"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus''– Filipi 4: 7.
Apabila kita menerima Kristus sebagai seorang tamu yang tinggal di dalam jiwa, damai Allah yang melebihi segala pengertian, akan memelihara hati dan pikiran kita melalui Kristus Yesus. Kehidupan Juruselamat di atas dunia, walaupun hidup di tengah-tengah pertentangan, adalah suatu kehidupan yang damai. Sementara musuh-musuh yang marah mengejar- Nya, Ia mengatakan, "Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Tidak ada topan manusia atau amarah Iblis yang dapat mengganggu ketenangan dari hubungan yang sempurna dengan Allah. Dan Ia katakan kepada kita, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu." "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." Marilah sama-sama menanggung kuk pelayanan untuk kemuliaan Allah dan mengangkat pikiran umat manusia, dan engkau akan menemukan kuk itu empuk dan beban itu ringan.
Kebahagiaan yang diperoleh dari sumber-sumber duniawi berubah-ubah sebagaimana keadaan yang bermacam-macam dapat mengubahnya; tetapi damai dari Kristus adalah damai yang tetap dan abadi. Itu tidak bergantung kepada keadaan-keadaan dalam dunia, pada jumlah harta duniawi atau jumlah sahabat-sahabat duniawi. Kristus adalah mata air hidup, dan kebahagiaan yang diperoleh dari Dia tidak pernah gagal.
Setiap pengalaman manusia menyaksikan kebenaran perkataan Alkitab: "Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang....Tiada damai bagi orang-orang fasik itu", firman Allahku." Dosa telah membinasakan kedamaian kita. Apabila diri tidak ditaklukkan, kita tidak akan memperoleh sentosa. Tidak ada kuasa manusia yang dapat menguasai keangkuhan hawa nafsu hati. Kita pun tidak berdaya sama halnya dengan murid murid itu untuk meneduhkan gelora ombak. Tetapi Ia yang telah mendiamkan Danau Galilea juga telah mengucapkan perkataan damai bagi setiap jiwa. Bagaimanapun besarnya topan, orang-orang yang berpaling kepada Yesus serta berseru: "Tuhan, selamatkan kami", akan mendapat kelepasan. Kemurahan-Nyalah yang telah memperdamaikan jiwa kepada Allah, menenangkan peperangan hawa nafsu manusia, dan di dalam kasih-Nya hati itu tenang.
0 comments:
Post a Comment