Tuesday, February 9, 2021

Hukum Diberikan untuk Kebaikan Kita Senantiasa

“TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini” (Ulangan 6:24)

 

Ketika orang-orang muda pergi ke dunia ini, untuk menghadapi segala bujukannya kepada dosa—nafsu untuk mendapat uang, untuk permainan dan pemanjaan diri, untuk pertunjukan, kemewahan, dan pemborosan, mencari laba yang besar, penipuan, perampokan dan kebinasaan—apakah pengajaran-pengajaran yang akan ditemukan di sana?

Spiritisme menyatakan bahwa manusia adalah setengah dewa yang belum jatuh dalam dosa; bahwa “tiap-tiap pikiran akan menghukumkan dirinya”; bahwa “pengetahuan yang benar menaruh manusia di atas segala hukum”; bahwa “semua dosa yang diperbuat adalah tidak merusak”; karena “apa pun yang ada, adalah benar”, dan “Allah tidak menghukum”. Yang terhina di antara manusia digambarkannya sebagai di surga, dan sangat ditinggikan di sana …. Jadi sangat banyak orang diajak untuk kemerdekaan dan bahwa manusia hanya bertanggung jawab kepada dirinya.

Dengan pengajaran seperti itu yang diberikan tepat pada permulaan hidup, ketika pendorong hati sedang sekuat-kuatnya, dan tuntutan supaya menahan diri dan suci adalah paling mendesak, dimanakah segala pelindung kebajikan? … Pada waktu itu juga durhaka sedang berusaha menghapuskan segala hukum, bukan saja yang Ilahi, melainkan manusia juga ….

Demikianlah pengaruh-pengaruh yang harus dihadapi oleh orang-orang muda dewasa ini. Untuk berdiri di tengah-tengah kegaduhan seperti itu mereka sekarang harus meletakkan alasan tabiat. Pada tiap-tiap keturunan dan di tiap-tiap negeri, alasan yang benar dan contoh bagi pembangunan tabiat adalah selamanya sama. Hukum Ilahi, “Kasihilah dirimu sendiri,” prinsip besar yang dinyatakan dalam tabiat dan hidup Juruselamat kita, itulah satu-satunya dasar yang aman dan satu-satunya penuntun yang pasti ….

Di sinilah satu-satunya pelindung untuk keikhlasan perseorangan, untuk kesucian rumah tangga, kesejahteraan masyarakat, atau keseimbangan bangsa. Di tengah-tengah segala kebingungan hidup dan bahaya dan tututan-tuntutan yang bertentangan, satu-satunya peraturan yang selamat dan pasti ialah melakukan apa yang dikatakan oleh Allah.


0 comments:

Post a Comment