Saturday, April 10, 2021

SETIAP PIKIRAN TAAT KEPADA KRISTUS

"Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus''– 2 Korintus 10: 5.


Tuhan menyucikan hati seperti kita menyegarkan kamar dengan udara, kita tidak menutup pintu dan jendela, dan melemparkan ke dalamnya sesuatu bahan penyuci; melainkan kita membuka pintu dan jendela lebar-lebar, dan membiarkan udara surga mengalir ke dalam....Jendela segala dorongan hati dan perasaan mesti dibukakan ke arah surga, dan debu egoisme serta keduniawian mesti dikeluarkan. Anugerah Allah mesti menyapu seluruh kamar-kamar pikiran, angan-angan hati mesti mendapat pokok-pokok pikiran surga untuk direnungkan, dan segala bagian dari sifat mesti disucikan dan dihidupkan oleh Roh Allah.

Pikiran harus dipagari, dibatasi, ditarik dari cabang yang berkembang dan merenungkan perkara-perkara yang hanya akan melemahkan dan menajiskan jiwa. Pikiran mesti suci, segala renungan hati harus bersih....Segala kuasa pikiran yang mulia telah diserahkan kepada kita oleh Tuhan, agar kita boleh menggunakannya dalam memikirkan hal-hal surgawi. Allah telah mengadakan persediaan yang limpah agar jiwa boleh mengadakan kemajuan yang terus-menerus di dalam kehidupan.

Kita memberikan waktu dan pikiran kita kepada perkara-perkara duniawi yang sepele dan biasa, dan melalaikan kepentingan-kepentingan besar yang berhubungan dengan hidup yang kekal. Kuasa pikiran yang mulia dikerdilkan dan dilemahkan oleh kurangnya latihan atas topik-topik yang pantas mendapat konsentrasi mereka. "Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu" .... Sementara kita merenungkan kesempurnaan Teladan kita yang Ilahi, kita akan rindu diubahkan seluruhnya dan diperbarui dalam peta kesucian-Nya. Kita dipanggil supaya keluar dan terpisah dari dunia agar kita boleh menjadi putra dan putri Yang Mahatinggi.

    

Friday, April 9, 2021

PIKIRAN BERTAMBAH KUAT OLEH USAHA YANG TERUS MENERUS

"Orang yang bijak lebih berwibawa daripada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan daripada orang yang tegap kuat''– Amsal 24: 5.


Kerahkanlah kemampuanmu yang tertinggi ke dalam usahamu. Cari motif yang terkuat untuk menolongmu. Engkau sedang belajar. Berusahalah mengetahui sampai ke dasar-dasarnya segala sesuatu yang dikerjakan oleh tanganmu. Jangan pernah bertujuan lebih rendah dari menjadi mahir dalam segala urusan yang menyibukkan engkau. Janganlah biarkan dirimu terjerumus ke dalam kebiasaan menjadi dangkal dan lalai dalam kewajiban dan pendidikanmu; karena kebiasaanmu itu akan bertambah kuat dan engkau akan menjadi tidak sanggup akan sesuatu yang lebih baik. Pikiran biasanya belajar merasa puas dengan sesuatu yang membutuhkan perhatian dan upaya yang kecil, dan dengan sesuatu yang murah dan rendah. Hai pemuda dan pemudi, ada pengetahuan mendalam, yang belum pernah engkau mengerti, dan engkaupun merasa puas dan sombong akan pencapaianmu yang dangkal. Kalau engkau mengetahui lebih banyak daripada yang engkau tahu sekarang, maka engkau pun akan merasa yakin bahwa engkau mengetahui sangat sedikit.

Allah menuntut dari padamu usaha intelek yang kuat dan bersungguh-sungguh, dan dengan upaya yang tekun, kemampuanmu akan bertambah kuat. Maka pekerjaanmu pun akan menyenangkan, karena engkau akan mengetahui bahwa engkau sedang melangkah maju. Engkau dapat menjadi terbiasa dengan gerakan-gerakan yang lambat, tidak berketentuan, dan bimbang sehingga hidupmu tidak akan menjadi separuh dari apa yang sebenarnya dapat terjadi; atau, matamu ditujukan kepada Allah, dan jiwamu dikuatkan oleh doa, engkau dapat mengalahkan suatu kelambatan yang memalukan dan suatu keadaan tidak suka kepada pekerjaan, lalu melatih hatimu untuk berpikir dengan cepat dan mengerahkan usaha yang

kuat pada waktu yang tepat.

Allah ttelah memberikan kepada hati manusia kuasa yang besar, kuasa untuk menunjukkan bahwa Khalik telah mengaruniai manusia dengan kemampuan untuk melakukan pekerjaan besar melawan musuh segala kebenaran, kuasa untuk menunjukkan kemenangan apakah yang boleh didapat dalam peperangan melawan kejahatan. Bagi semua orang yang memenuhi maksud Allah bagi mereka itu akan diucapkan perkataan, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    

Thursday, April 8, 2021

DIUBAHKAN OLEH PEMBARUAN HATI

 "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna''– Roma 12: 2.


Akankah pria dan wanita memikirkan bagaimana Allah memperhatikan makhluk-makhluk yang telah dijadikan-Nya? Ia membentuk pikiran manusia. Kita tidak memikirkan satu pun pikiran mulia yang tidak berasal dari Nya. Ia mengetahui semua rahasia cara kerja pikiran manusia; karena bukankah Ia yang menjadikannya? Allah melihat bahwa dosa telah menghinakan dan menurunkan derajat manusia, tetapi Ia memandang manusia dengan perasaan iba dan kasihan; karena Ia melihat bahwa Iblis menggenggam manusia dalam kuasanya.

Semua reformasi yang benar dimulai dengan pembersihan jiwa. Itu terjadi melalui pembasuhan regenerasi dan pembaruan hati oleh kuasa Roh Suci, lalu suatu perubahan dibuat dalam hidup.

Oleh memandang Kristus, kita menjadi berubah. Kalau hati selalu memikirkan hal-hal duniawi, maka perkara inilah yang menyerap segala sesuatu, menjangkiti tabiat, sehingga kemuliaan Allah hilang dari pandangan dan dilupakan. Segala kesempatan yang dapat tercapai oleh mereka untuk menjadi paham dengan hal-hal surgawi, dibiarkan saja. Kehidupan rohani mati.

Bersandarlah sepenuhnya kepada Allah. Kalau engkau berbuat sebaliknya maka waktunyalah untuk berhenti. Berhentilah tepat di mana engkau ada dan ubahlah susunan segala sesuatu .... Dalam ketulusan, dalam kesungguh-sungguhan, berserulah kepada Allah. Bergumullah dengan para agen surga hingga engkau mendapat kemenangan. Taruhlah segenap hidupmu ke dalam tangan Tuhan, jiwa, tubuh, dan roh, dan mengambil tekad untuk menjadi alat-Nya yang mengasihi dan berserah diri, digerakkan oleh kehendak-Nya, diawasi oleh hatiNya, disirami oleh Roh Suci ... maka engkau akan melihat hal-hal surgawi dengan jelas.

Kalau kita mau lebih banyak memikirkan Kristus dan negeri surgawi, kita akan mendapat dorongan dan dukungan yang berkuasa dalam memperjuangkan peperangan Tuhan. Keangkuhan dan kasih terhadap dunia akan kehilangan kuasa sementara kita merenungkan mulianya negeri yang baik yang segera menjadi rumah kita. Dibandingkan dengan keindahan Kristus, semua penarikan dunia akan tidak berarti.

    

Wednesday, April 7, 2021

DAMAI SEJAHTERA ALLAH MEMELIHARA HATI YANG BARU ITU

"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus''– Filipi 4: 7.


Apabila kita menerima Kristus sebagai seorang tamu yang tinggal di dalam jiwa, damai Allah yang melebihi segala pengertian, akan memelihara hati dan pikiran kita melalui Kristus Yesus. Kehidupan Juruselamat di atas dunia, walaupun hidup di tengah-tengah pertentangan, adalah suatu kehidupan yang damai. Sementara musuh-musuh yang marah mengejar- Nya, Ia mengatakan, "Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Tidak ada topan manusia atau amarah Iblis yang dapat mengganggu ketenangan dari hubungan yang sempurna dengan Allah. Dan Ia katakan kepada kita, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu." "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." Marilah sama-sama menanggung kuk pelayanan untuk kemuliaan Allah dan mengangkat pikiran umat manusia, dan engkau akan menemukan kuk itu empuk dan beban itu ringan.

Kebahagiaan yang diperoleh dari sumber-sumber duniawi berubah-ubah sebagaimana keadaan yang bermacam-macam dapat mengubahnya; tetapi damai dari Kristus adalah damai yang tetap dan abadi. Itu tidak bergantung kepada keadaan-keadaan dalam dunia, pada jumlah harta duniawi atau jumlah sahabat-sahabat duniawi. Kristus adalah mata air hidup, dan kebahagiaan yang diperoleh dari Dia tidak pernah gagal.

Setiap pengalaman manusia menyaksikan kebenaran perkataan Alkitab: "Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang....Tiada damai bagi orang-orang fasik itu", firman Allahku." Dosa telah membinasakan kedamaian kita. Apabila diri tidak ditaklukkan, kita tidak akan memperoleh sentosa. Tidak ada kuasa manusia yang dapat menguasai keangkuhan hawa nafsu hati. Kita pun tidak berdaya sama halnya dengan murid murid itu untuk meneduhkan gelora ombak. Tetapi Ia yang telah mendiamkan Danau Galilea juga telah mengucapkan perkataan damai bagi setiap jiwa. Bagaimanapun besarnya topan, orang-orang yang berpaling kepada Yesus serta berseru: "Tuhan, selamatkan kami", akan mendapat kelepasan. Kemurahan-Nyalah yang telah memperdamaikan jiwa kepada Allah, menenangkan peperangan hawa nafsu manusia, dan di dalam kasih-Nya hati itu tenang.

    

Tuesday, April 6, 2021

HATI YANG DIPERBARUI ADALAH HATI YANG SUCI

"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah''– Matius 5: 8.


Hikmat yang dari atas "adalah pertama-tama murni." Ke dalam kota Allah tidak masuk orang-orang yang cemar. Semua yang menjadi penghuninya dalah orang-orang yang telah murni hatinya semasih di dunia ini. Di dalam diri orang yang belajar tentang Yesus akan nyata suatu kebencian yang berkembang terhadap sikap sembarangan, bahasa yang tak pantas, dan pikiran yang kasar. Apabila Kristus tinggal di dalam hati akan terdapat kemurnian dan kehalusan pikiran dan perilaku.

Tetapi kata-kata Yesus, "Berbahagialah orang yang suci hatinya", mempunyai arti yang lebih dalam--bukan hanya suci dalam perasaan di mana dunia memahami kesucian, bebas dari hawa nafsu badani, suci dari nafsu berahi, tetapi benar di dalam maksud-maksud yang tersembunyi dan motif-motif jiwa, bersih dari kesombongan dan memikirkan diri sendiri, rendah hati, tidak mementingkan diri, dan murni seperti anak-anak.

Orang yang suci hatinya melihat Allah dalam suatu hubungan yang baru dan penuh kasih sayang seperti Penebus mereka; dan sementara mereka melihat kesucian dan keindahan tabiat-Nya, mereka rindu untuk memantulkan gambar-Nya. Mereka melihat-Nya sebagai seorang Bapa yang rindu memeluk seorang anak yang bertobat, dan hati mereka penuh dengan sukacita.

Orang yang suci hatinya melihat Pencipta itu dalam hasil pekerjaan tangan-Nya yang perkasa, dalam benda-benda yang indah yang meliputi alam semesta. Dalam Firman-Nya yang tertulis mereka baca dengan deretan yang lebih jelas penyataan tentang kemurahan-Nya, kebaikan dan kasih karunia-Nya. Kebenaran yang disembunyikan dari orang bijak dan arif dinyatakan kepada orang-orang sederhana. Keindahan dan harga kebenaran senantiasa dibukakan kepada mereka yang mempunyai keinginan yang penuh keyakinan dan lugu seperti anak-anak untuk mengetahui dan melakukan kehendak Allah.

Orang yang suci hatinya hidup seperti di hadirat Allah selama waktu yang Dia berikan kepada mereka di dunia ini. Dan mereka juga akan melihatNya muka dengan muka pada masa mendatang, keadaan abadi, seperti yang dilakukan Adam ketika dia berjalan dan berbicara dengan Allah di Eden. "Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka."

    

Monday, April 5, 2021

HATI YANG DIPERBARUI MENGELUARKAN HAL-HAL YANG BAIK

"Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal-yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat''– Matius 12: 35.

Penyucian yang benar mempersatukan orang-orang percaya kepada Kristus dan kepada satu sama lain dalam ikatan sambutan hati yang lemah lembut. Persatuan ini menyebabkan kasih yang sama seperti Kristus, mengalir terus-menerus ke dalam hati, yang mengalir lagi dalam kasih kepada satu sama lain.

Kualitas yang penting dimiliki oleh semua orang ialah sifat-sifat yang menandai kesempurnaan tabiat Kristus,--kasih-Nya, kesabaran-Nya, keadaan-Nya yang tidak mementingkan diri sendiri, dan kebaikan-Nya. Sifat-sifat ini diperoleh dengan melakukan tindakan-tindakan kebaikan dengan hati yang berkemurahan....Umat Kristen mengasihi orang-orang yang di sekitarnya sebagai jiwa-jiwa yang indah yang untuknya Kristus telah mati. Tidak ada orang Kristen yang tidak mempunyai kasih; karena ''Allah kasih adanya" .... "Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." Inilah buah yang harus dikembalikan kepada Allah.

Tuhan akan menolong masing-masing kita di mana kita sangat memerlukan pertolongan dalam pekerjaan yang mulia untuk mengalahkan dan menaklukkan diri. Biarlah hukum kemurahan terdapat pada bibirmu dan minyak anugerah di dalam hatimu. Ini akan mengeluarkan hasil-hasil yang ajaib. Engkau akan menjadi lemah lembut, berpengasihan, berbudi bahasa. Engkau memerlukan segala anugerah ini. Roh Suci mesti diterima dan dimasukkan ke dalam tabiatmu; kemudian itu akan menjadi seperti api yang suci, mengeluarkan dupa yang akan naik kepada Allah, bukan dari bibir yang mencela, melainkan sebagai suatu penyembuhan jiwa-jiwa manusia. Wajahmu akan menyatakan peta Ilahi ....Allah menuntut tiap- tiap jiwa dalam pekerjaan-Nya supaya menyalakan pedupaan mereka dari api yang suci. Perkataan-perkataan biasa yang keras dan kasar, yang keluar dari bibirmu dengan begitu mudah mesti ditahankan, dan Roh Allah berbicara melalui alat manusia. Oleh memandang tabiat Kristus engkau akan diubahkan ke dalam rupa-Nya. Anugerah Kristus sajalah yang dapat mengubahkan hatimu dan kemudian engkau akan memantulkan peta Tuhan Yesus. Allah meminta supaya kita menjadi seperti Dia--murni, suci, dan tiada bercela. Kita harus memperlihatkan peta Ilahi.
    

Sunday, April 4, 2021

HATI YANG DIPERBARUI MENGASIHI SEPERTI KRISTUS MENGASIHI

"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi''– Yohanes 13: 34.


Yesus berkata, "Supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." Kasih itu bukanlah hanya suatu pendorong hati, emosi sementara, bergantung pada situasi; itu adalah suatu prinsip yang hidup, satu kuasa yang tetap. Jiwa diberi makan oleh arus kasih murni yang mengalir dari hati Kristus sebagai suatu pancaran air yang tidak pernah gagal. Oh, betapa hati dihidupkan, betapa motifnya dimuliakan, kasih sayangnya diperdalam, oleh persekutuan ini! Di bawah pendidikan dan disiplin Roh Suci, anak-anak Allah mengasihi satu sama lain, dengan sebenarnya, dengan tulus, dan dengan tidak pura-pura--"tanpa memihak, dan tanpa kemunafikan." Dan ini dilakukan karena mengasihi Yesus. Kasih sayang kita terhadap satu sama lain terpancar dari hubungan kita dengan Allah. Kita suatu keluarga, kita mengasihi satu sama lain sama seperti Ia mengasihi kita. Kalau dibandingkan dengan kasih sayang yang benar, disucikan, dan kasih yang didisiplin ini, maka keramah-tamahan dunia yang dangkal, ucapan-ucapan persahabatan yang berlebih-lebihan, adalah bagaikan sekam kepada gandum.

Mengasihi seperti Kristus mengasihi, berarti menyatakan sifat yang tidak mementingkan diri pada setiap waktu dan di segala tempat, oleh perkataan-perkataan yang ramah dan muka yang manis .... Kasih sejati adalah suatu sifat indah yang berasal dari surga, yang meningkatkan keharumannya dengan seimbang selama itu disalurkan kepada orang-orang lain.

Kasih Kristus sangat dalam dan sungguh-sungguh, mengalir kepada semua orang yang mau menerimanya seperti sungai yang tidak dapat dihentikan. Tidak ada sifat mementingkan diri dalam kasih-Nya. Kalau kasih yang lahir di surga ini tinggal di dalam hati, akan dinyatakannya dirinya, bukan hanya kepada orang-orang yang terkasih dalam perhubungan keluarga yang kudus, melainkan kepada semua orang dengan siapa kita memperoleh perhubungan. Itu akan menuntun kita memberikan tindakan perhatian, mengadakan konsesi, melakukan perbuatan-perbuatan kemurahan, berbicara lemah lembut, benar, dan kata-kata yang menguatkan. Akan menuntun kita untuk bersimpati kepada orang-orang yang hatinya lapar akan simpati.