Saturday, January 12, 2019

Renungan Pagi, 12 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

MARILAH KITA DENGAN PENUH KEBERANIAN
MENGHAMPIRI TAKHTA KASIH KARUNIA

”Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:6).

Yesus mengetahui kebutuhan anak-anak-Nya, dan Ia suka mendengar doa mereka. Biarlah anak-anak menyingkirkan dunia dan segala sesuatu yang akan menarik pikiran mereka dari Allah, dan biarlah mereka merasa sendiri bersama Allah, bahwa mata-Nya melihat ke dalam batin mereka, dan membaca keinginan jiwa, dan agar mereka bisa berbicara dengan Allah. Dalam iman yang sederhana Anda boleh meminta janji-Nya, dan merasa bahwa meskipun Anda tidak memiliki apa pun di dalam dirimu untuk pantas mendapatkan perhatian Allah, karena kemurahan dan kebenaran Kristus, maka Anda dengan penuh keberanian dapat menghampiri takhta kasih karunia, dan mendapati pertolongan saat diperlukan. Tidak ada yang bisa membuat jiwa begitu kuat menahan cobaan Iblis dalam konflik besar kehidupan, selain mencari Allah dengan kerendahan hati, menyerahkan jiwamu di hadapan-Nya dalam segala ketidakberdayaan, sambil berharap bahwa Ia akan menjadi penolong dan pembelamu.

Dengan iman penuh percaya seorang anak kecil, kita harus datang kepada Bapa surgawi, memberitahukan kepada-Nya segala kebutuhan kita. Ia selalu siap memberi ampun dan membantu. Suplai hikmat Ilahi tidak ada habisnya, dan Tuhan menyuruh kita mengambil banyak-banyak. Kerinduan yang harus kita miliki untuk mendapatkan berkat Ilahi digambarkan dalam kata-kata, “Seperti rusa merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.” Kita memerlukan dahaga jiwa yang lebih dalam merindukan pemberian berlimpah yang diberikan surga.

Kita harus lapar dan haus akan kebenaran.

Oh, agar kita memiliki keinginan yang menyala-nyala untuk mengetahui Allah dengan pengetahuan yang kita dapatkan dari pengalaman, untuk datang di hadirat kudus Yang Mahatinggi, menjangkau dengan tangan iman, dan menyerahkan jiwa yang tak berdaya kepada Dia yang agung untuk diselamatkan. Kebaikan kasih-Nya lebih baik daripada kehidupan.

Ia ingin mencurahkan kekayaan warisan kekekalan kepada anak-anak manusia. Kerajaan-Nya adalah kerajaan kekal.

Friday, January 11, 2019

Renungan Pagi, 11 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KITA PERLU MENYISIHKAN WAKTU UNTUK MEMIKIRKAN TENTANG ALLAH

”Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46:11).

Orang-orang Kristen… harus memupuk kesukaan bermeditasi, dan membiasakan keinginan untuk melakukan renungan. Banyak orang tampaknya mengeluhkan waktu yang digunakan untuk meditasi, dan menyelidik Kitab Suci, serta berdoa, seolah-olah waktu yang digunakan itu akan hilang. Aku harap kamu semua bisa melihat ini dengan cara yang Allah inginkan; karena dengan demikian engkau akan menjadikan kerajaan Allah hal penting pertama. Menetapkan hati di surga, akan memberikan semangat kepada semua perhatianmu, dan menghidupkan semua tugas-tugasmu. Mendisiplin pikiran agar tinggal dalam hal-hal surgawi, akan menyemangati dan mengobarkan semua upaya kita.

Biarlah semua yang ingin ambil bagian dalam sifat Ilahi menghargai fakta bahwa ia harus lepas dari kejahatan yang ada di dunia melalui hawa nafsu. Ada pergumulan yang terus-menerus dan sungguh-sungguh dari jiwa melawan pikiran yang membayangkan kejahatan. Harus ada penolakan terus-menerus terhadap godaan melakukan dosa dalam pikiran maupun tindakan. Jiwa harus dijaga dari setiap noda, melalui iman di dalam Dia yang mampu mencegahmu jatuh. Kita harus merenungkan Kitab Suci, dengan tenang dan tulus terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kekal kita. Kemurahan dan kasih Yesus yang kekal, pengorbanan yang dilakukan demi kita, harus direnungkan dengan serius dan khidmat. Kita harus tinggal di dalam karakter Penebus dan Pengantara kita yang kekasih. Kita harus berusaha memahami makna rencana keselamatan. Kita harus merenungkan misi-Nya yang telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Dengan terus-menerus merenungkan tema-tema surgawi, maka iman dan kasih kita akan tumbuh lebih kuat. Doa-doa kita akan semakin berterima kasih kepada Allah, karena akan semakin bercampur dengan iman dan kasih. Akan semakin rajin dan tekun.

Bilamana pikiran sudah dipenuhi demikian… orang percaya di dalam Kristus akan mampu membawakan hal-hal baik dari perbendaharaan hatinya.

Thursday, January 10, 2019

Renungan Pagi, 10 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

HATI YANG DIPERBARUI MENGASIHI SEBAGAIMANA KRISTUS MENGASIHI

”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13:34).

Yesus berkata, “Kasihilah satu sama lain sebagaimana Aku telah mengasihimu.” Kasih bukan sekedar dorongan hati, emosi sesaat, tergantung pada situasi; itu adalah prinsip yang hidup, kekuatan permanen. Jiwa diisi dengan aliran kasih murni yang mengalir dari hati Kristus. Sebagaimana sumur mata air yang tidak pernah habis. Oh, betap hari menjadi lebih semangat, motif-motifnya dimuliakan, kasih sayangnya menjadi lebih dalam, oleh persekutuan ini! Di bawah pendidikan dan disiplin Roh Kudus, anak-anak Allah mengasihi satu sama lain, dengan benar, tulus, tak dibuat-buat,—“tanpa memihak, dan tanpa kemunafikan.” Dan ini karena hati sedang mengasihi Yesus. Kasih sayang kita kepada satu sama lain muncul dari hubungan kita dengan Allah. Kita adalah satu keluarga, kita mengasihi satu sama lain sebagaimana Ia telah mengasihi kita. Bilamana dibandingkan dengan kasih sayang sejati, suci, berdisiplin ini, maka sopan santun duniawi yang dangkal, ekspresi pertemanan yang berlebihan tidak bermakna, seperti sekam dibanding gandum.

Mengasihi sebagaimana Yesus mengasihi berarti memperlihatkan sifat tidak mementingkan diri sepanjang waktu dan di mana saja, dengan kata-kata yang baik dan tampang menyenangkan…. Kasih tulus adalah sifat berharga yang berasal dari surga, yang aroma harumnya bertambah saat disalurkan kepada orang lain….

Kasih Kristus itu dalam dan sungguh-sungguh, mengalir seperti aliran sungai yang tak tertahan kepada semua orang yang mau menerimanya. Tidak ada sifat mementingkan diri dalam kasih-Nya. Jika kasih yang berasal dari surga ini merupakan prinsip yang tinggal di dalam hati, akan terlihat dengan sendirinya, bukan hanya kepada mereka yang dikasihi dalam hubungan yang suci, tetapi kepada semua orang yang berhubungan dengan kita. Ini akan membuat kita memberikan perhatian-perhatian kecil, memberi bantuan, melakukan perbuatan baik, mengucapkan kata-kata lemah lembut, baik dan memberi semangat. Mengarahkan kita untuk bersimpati kepada mereka yang amat merindukan simpati.

Wednesday, January 9, 2019

Renungan Pagi, 9 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

KETERGANTUNGAN KEPADA ALLAH

”Sebab diluar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5, bagian akhir).

Pelajaran pertama yang harus diajarkan adalah … pelajaran ketergantungan pada Allah…. Sebagaimana bunga di ladang yang memiliki akar di tanah; memerlukan udara, embun, hujan, dan sinar matahari, begitu pula kita harus menerima dari Allah apa yang menghidupkan jiwa.

Kehadiran Allah dijamin bagi orang Kristen. Batu karang iman ini adalah kehadiran nyata Allah. Yang paling lemah bisa bergantung pada-Nya. Mereka yang mengira dirinya paling kuat bisa jadi paling lemah kecuali bergantung pada Kristus, menjadikan mereka layak dan tepat guna. Inilah Batu di mana kita bisa membangun dengan baik. Allah itu dekat dalam pengorbanan penebusan Kristus, dalam pengataraan-Nya, dalam pemerintahan-Nya yang penuh kasih dan lemah lembut atas gereja. Sambil duduk di takhta kekal, Ia mengawasi mereka dengan penuh perhatian. Selama anggota gereja menyerap air dan nutrisi dari Yesus Kristus, dan bukan dari nasihat dan pedapat serta metode manusia; jika memiliki keyakinan akan kedekatan dengan Allah di dalam Kristus, mereka menaruh seluruh kepercayaan kepada Dia, maka mereka akan memiliki hubungan penting dengan Kristus sebagaimana ranting berhubungan dengan batang pohon. Gereja didirikan bukan karena teori manusia, atau rencana dan formula panjang dan rumit. Namun tergantung pada Kristus sebagai kebenaran mereka. Dibangun atas iman di dalam Kristus, “dan alam maut tidak akan menguasainya.”

Kekuatan dari setiap jiwa ada di dalam Allah bukan di dalam diri manusia. Ketenangan dan kepercayaan harus menjadi kekuatan bagi mereka yang menyerahkan hatinya kepada Allah. Kristus tidak memiliki minat yang biasa-biasa saja kepada kita namun minat yang lebih kuat daripada kepedulian seorang ibu kepada anaknya…. Juruselamat kita telah membeli kita dengan penderitaan dan kepedihan manusia, oleh hinaan, celaan, penganiayaan, caci maki, penolakan dan kematian. Ia sedang mengawasi Anda, anak Allah yang gemetar. Ia akan membuat Anda aman di bawah perlindungan-Nya…. Kelemahan kita dalam sifat manusia tidak akan menghalangi akses kita kepada Bapa surgawi, karena Dia [Kristus] mati untuk menjadi perantara bagi kita.

Tuesday, January 8, 2019

Renungan Pagi, 8 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KITA MENERIMA IMAN YANG BEKERJA OLEH KASIH

”Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” (Galatia 5:6).

Bilamana engkau mengajukan permohonan haruslah dengan kerendahan hati, bukan dengan membanggakan pencapaian unggul, namun dengan jiwa yang sungguh dahaga akan berkat Allah. Kristus selalu mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati. Kita harus datang dengan iman sehingga Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita; “Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.” Iman sejati adalah iman yang bekerja oleh kasih, dan menyucikan jiwa. Suatu iman yang hidup adalah iman yang bekerja. Jika kita masuk dalam taman dan mendapati tidak ada air dalam tanaman, tidak ada kesegaran pada daun-daunnya, tidak tampak kuntum atau bunga mekar, tidak ada tanda kehidupan pada batang atau ranting, maka kita akan berkata, “Tanamannya mati. Buang saja dari kebun, karena akan mengganggu pemandangan.” Begitu pula dengan mereka yang mengaku Kristen, namun tidak memiliki kerohanian. Jika tidak ada tanda kehidupan rohani, jika tidak ada perbuatan penurutan hukum, itulah bukti bahwa mereka tidak tinggal dalam Kristus—tanaman anggur yang hidup.

Iman dan kasih itu merupakan elemen penting, kuat dan berguna dalam karakter Kristus. Mereka yang memilikinya berarti menjadi satu dengan Kristus, dan membawa misi-Nya …. Kita harus duduk di kaki Kristus sebagai pendengar setia, dan menggunakan iman dan kasih pemberian-Nya. Kita kemudian akan mengenakan kuk Kristus, dan mengangkat beban-Nya, dan Kristus akan mengenali kita sebagai bagian dari Diri-Nya; di surga akan dikatakan, “Kamu adalah para pekerja bersama Allah.” Akankah orang-orang muda kita mengingat bahwa tanpa iman tidak mungkin menyenangkan Allah? Dan itu haruslah iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa.

Kita tidak bisa mengabaikan nilai dari iman sederhana dan meremehkan penurutan. Karena oleh mengikuti jalan penurutan dalam iman yang sederhana inilah maka karakter memperoleh kesempurnaan.

Monday, January 7, 2019

Renungan Pagi, 7 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

PARA MALAIKAT MELAYANI PARA PEWARIS KESELAMATAN

”Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” (Ibrani 1:14).

Allah memiliki para malaikat yang pekerjaannya adalah menarik mereka yang akan menjadi pewaris keselamatan…. Pekerjaan malaikat adalah melindungi dari kuasa Iblis.

Pekerjaan makhluk surgawi ini adalah mempersiapkan penghuni dunia untuk menjadi anak-anak Allah, suci, murni, dan tidak tercemar. Namun manusia, meskipun mengaku pengikut Kristus, tidak menempatkan diri dalam posisi di mana mereka memahami pelayanan ini, sehingga pekerjaan utusan surga ini menjadi sulit. Para malaikat, yang selalu memandang wajah Bapa di surga, akan lebih suka berada di samping Allah, di tempat surgawi yang suci dan bersih; namun suatu pekerjaan harus dilakukan dalam membawa suasan surgawi ini kepada jiwa-jiwa yang digoda dan dicobai, sehingga Iblis tidak menggagalkan mereka yang direncanakan Tuhan untuk mengisi istana surgawi ini. Para penguasa dan penasihat surgawi bergabung bersama-sama dengan malaikat dalam pelayanan mereka bagi pewaris keselamatan.

Para malaikat, yang akan melakukan apa yang tidak bisa kamu lakukan sendiri, sedang menunggu kerja sama darimu. Mereka sedang menunggu responmu pada ajakan Kristus. Mendekatlah kepada Allah dan kepada satu sama lain. Dengan kemauan, dengan doa diam-diam, dengan penolakan terhadap agen-agen Iblis, serahkan keinginanmu pada sisi keinginan Tuhan. Sementara engkau memiliki satu keinginan untuk menolak kejahatan, dan doa tulus, “Lepaskan aku dari penggodaan,” maka engkau akan memiliki kekuatan. Itu adalah tugas dari para malaikat surgawi untuk datang mendekati orang-orang yang menderita, dicobai, digoda. Mereka bekerja keras lama dan tanpa letih untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang baginya Kristus telah mati. Dan ketika jiwa-jiwa ini menghargai keuntungan mereka, menghargai bantuan surgawi yang diutus bagi mereka, memberi respons bagi pekerjaan Roh Kudus demi mereka; ketika mereka menyerahkan kehendak mereka menuruti kehendak Kristus, maka para malaikat membawa berita ini menuju surga…. Dan ada sukacita di tengah penghuni surgawi.

Sunday, January 6, 2019

Renungan Pagi, 6 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

ROH MEMBAWA HIKMAT DAN PENGERTIAN

”Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan” (Yesaya 11:2).

Saat Roh memaparkan kebenaran kepadamu, maka engkau akan menjalani pengalaman berharga, dan akan rindu berbicara kepada orang lain hal-hal menghibur yang telah dinyatakan kepadamu. Saat bergaul dengan mereka, engkau akan menyampaikan beberapa pemikiran segar mengenai karakter atau pekerjaan Kristus. Engkau akan mendapatkan wahyu menyegarkan mengenai cinta-Nya yang berbelas kasihan untuk ditanamkan kepada mereka yang mengasihi Dia atau yang tidak mengasihi Dia.

“Berilah, maka akan diberikan kepadamu;” karena Firman Allah adalah “air mancur di tengah taman, sumber air kehidupan, dan aliran air dari Libanon.” Hati yang pernah mengecap kasih Kristus, terus meminta lebih banyak lagi, dan saat sudah melekat, engkau akan menerima lebih banyak dan lebih melimpah. Setiap wahyu Allah bagi jiwa meningkatkan kapasitas untuk mengetahui dan mengasihi. Seruan hati yang terus-menerus adalah, “Lebih banyak mengenai Engkau,” dan jawaban Roh selalu, “Lebih banyak lagi.” Karena Allah suka melakukan sesuatu “jauh melebihi yang kita minta atau pikirkan.” Bagi Yesus, yang mengosongkan Diri-Nya sendiri demi keselamatan umat manusia yang hilang, Roh Kudus diberikan tanpa syarat. Jadi itu akan diberikan kepada pengikut Kristus bilamana segenap hati diserahkan untuk ditempati oleh-Nya. Tuhan kita sendiri telah memberikan perintah, “Hendaklah kamu penuh dengan Roh,” dan perintah ini juga adalah suatu janji dari kegenapannya sendiri. Adalah suatu kesukaan bagi Bapa bahwa di dalam Kristus, “segala kepenuhan tinggal;” dan “di dalam Dia engkau dijadikan penuh.”

Allah telah mencurahkan kasih-Nya dengan berkelimpahan, sebagaimana hujan yang menyegarkan bumi. Ia berkata: “Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan.”… “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.”