Wednesday, February 17, 2021

KITA MENGASIHI HUKUM-HUKUM ALLAH LEBIH DARIPADA EMAS

"Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua''– Mazmur 119: 127.


Pada hari-hari yang penuh bahaya ini apakah kita akan tunjukkan kurang penyerahan kepada kebenaran Allah, dan kurang hubungan yang bersemangat kepada hukum-Nya, lebih daripada tahun yang sudah-sudah? Justru keadaan hal-hal yang dikatakan Kristus akan terjadi sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali dalam kuasa dan kemuliaan, sudah terjadi sekarang ini. Keadaan berdosa yang merajalela cenderung melumpuhkan bahkan membinasakan iman dan peribadatan yang benar. Tetapi justru inilah waktunya di mana emas keikhlasan umat Kristen akan bercahaya paling cemerlang, bertentangan dengan sikap munafik dan korupsi. Sekaranglah waktunya bagi umat pilihan Kristus untuk menunjukkan penyerahan mereka kepada pekerjaan-Nya--waktunya bagi semua pengikut-Nya untuk memberikan kesaksian yang paling mulia bagi Tuhannya oleh berdiri teguh melawan arus ke jahatan yang merajalela.

Bilamana kita melihat akibat-akibat dari melalaikan hukum Allah--ketidakjujuran, pencurian, percabulan, mabuk-mabuk, dan pembunuhan--kita harus bersedia mengatakan dengan pemazmur, "Aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih daripada emas, bahkan daripada emas tua;" "dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar." Kalau hukum Ilahi itu dikesampingkan, kemelaratan yang paling besar akan diakibatkannya, baik kepada para keluarga maupun kepada masyarakat. Satu-satunya pengharapan kita yang lebih baik terdapat dalam penurutan yang lebih setia kepada hukum-hukum Yahwe. Prancis yang tidak percaya kepada Allah pernah mencoba menolak kekuasaan Allah. Betapa mengerikannya peristiwa yang menyusul! Manusia mengesampingkan hukum Ilahi itu sebagai kuk perbudakan, dan dalam kebebasan yang disombongkannya itu mereka menaruh dirinya di bawah pemerintahan orang yang paling lalim. Anarki dan pertumpahan darah memerintah pada hari yang mengerikan itu. Dipertunjukkanlah pada waktu itu kepada dunia bahwa cara yang paling pasti untuk menggali fondasi peraturan dan pemerintahan ialah meniadakan hukum Allah ....

Gantinya merasa bahwa kita sekarang ini dalam keadaan paling mudah dimaafkan dalam pelanggaran lebih lanjut, kita harus insaf seperti belum pernah, di hadapan tuntutan keadilan Allah atas kita, dan tabiat yang suci dari hukum-Nya, oleh karena Kristus harus mati untuk mempertahankan kekuasaan hukum itu. Kelak nanti, penurut akan melihat hasil-hasil yang berbahagia, yang mengikuti pemeliharaan semua perintah Allah.

    

0 comments:

Post a Comment