Saturday, July 11, 2020

KESAKSIAN YANG MENYENANGKAN : "Kuasa Kesaksian Pribadi"

Ringkasan Pelajaran ke 2 SSD triwulan 3, 2020
 KESAKSIAN YANG MENYENANGKAN:
"Kuasa Kesaksian Pribadi"


PENDAHULUAN

Seorang yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat, tidak akan mungkin berdiam diri, dia akan rindu bersaksi tentang Yesus yang telah menyelamatkannya (Kisah 4:20).

I. SAKSI YANG MUSTAHIL

a. Adalah mustahil seorang yang kerasukan 1000 Roh jahat atau Legion dapat disembuhkan (Mark 5:9). Tetapi Yesus dapat. Tidak ada yang mustahil bagi Yesus (Mark 5:13).

b. Mujizat tidak selalu bisa membawa orang kepada Yesus. Tetapi kesaksian seorang kerasukan Legion yang mengalami perubahan karena Mujizat Yesus bisa menjadi saksi yang penuh kuasa (Mark 5:20).

c. Adalah mustahil orang berdosa diselamatkan. Tetapi Yesus dapat menyelamatkan orang berdosa (Roma 6:23).

d. Kesaksian seorang yang telah diselamatkan dan berubah hidupnya akan menjadi saksi bagi memperkenalkan Yesus (2 Korintus 3:2,3).

II. MENGABARKAN KRISTUS YANG TELAH BANGKIT:

a. Mengabarkan kebenaran tentang kelahiran Yesus  adalah penting, tetapi belum lengkap, diperlukan kesaksian tentang bagaimana Dia telah hidup sebagai teladan (1 Yoh 2:6).

b. Kabar Injil tentang kematian dan kebangkitan Yesus haruslah menjadi inti pekabaan, karena kematian-Nya manusia beroleh pengampunan dan kebangkitan-Nya menjadi jaminan kebangkitan kita (2 Kor 5:15).

c. Tidak semua orang bisa menerima kabar kebangkitan-Nya (Mark 16:11). Tetapi Yesus telah memilih kita untuk tetap bersaksi sampai kedudahannya (1 Petr 2:9).

d. Kesaksian adalah pola hidup umat Tuhan. Hasil dari kesaksian itu adalah karya Roh Kudus mengubah hati.

III. KEHIDUPAN YAND DIUBAHKAN MEMBUAT PERBEDAAN

a. Tanda seorang telah bertobat adalah "Perubahan" dari hidup lama ke hidup baru (Efesus 4:24).

b  Perubahan karakter Petrus yang tidak berpendirian menjadi pengkhotbah yang penuh kuasa dan Yohanes sang pemarah menjadi orang yang rendah hati menjadi kuasa dalam kesaksian mereka (Kisah 4:4,13).

c. Tuhan juga akan merubah kita jika kita berserah pada Yesus, dan dengan kuasa Roh Kudus kita akan menjadi saksi tentang betapa indahnya persahabatan dengan Yesus.

IV. MEMBAGIKAN PENGALAMAN KITA

a. Bersaksi tidak bicara tentang diri kita tetapi tentang Yesus yang telah mengampuni, merubah, menyembuhkan dan semua perbuatan-Nya yang baik bagi kita (Maz 103:3-5).

b. Paulus tidak menekankan pengalaman sebagai penganiaya jemaat (Kisah 26:5,9,11) tetapi bersaksi tentang bagaimana Yesus telah merubahnya  dan memilihnya menjadi saksi (Kisah 26:13-16).

c. Pengalaman Yohanes tentang Yesus yang telah merubah hidupnya (1 Yoh 1:1-3), dan juga Paulus tentang Yesus yang telah merubah hidupnya dan menyelamatkannya (Gal 2:20) menjadi kesaksian yang tulus dan berkuasa.

d. Kesaksian adalah pengalaman hidup yang tidak bisa dibantah oleh orang lain, dan perubahan hidup yang ditunjukkan menjadi kuasa dalam menjangkau orang lain pada Yesus.

V. KUASA KESAKSIAN PRIBADI:

a. Keramahan Paulus dan sikap menghargai orang lain dalam bersaksi membuka hati Agripa yang keras dan tergutup pada Injil Yesus (Kisah 26:3).

b. Yesus menjangkau semua orang, termasuk Saulus sang penganiaya jemaat (Kis 26:12-28). Kerendahan hati Paulus yang selalu mengangkat tinggi Yesus merubah hati Agripa pada Yesus (Kis 26:26-28).

c. Kesaksian pribadi sangat efektif jika disampaikan dengan  tulus, rendah hati dan ramah bukan untuk menghakimi atau merendahkan orang lain tetapi meninggikan Yesus yang menarik semua orang (Yoh 12:32).

KESIMPULAN

Sobat, bisakah kamu melakukan seperti orang yang sembuh dari Legion untuk pulang ke kampung dan bersaksi tentang Yesus? (Mark 5:19)

Mengapa tidak meminta Roh Kudus, saat ini, untuk memberi Anda kesempatan untuk membagikan bagaimana Allah telah menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada Anda?

Selamat Sabat, selamat beribadah. Tuhan selalu memberkati.

0 comments:

Post a Comment