Sunday, April 25, 2021

BERSUKACITA DALAM HARTA KEKAYAAN KASIH KARUNIA

"Dan haruslah engkau, orang Lewi dan orang asing yang ada di tengah-tengahmu bersukaria karena segala yang baik yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu dan kepada seisi rumahmu''– Ulangan 26: 11.


Pengucapan syukur dan puji-pujian haruslah dinyatakan kepada Allah untuk berkat-berkat temporal dan kenikmatan apa pun yang dicurahkan-Nya atas kita. Allah mau supaya tiap- tiap keluarga yang Ia sedang sediakan untuk mendiami tempat kediaman kekal yang di surga, memberikan kemuliaan kepada-Nya karena harta kekayaan kasih karunia-Nya. Sekiranya anak-anak dalam kehidupan rumah tangga dididik dan dilatih untuk menjadi orang yang bersyukur kepada Pemberi segala hal yang baik, kita akan melihat suatu elemen kasih karunia surgawi dinyatakan dalam keluarga-keluarga kita. Kegembiraan akan tampak dalam kehidupan rumah tangga, karena orang-orang muda akan membawa suatu roh penghormatan dan turut berbakti ke dalam ruangan sekolah, dan ke dalam gereja. Maka akan terdapatlah orang-orang yang hadir di tempat suci di mana Allah bertemu dengan umat- Nya, suatu perasaan hormat dan takut bagi semua peraturan perbaktian kepada-Nya, dan puji-pujian syukur dan ungkapan terima kasih akan dipersembahkan untuk semua karunia pemeliharaan-Nya.

Setiap berkat temporal akan diterima dengan ucapan syukur, dan tiap-tiap berkat rohani dua kali lipat indahnya karena pengertian masing-masing anggota keluarga telah menjadi suci oleh Sabda kebenaran. Tuhan Yesus sangat dekat kepada semua orang yang menghargai karunia-Nya yang indah, yang mengaku semua perkara yang baik pada mereka berasal dari Allah yang dermawan, mengasihi dan menjaga, serta mengakui Dia sebagai Pancaran besar dari segala kesenangan dan penghiburan, Sumber kasih karunia yang tiada berkesudahan.

Kalau saja kita mau lebih menyatakan iman kita, bersukacita dalam berkat-berkat yang kita tahu ada pada kita,--kemurahan dan kasih Allah yang besar,--kita akan mempunyai iman dan sukacita yang lebih besar. Lidah tidak dapat mengucapkannya, pikiran fana tidak dapat memahaminya, berkat yang dihasilkan dari menghargai kebajikan dan kasih Allah. Bahkan di dunia ini kita boleh mendapat sukacita seperti pancaran air, tidak pernah berkesudahan, karena diisi oleh arus yang mengalir dari takhta Allah.

    

0 comments:

Post a Comment