Saturday, February 13, 2021

Hukum Kasih Dituliskan dalam Hati Kita

 "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku .... Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka" (Yeremia 31:33,34)


Pekerjaan Kekristenan dimaksudkan bukan untuk mengurangi nilai hukum Allah di dunia ini, bukan mengurangi sedikit pun dari derajatnya yang kudus, melainkan hendak menulis hukum itu dalam pikiran dan hati. Apabila hukum Allah ditanamkan dalam jiwa orang yang percaya, ia pun sedang menghampiri hidup yang kekal oleh jasa-jasa Yesus ....

Tujuan Injil dipenuhi apabila maksud yang besar ini sudah tercapai. Pekerjaannya dari zaman ke zaman ialah mempersatukan hati para pengikut-Nya dalam suatu roh persaudaraan universal, oleh percaya kepada kebenaran, dan dengan demikian menetapkan sistem peraturan dan persetujuan surga dalam keluarga Allah di dunia, agar mereka boleh dipandang pantas menjadi anggota-anggota keluarga kerajaan surga. Di dalam hikmat dan kemurahan-Nya, Allah menguji laki-laki dan perempuan di dunia ini, untuk melihat apakah mereka akan mendengar suara-Nya dan menghormati hukum-Nya, atau memberontak seperti yang dilakukan Iblis ....

Tujuan Allah dalam memberikan hukum itu kepada bangsa manusia yang sudah berdosa ialah agar manusia oleh Kristus boleh naik dari keadaannya yang hina menjadi satu dengan Allah, agar perubahan moral yang terbesar dapat dinyatakan dalam sifat dan tabiatnya. Perubahan moral ini mesti terjadi, kalau tidak manusia tidak akan menjadi warganegara yang selamat di dalam kerajaan Allah; karena ia akan mengadakan pemberontakan ....

Dalam hidup di dunia inilah waktu pengujian dan percobaan. Malaikat-malaikat Allah mengama-amati perkembangan tabiat, dan menimbang nilai moral. Segenap persoalan itu diselesaikan dalam ini, apakah ia menurut atau tidak kepada segenap perintah Allah? Sudahkah orang yang berdosa itu diubahkan dalam dunia ini, oleh jasa-jasa Kristus, menjadi seorang hamba yang menurut, agar ia dipantaskan untuk bersatu dengan masyarakat surga?

Hukum Allah di dalam hati kita akan menaklukkan kepentingan kita sendiri kepada segala pertimbangan yang tinggi dan kekal.

Friday, February 12, 2021

Kasih Harus digenapi Dalam Hidup Kita

"Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat''– Roma 13: 10.

Betapa banyak orang berkekurangan dalam kasih! Oh, kasih dapat membasmi dari hati kebencian, cemburu, dan perselisihan, dan akar kepahitan, yang olehnya banyak orang dinajiskan. Tidak pernah kasih Yesus dapat diterima dan dipancarkan dalam hati sebelum segala perasaan dengki, kebencian, kecemburuan, dan sangka-sangka jahat dijauhkan ....

Banyak orang yang menipu dirinya sendiri; karena prinsip kasih tidak berdiam dalam hati mereka. Mereka boleh menutup mata kepada kesalahan dan kekurangan mereka sendiri; tetapi mereka tidak dapat menipu Allah. Haruslah diadakan suatu reformasi. Mata bajak kebenaran harus membajak petak-petak yang dalam di hati kita yang sombong, dan membongkar tanah sifat-sifat kita yang tidak disucikan, agar Roh dan kasih Yesus boleh ditanamkan di dalam hati kita. Waktu sedang berlalu dengan cepatnya, dan setiap pekerjaan akan segera dihadapkan kepada pengadilan, maka nama kita ataukah dosa-dosa kita akan dihapuskan dari Kitab Kehidupan ....

Kasih murni adalah sederhana dalam kerjanya, dan terpisah dari segala asas perbuatan yang lain. Apabila digabungkan dengan segala pendorong hati duniawi dan kepentingan- kepentingan yang menguntungkan diri sendiri, kasih itu tidaklah murni lagi. Allah mempertimbangkan lebih dengan betapa banyak kasih kita bekerja, daripada jumlah pekerjaan yang kita lakukan. Kasih adalah sifat surgawi. Hati jasmani tidak dapat menciptakannya. Tanaman semawi ini hanya dapat bertumbuh subur di mana Kristus memegang pemerintahan. Di mana ada kasih, di situ kuasa dan kebenaran ada dalam hidup. Kasih berbuat kebaikan, dan tiada yang lain daripada kebaikan. Barang siapa yang mempunyai kasih mengeluarkan buah kepada kesucian, dan pada akhirnya hidup yang kekal.

Yesus jugalah yang telah memerintahkan agar kasih seharusnya menjadi prinsip yang berkuasa dalam peraturan yang lama, yang memerintahkan agar kasih juga harus menjadi asas yang memerintah dalam hati para pengikut-Nya dalam Perjanjian Baru. Mengerjakan prinsip kasih adalah penyucian yang benar.

    

Thursday, February 11, 2021

KRISTUS MEMBESARKAN HUKUM DAN MEMULIAKANNYA

 Kamis, 11 Feb 202

"TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia''– Yesaya 42: 21.

Hukum pemerintahan Allah harus dibesarkan oleh kematian Anak Allah yang tunggal. Kristus menanggung kesalahan segala dosa dunia ini. Kecukupan kita terdapat hanya dalam penjelmaan dan kematian Anak Allah. Ia dapat menderita sengsara, karena dikuatkan oleh Keilahian. Ia dapat menanggungnya, karena Dia tanpa suatu cacat pendurhakaan atau dosa. Kristus beroleh kemenangan demi kepentingan manusia, dengan cara demikian Ia menanggung keadilan hukuman. Ia menjamin hidup yang kekal bagi manusia, sementara Ia meninggikan hukum dan memuliakannya.

Tiap-tiap jiwa adalah di bawah kewajiban untuk mengikuti jejak kaki Kristus, teladan yang besar untuk keluarga manusia. Ia berkata, "Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya." Orang-orang Farisi pikir bahwa Ia sedang berusaha hendak mengurangkan tuntutan-tuntutan hukum Allah, tetapi suara-Nya berdengung atas telinga mereka berkata, "Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

K ristus datang hendak membesarkan hukum itu dan memuliakannya; Ia datang untuk memuliakan hukum lama yang sudah kamu terima dari mulanya. Oleh sebab itu perlulah bagi kita hukum dan kitab nabi-nabi. Kita memerlukan Perjanjian Lama untuk membawa kita sepanjang jalan sampai kepada Perjanjian Baru, yang tidak menggantikan Perjanjian Lama, melainkan menyatakan kepada kita dengan lebih jelas lagi rencana keselamatan, memberikan arti kepada seluruh sistem korban dan persembahan, dan kepada Firman yang telah kita terima sejak dari mulanya. Penurutan sempurna diperintahkan atas setiap jiwa, dan penurutan kepada kehendak Allah yang dinyatakan akan menjadikan engkau satu dengan Kristus .... Tentang Dia ada tertulis, "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

    

Wednesday, February 10, 2021

KITA DIBERI JAMINAN HIDUP YANG KEKAL

"Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu''– Wahyu 22: 14.

Kasih sayang orang yang suka kepelesiran ditarik jauh dari hal-hal surgawi kepada hal-hal duniawi. Ia menurunkan derajat kemuliaan kekekalan kepada zaman yang memikat perhatian. Dalam keinginannya hendak memiliki kekayaan-kekayaan duniawi, harta surgawi hilang dari pemandangan. Tuntutan-tuntutan hidup yang akan datang tidak diindahkan, lalu segala kepentingan hidup yang sekarang ini jadi terguncang ....

Kristus membawa dunia yang lebih mulia itu kepada pemandangan. Ia menghadapkan segala keuntungan kewarganegaraan dalam kota itu yang memiliki fondasi, yang dibangunkan dan dijadikan oleh Allah. Ia membawa kita kepada ambang kekekalan, dan menunjukkan kepada kita segala kemuliaannya, menyatakan semuanya itu dapat tercapai oleh semua orang yang mau hidup setuju dengan hukum-hukum Allah. Oleh penurutan kepada hukum-hukum Allah, keluarga manusia boleh menjadi suatu keluarga yang bersatu dan berbahagia di dalam kota Allah; tetapi tidak ada tempat di sana bagi orang yang tak menaruh penghargaan bagi kehendak Tuhan. Semua orang yang mau boleh mendapat hidup yang kekal, tetapi mereka mesti memperolehnya oleh menerima hukum Allah sebagai penuntun mereka dalam hidup ini ketimbang berusaha untuk mengikuti hukum-hukum mereka sendiri .... Bagi mereka yang mau menghidupkan suatu kehidupan yang sesuai dengan Bapa, maka Kristus akan mencurahkan jasa-jasa hidup-Nya.

Apakah engkau berpikir bahwa para pemelihara hukum itu akan merasa menyesal, dan berduka apabila pintu-pintu gerbang mutiara Kota Keemasan Allah itu terbuka lebar-lebar atas engselnya yang berkilau-kilauan, dan mereka disambut masuk? Tidak, sekali-kali tidak. Mereka akan bersukaria pada waktu itu, bahwa mereka tidaklah di bawah perhambaan hukum, melainkan mereka telah memelihara hukum Allah, dan oleh sebab itu bebas dari hukum itu. Mereka akan berhak kepada pohon kehidupan, berhak kepada daunnya yang menyembuhkan."

Allah yang di surga telah menaruh suatu berkat atas mereka itu karena mereka memelihara segala perintah Allah.

Orang yang telah setia atas "hal-hal kecil" di dunia ini, akan dijadikan pemerintah "atas banyak hal" dalam dunia kemuliaan yang kekal.

    

Tuesday, February 9, 2021

Hukum Diberikan untuk Kebaikan Kita Senantiasa

“TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini” (Ulangan 6:24)

 

Ketika orang-orang muda pergi ke dunia ini, untuk menghadapi segala bujukannya kepada dosa—nafsu untuk mendapat uang, untuk permainan dan pemanjaan diri, untuk pertunjukan, kemewahan, dan pemborosan, mencari laba yang besar, penipuan, perampokan dan kebinasaan—apakah pengajaran-pengajaran yang akan ditemukan di sana?

Spiritisme menyatakan bahwa manusia adalah setengah dewa yang belum jatuh dalam dosa; bahwa “tiap-tiap pikiran akan menghukumkan dirinya”; bahwa “pengetahuan yang benar menaruh manusia di atas segala hukum”; bahwa “semua dosa yang diperbuat adalah tidak merusak”; karena “apa pun yang ada, adalah benar”, dan “Allah tidak menghukum”. Yang terhina di antara manusia digambarkannya sebagai di surga, dan sangat ditinggikan di sana …. Jadi sangat banyak orang diajak untuk kemerdekaan dan bahwa manusia hanya bertanggung jawab kepada dirinya.

Dengan pengajaran seperti itu yang diberikan tepat pada permulaan hidup, ketika pendorong hati sedang sekuat-kuatnya, dan tuntutan supaya menahan diri dan suci adalah paling mendesak, dimanakah segala pelindung kebajikan? … Pada waktu itu juga durhaka sedang berusaha menghapuskan segala hukum, bukan saja yang Ilahi, melainkan manusia juga ….

Demikianlah pengaruh-pengaruh yang harus dihadapi oleh orang-orang muda dewasa ini. Untuk berdiri di tengah-tengah kegaduhan seperti itu mereka sekarang harus meletakkan alasan tabiat. Pada tiap-tiap keturunan dan di tiap-tiap negeri, alasan yang benar dan contoh bagi pembangunan tabiat adalah selamanya sama. Hukum Ilahi, “Kasihilah dirimu sendiri,” prinsip besar yang dinyatakan dalam tabiat dan hidup Juruselamat kita, itulah satu-satunya dasar yang aman dan satu-satunya penuntun yang pasti ….

Di sinilah satu-satunya pelindung untuk keikhlasan perseorangan, untuk kesucian rumah tangga, kesejahteraan masyarakat, atau keseimbangan bangsa. Di tengah-tengah segala kebingungan hidup dan bahaya dan tututan-tuntutan yang bertentangan, satu-satunya peraturan yang selamat dan pasti ialah melakukan apa yang dikatakan oleh Allah.


Monday, February 8, 2021

Menyegarkan Hati dan Membuat Mata Bercahaya

 “Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya” (Mazmur 19:9)

 

Kita hanya mempunyai terang yang berkedip-kedip tentang keleluasan hukum Allah …. Banyak di antara orang-orang yang mengaku percaya pada segala kebenaran yang menguji pada hari-hari terakhir ini, bertindak seolah-olah Allah tidak memperhatikan ketiadaan rasa hormat mereka terhadap hukum-Nya yang suci itu serta pelanggaran mereka yang nyata-nyata terhadap prinsip-prinsip hukum itu. Hukum itu adalah ekspresi kehendak-Nya, maka oleh penurutan kepada hukum itulah Allah mengusulkan untuk menerima anak-anak Adam sebagai putra dan putri-Nya …. Suatu pengorbanan yang tiada terduga telah diadakan agar peta moral Allah boleh dipulihkan pada manusia, oleh perantaraan penuturan sukarela kepada semua perintah Allah. Amat besarlah keselamatan kita, karena persediaan yang cukup telah diadakan oleh kebenaran Kristus, agar kita boleh menjadi murni, lengkap, tiada kekurangan suatu apa pun …. Kalau manusia mau memeliharakan hukum Allah oleh iman dalam Kristus, segala harta benda surga akan dapat diambilnya.

Bukalah mata pengertianmu; lihatlah keserasian yang elok dalam hukum-hukum Allah dalam alam, dan biarlah engkau takut dan gentar serta hormat kepada Khalikmu, Pemerintah Tertinggi dari langit dan bumi. Lihatlah Dia, oleh matai iman, yang menjangkaumu dalam kasih …. Imanmu dalam Yesus akan memberikan kekuatan kepada segala maksud, konsisensi kepada tabiat. Segala kebahagiaanmu, kedamaian hati, kesukaan, dan sukses dalam hidup ini tergantung atas iman yang tulen dan berharap pada Allah. Iman ini akan menggerakkan penurutan yang benar kepada segala perintah Allah. Pengetahuanmu dan iman kepada Allah itulah penahan yang terkuat dari kebiasaan yang jahat, dan pendorong hati kepada semua kebaikan. Percayalah pada Yesus sebagai Dia yang mengampuni dosa-dosamu, Dia yang mau supaya engkau berbahagia di tempat yang telah disediakan-Nya bagimu. Ia mau supaya engkau hidup di hadirat-Nya; memperoleh hidup yang kekal dan suatu mahkota kemuliaan.

Dalam memeliharakan segala perintah Allah ada pahala yang besar, bahkan di dalam hidup ini sekalipun. Angan-angan hati kita tidak menghukumkan kita. Hati kita tidak bermusuhan dengan Allah, melaikan berdamai dengan dia.


Sunday, February 7, 2021

Untuk Menjadi Kekuatan bagi Segala Bangsa

 “Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, engkau yang telah bertindak bagi kami” (Mazmur 68:29).

 

Hukum-hukum Allah bukan hanya untuk bangsa Yahudi saja. Hukum moral itu telah diberikan sebelum orang Yahudi ada. Sepuluh hukum itu adalah kewajiban universal. Peraturan-peraturan pengorbanan dimaksudkan untuk mengibaratkan Korban yang besar itu, yakni Anak Domba Allah yang akan menyangkut dosa dunia ini, dan demi kepentingan si pelanggar memenuhi segala tuntutan keadilan Ilahi.

Tuhan tidak akan mengizinkan umat-Nya eksklusif. Utusan-utusan Kristus yang diwakilkan-Nya harus menyiarkan Injil anugerah-Nya kepada segala bangsa, bahasa, dan kaum. Kita harus menyiarkan bahwa Pengantara Besar itu sedang memberikan audiensi kepada seluruh dunia. Gereja Yahudi dipanggil sebagai wakil Allah kepada satu dunia yang mendurhaka, supaya melaksanakan tugas ini, bangsa Yahudi harus memelihara keadaan mereka sebagai suatu bangsa yang berbeda dari bangsa-bangsa yang menyembah berhala di atas dunia ini. Mereka harus berdiri di dunia ini memeliharakan keistimewaan dan tabiat mereka yang suci. Mereka dapat mempertahankan kerohanian mereka sendiri oleh melakukan apa yang telah gagal dilakukan oleh Adam dan Hawa—dengan memberikan penurutan kepada semua perintah Allah, dan di dalam tabiat mereka mewakilkan kemurahan, kebaikan, belas kasihan, dan kasih Allah. Dalam kemuliaan tabiat mereka yang seperti itu, mereka dapat berdiri lebih tinggi dari segala bangsa yang lain; karena oleh perantaraan suatu bangsa yang suci dan menurut, Tuhan akan menyatakan berkat-berkat-Nya yang limpah. Demikianlah prinsip-prinsip hukum yang memerintahkan kerajaan-Nya akan ditinggikan di seluruh muka bumi. Sebagaimana pasti mereka menyambut kepada kemurahan, terang, dan anugerah yang diberikan, mereka akan menjadi terang dunia ini. Mereka akan selalu menunjukan perhatian kepada Allah sebagai Pemerintah Tertinggi yang bijaksana dan tiada bersalah, dan pujian akan Allah meliputi seluruh bumi …. Tuhan itulah Allah kita, dan Ia mempunyai maksud yang sama berkenaan dengan umat-Nya yang percaya dan setiawan dewasa ini.22