Friday, February 19, 2021

KITA TIDAK AKAN PUNYA ILAH LAIN

"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku''– Keluaran 20: 3.


Sepuluh hukum yang berisi, Hendaklah kamu, dan Jangan kamu, adalah sepuluh janji yang dipastikan kepada kita kalau kita mau menuruti hukum yang memerintah alam semesta.

Tidak ada hukum moral yang diperintahkan dalam bagian mana pun dari Alkitab yang tidak diukir dengan jari Allah dalam hukum-Nya yang suci itu pada loh batu. Satu salinan diberikan kepada Musa di atas Bukit Sinai. Empat hukum yang pertama memerintahkan manusia di dalam kewajibannya berbakti kepada Tuhan Allah kita dengan segenap hati, dan segenap jiwa, dan dengan segenap pikiran, dan dengan segenap kekuatan. Ini meliputi manusia seluruhnya. Ini menuntut kasih yang begitu hangat, begitu bersemangat, sehingga manusia tidak dapat menghargai apa pun dalam pikirannya atau kasih sayangnya dalam persaingan dengan Allah; dan pekerjaannya akan membawa tanda tangan surga. Segala sesuatu adalah yang kedua kepada kemuliaan Allah. Bapa kita yang di surga haruslah selalu disayangi sebagai yang terutama, kesukaan dan kemakmuran, terang dan kecukupan hidup kita, serta bagian pusaka kita untuk selama-lamanya.

Biarlah manusia menyembah dan berbakti kepada Tuhan Allah, dan hanya Dia saja. Janganlah kesombongan yang mementingkan diri diangkat dan disembah sebagai suatu dewa. Janganlah uang dijadikan dewa. Kalau hawa nafsu tidak ditaklukkan ke bawah pemerintahan segala kuasa pikiran yang lebih tinggi, hawa nafsu kebinatangan akan memerintahkan manusia. Segala sesuatu yang dijadikan pokok pikiran dan pemujaan yang tidak sepantasnya, pikiran yang dimanjakan, ialah suatu dewa yang dipilih terlebih daripada Allah.

Yahwe, yang kekal, yang ada dengan sendirinya, Oknum yang tidak dijadikan, Dia Sendirilah sumber dan pemelihara semuanya, yakni satu-satunya yang berhak disembah serta menerima penghormatan tertinggi. Manusia dilarang untuk memberikan kepada objek yang lain tempat terutama dalam kasih sayangnya ataupun pelayanannya. Barang apa pun yang kita cintai, kalau cenderung kepada pengurangan kasih kita kepada Allah atau menghalangi perbaktian yang patut diberikan kepada-Nya, hal itulah yang kita jadikan suatu ilah.

    

0 comments:

Post a Comment