Sunday, January 20, 2019

Renungan Pagi, 20 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

HIKMAT ILAHI

”Karena hikmat lebih berharga daripada permata, apa pun yang diinginkan orang tidak dapat menyamainya” (Amsal 8:11).

Kalau saja Adam dan Hawa tidak pernah menyentuh pohon terlarang itu, Tuhan pastilah telah menanamkan ke dalam diri mereka pengetahuanpengetahuan yang tidak menyebabkan kutukan dosa, pengetahuan yang akan membawa kebahagiaan kekal bagi mereka. Satu-satunya pengetahuan yang mereka peroleh atas ketidaktaatan mereka adalah pengetahuan tentang dosa dan akibatnya….

Zaman demi zaman, keingintahuan manusia telah menuntut mereka mencari pohon pengetahuan; dan seringkali mereka mengira sedang memetik buah paling penting, padahal, seperti penelitian Salomo, mereka mendapatinya sia-sia dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengetahuan tentang kesucian sejati yang akan membukakan bagi mereka pintu-pintu gerbang kota suci Allah. Ambisi manusia selama ini mencari pengetahuan semacam itu akan membawa mereka pada kejayaan, mengagungkan diri, dan supremasi. Demikianlah Adam dan Hawa dijerat oleh Iblis sampai kekang yang dipasang Allah hancur, dan pendidikan mereka di bawah pengajaran guru pendusta pun mulai untuk memiliki pengetahuan yang tidak dikehendaki Allah.

Hikmat sejati adalah harta yang bertahan lama sampai kekekalan. Banyak orang yang dianggap dunia sebagai bijaksana, hanya bijaksana dalam perkiraan mereka saja. Terisi dengan pengetahuan hikmat dunawi, mereka tidak pernah masuk ke taman Allah, mengenal harta karun pengetahuan yang berisi Firman-Nya yang kudus. Menganggap diri mereka bijak, mereka tidak mengetahui mengenai hikmat yang harus diperoleh semua orang yang menginginkan kehidupan kekal…. Orang yang tidak terpelajar, jika ia mengenal Allah dan Yesus Kristus, memiliki hikmat yang lebih tahan lama daripada orang yang paling terpelajar yang mengabaikan perintah Allah.

Hikmat Ilahi harus menjadi pelita pada kakimu…. Segala sesuatu yang bisa digoyahkan akan tergoyahkan; namun bila berakar dan tertanam dalam kebenaran, maka engkau akan tinggal bersama hal-hal yang tidak tergoyahkan.