Kamis, 11 Feb 202
"TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia''– Yesaya 42: 21.
Hukum pemerintahan Allah harus dibesarkan oleh kematian Anak Allah yang tunggal. Kristus menanggung kesalahan segala dosa dunia ini. Kecukupan kita terdapat hanya dalam penjelmaan dan kematian Anak Allah. Ia dapat menderita sengsara, karena dikuatkan oleh Keilahian. Ia dapat menanggungnya, karena Dia tanpa suatu cacat pendurhakaan atau dosa. Kristus beroleh kemenangan demi kepentingan manusia, dengan cara demikian Ia menanggung keadilan hukuman. Ia menjamin hidup yang kekal bagi manusia, sementara Ia meninggikan hukum dan memuliakannya.
Tiap-tiap jiwa adalah di bawah kewajiban untuk mengikuti jejak kaki Kristus, teladan yang besar untuk keluarga manusia. Ia berkata, "Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya." Orang-orang Farisi pikir bahwa Ia sedang berusaha hendak mengurangkan tuntutan-tuntutan hukum Allah, tetapi suara-Nya berdengung atas telinga mereka berkata, "Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
K ristus datang hendak membesarkan hukum itu dan memuliakannya; Ia datang untuk memuliakan hukum lama yang sudah kamu terima dari mulanya. Oleh sebab itu perlulah bagi kita hukum dan kitab nabi-nabi. Kita memerlukan Perjanjian Lama untuk membawa kita sepanjang jalan sampai kepada Perjanjian Baru, yang tidak menggantikan Perjanjian Lama, melainkan menyatakan kepada kita dengan lebih jelas lagi rencana keselamatan, memberikan arti kepada seluruh sistem korban dan persembahan, dan kepada Firman yang telah kita terima sejak dari mulanya. Penurutan sempurna diperintahkan atas setiap jiwa, dan penurutan kepada kehendak Allah yang dinyatakan akan menjadikan engkau satu dengan Kristus .... Tentang Dia ada tertulis, "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
0 comments:
Post a Comment