Sunday, February 21, 2021

KITA TIDAK AKAN MENYEBUT NAMA TUHAN DENGAN SEMBARANGAN

"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan''– Keluaran 20: 7.


Alasan mengapa perintah ini diberikan supaya: kita jangan bersumpah "baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena

bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak ber kuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rarnbut pun." Segala sesuatu berasal dari Allah. Kita tidak punya sesuatu yang belum kita terima; dan lebih daripada itu, kita tidak punya suatu apa pun yang belum dibeli bagi kita oleh darah Kristus.

Perkataan hawa nafsu yang bernyala-nyala sekali-kali tidak boleh diucapkan, karena di dalam pemandangan Allah dan malaikat-malaikat yang suci, semuanya itu adalah sesuatu jenis bersumpah.

Perintah ini bukan saja melarang sumpah-sumpah palsu dan sumpah yang biasa, melainkan dilarangnya kita dari menggunakan Nama Allah dengan cara yang ringan atau kurang berhati-bati, tanpa memandang kepada artinya yang sangat hebat itu. Oleh menyebut Allah tanpa pikir dalam pembicaraan yang biasa, oleh seruan-seruan kepada-Nya dalam perkara-perkara yang kecil, dan oleh menyebut-nyebut Nama-Nya berulangkali tanpa perasaan, kita menghinakan Dia. "Nama-Nya pun suci dan hebat adanya." Semuanya haruslah merenungkan kemuliaan-Nya, kemurnian dan kesucian-Nya, agar hati boleh dikesankan dengan suatu perasaan akan tabiat-Nya yang mulia; dan Nama-Nya yang suci itu haruslah diucapkan dengan hormat dan khidmat.

Bukannya manusia yang harus kita tinggikan dan sembah; melainkan hanya Allah, satu-satunya Allah yang benar dan hidup, kepada-Nya penyembahan dan penghormatan kita patut diberikan. Menurut pengajaran Alkitab, adalah menghinakan Allah apabila menyebut pendeta-pendeta sebagai "Reverend" artinya yang lebih dihormati atau yang mulia. Tiada seorang manusia fana mempunyai hak menyangkutkan gelar ini kepada namanya sendiri, atau kepada nama mauusia mana pun. Itu hanyalah milik Allah, untuk membedakan Dia dari segala makhluk yang lain .... "Nama-Nya pun suci dan hebat adanya." Kita menghinakan Allah kalau kita menggunakan kata ini pada yang bukan tempatnya .... Bapa dan Anak sajalah yang harus ditinggikan.

    

0 comments:

Post a Comment