilih mengikuti rancangan-Nya yaitu bersaksi tentang perbuatan besar penyelamatan kepada semua orang (1Petr 2:9).

d. Allah bergembira ketika kita menerima kasih karunia-Nya yang menyelamatkan itu secara pribadi (Zefanya 3:17).

III. BERTUMBUH OLEH MEMBERI:

a. Karakter Allah, yaitu Yesus, adalah memberi. Selain memberikan hidup-Nya, Allah juga memberi air hidup yaitu Roh Kudus (Yoh 7:37).

b. Allah juga ingin agar kita meneladani Yesus, memberi pengampunan bagi orang lain (Luk 6:38).

c. Jika kita merindukan tabiat  bertumbuh menjadi seperti Kristus, kita harus memberikan talenta, waktu, tenaga dan harta untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan menyelamatkan jiwa-jiwa (1 Kor 14:20 & A&O 5 hlm.140).

d. Jika kita tidak suka memberi dan memberitakam Injil, ketohanian kita akan menjadi seperti laut mati (1 Kor 9:16).

IV. KESETIAAN KEPADA PERINTAH KRISTUS;

a. Kepentingan Tuhan terbesar di dunia ini adalah agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1Tim 2:4).

b. Yesus menghendaki tidak seorangpun binasa memainkan berbalik Dan bertobat (2 Petrus 3:9).

c. Yesus memerintahkan kita untuk berpartisipasi dalam misi-Nya untuk menyaksikan kasih-Nya dan kebenaran-Nya agar semua manusia diselamatkan (Kisah 13:47).

d. Allah telah memilih Israel (Yes 41:8) untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Yes 49:6), Allah juga memilih kita membawa Yesus yang adalah terang bagi dunia (Luk 2:32).

V. DIMOTIVASI OLEH KASIH

a. Motivasi yang benar untuk bersaksi adalah karena Yesus yang penuh kasih, yang telah rela mati bagi semua orang, Dia yang memerintahkan kita bersaksi (1 Kor 5:14,15)

b. Yesus di dalam kasih-Nya telah mendamaikan kita denga Allah, dan menyanggupkan kita untuk mengasihi orang lain agar mereka juga diselamatkan (1 Kor 5:18-20)

c. Yesus melibatkan kita sebagai saksi bagi-Nya (Kisah 1:8) agar kita tetap bertumbuh dalam kerohanian dan kasih sehingga kita memiliki karakter Kristus (Ef 4:15) layak untuk kehidupan kekal.

KESIMPULAN

Mari kita buka hati agar Roh Kudus masuk dan tinggal dalam hati Kita, sehingga kita bisa dituntunnya menjadi saksi bagi Kristus.

Dan rasakanlah sukacita yang tak terhingga ketika satu jiwa bertobat melalui kesaksian hidup yang kita sampaikan dalam bimbingan kuasa Roh Kudus.

Selamat Sabat, selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati

KESAKSIAN YANG MENYENANGKAN : "Kuasa Kesaksian Pribadi"

Ringkasan Pelajaran ke 2 SSD triwulan 3, 2020
 KESAKSIAN YANG MENYENANGKAN:
"Kuasa Kesaksian Pribadi"


PENDAHULUAN

Seorang yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat, tidak akan mungkin berdiam diri, dia akan rindu bersaksi tentang Yesus yang telah menyelamatkannya (Kisah 4:20).

I. SAKSI YANG MUSTAHIL

a. Adalah mustahil seorang yang kerasukan 1000 Roh jahat atau Legion dapat disembuhkan (Mark 5:9). Tetapi Yesus dapat. Tidak ada yang mustahil bagi Yesus (Mark 5:13).

b. Mujizat tidak selalu bisa membawa orang kepada Yesus. Tetapi kesaksian seorang kerasukan Legion yang mengalami perubahan karena Mujizat Yesus bisa menjadi saksi yang penuh kuasa (Mark 5:20).

c. Adalah mustahil orang berdosa diselamatkan. Tetapi Yesus dapat menyelamatkan orang berdosa (Roma 6:23).

d. Kesaksian seorang yang telah diselamatkan dan berubah hidupnya akan menjadi saksi bagi memperkenalkan Yesus (2 Korintus 3:2,3).

II. MENGABARKAN KRISTUS YANG TELAH BANGKIT:

a. Mengabarkan kebenaran tentang kelahiran Yesus  adalah penting, tetapi belum lengkap, diperlukan kesaksian tentang bagaimana Dia telah hidup sebagai teladan (1 Yoh 2:6).

b. Kabar Injil tentang kematian dan kebangkitan Yesus haruslah menjadi inti pekabaan, karena kematian-Nya manusia beroleh pengampunan dan kebangkitan-Nya menjadi jaminan kebangkitan kita (2 Kor 5:15).

c. Tidak semua orang bisa menerima kabar kebangkitan-Nya (Mark 16:11). Tetapi Yesus telah memilih kita untuk tetap bersaksi sampai kedudahannya (1 Petr 2:9).

d. Kesaksian adalah pola hidup umat Tuhan. Hasil dari kesaksian itu adalah karya Roh Kudus mengubah hati.

III. KEHIDUPAN YAND DIUBAHKAN MEMBUAT PERBEDAAN

a. Tanda seorang telah bertobat adalah "Perubahan" dari hidup lama ke hidup baru (Efesus 4:24).

b  Perubahan karakter Petrus yang tidak berpendirian menjadi pengkhotbah yang penuh kuasa dan Yohanes sang pemarah menjadi orang yang rendah hati menjadi kuasa dalam kesaksian mereka (Kisah 4:4,13).

c. Tuhan juga akan merubah kita jika kita berserah pada Yesus, dan dengan kuasa Roh Kudus kita akan menjadi saksi tentang betapa indahnya persahabatan dengan Yesus.

IV. MEMBAGIKAN PENGALAMAN KITA

a. Bersaksi tidak bicara tentang diri kita tetapi tentang Yesus yang telah mengampuni, merubah, menyembuhkan dan semua perbuatan-Nya yang baik bagi kita (Maz 103:3-5).

b. Paulus tidak menekankan pengalaman sebagai penganiaya jemaat (Kisah 26:5,9,11) tetapi bersaksi tentang bagaimana Yesus telah merubahnya  dan memilihnya menjadi saksi (Kisah 26:13-16).

c. Pengalaman Yohanes tentang Yesus yang telah merubah hidupnya (1 Yoh 1:1-3), dan juga Paulus tentang Yesus yang telah merubah hidupnya dan menyelamatkannya (Gal 2:20) menjadi kesaksian yang tulus dan berkuasa.

d. Kesaksian adalah pengalaman hidup yang tidak bisa dibantah oleh orang lain, dan perubahan hidup yang ditunjukkan menjadi kuasa dalam menjangkau orang lain pada Yesus.

V. KUASA KESAKSIAN PRIBADI:

a. Keramahan Paulus dan sikap menghargai orang lain dalam bersaksi membuka hati Agripa yang keras dan tergutup pada Injil Yesus (Kisah 26:3).

b. Yesus menjangkau semua orang, termasuk Saulus sang penganiaya jemaat (Kis 26:12-28). Kerendahan hati Paulus yang selalu mengangkat tinggi Yesus merubah hati Agripa pada Yesus (Kis 26:26-28).

c. Kesaksian pribadi sangat efektif jika disampaikan dengan  tulus, rendah hati dan ramah bukan untuk menghakimi atau merendahkan orang lain tetapi meninggikan Yesus yang menarik semua orang (Yoh 12:32).

KESIMPULAN

Sobat, bisakah kamu melakukan seperti orang yang sembuh dari Legion untuk pulang ke kampung dan bersaksi tentang Yesus? (Mark 5:19)

Mengapa tidak meminta Roh Kudus, saat ini, untuk memberi Anda kesempatan untuk membagikan bagaimana Allah telah menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada Anda?

Selamat Sabat, selamat beribadah. Tuhan selalu memberkati.