Wednesday, September 23, 2020

RENUNGAN PAGI ANAK DAN PELAJAR, Rabu, 23 September 2020

 💖"RENUNGAN PAGI ANAK DAN PELAJAR 💖 BILINGUAL  2020

◐ JOURNEY TO GOD’S PROMISE LAND ◑

Guidance for My Daily Life

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

         ◦•●◉✿[ September 23 ]✿◉●•◦

“GOD PUNISHED MIRIAM IN HAZEROTH”

╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗

📝 Memory Verse: Numbers 12:20 

╚═════ஜ۩۞۩ஜ═════╝

– “When the cloud lifted from above the tent, Miriam’s skin was leprous—it became as white as snow. Aaron turned toward her and saw that she had a defiling skin disease.”

💖


Miriam is the older sister of Moses. Aaron and Miriam is always accompanying Moses on the journey of Israel since leaving Egypt up to the promised land of God. Miriam loved her younger brother Moses very much. When Moses was born and still a baby, she was the one who took care of Moses, when his mother tried to save Moses from death.

However, when Israel traveled after leaving Kibroth-hattaavah where God punished the Israelites for being greedy for meat, and arrived at Hazeroth, God punished Miriam. Jealousy grew in the hearts of Miriam and Harun as well. “Miriam and Aaron began to talk against Moses because of his Cushite wife, for he had married a Cushite.” – Numbers 12:1 NIV. 

Miriam and Aaron questioned the duties and the position of Moses. “Has the Lord spoken only through Moses?” they asked. “Hasn’t he also spoken through us?” And the Lord heard this.” – Numbers 12:2 NIV.


“ALLAH MENGHUKUM MIRYAM DI HAZEROT”

╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗

📝 Ayat Hafalan: Bilangan 12:10 

╚═════ஜ۩۞۩ஜ═════╝

– “Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!”

 💖


Miryam adalah kakak perempuan Musa.  Harun dan Miryam selalu mendampingi Musa dalam perjalanan Israel sejak keluar dari Mesir menuju negeri perjanjian Tuhan.  Miryam sangat mengasihi adiknya Musa.  Ketika Musa lahir dan masih bayi, dialah yang menjaga Musa ketika usaha ibunya menyelamatkan bayi Musa dari maut.

Tetapi, ketika perjalanan Israel setelah meninggalkan Kibrot-Taawa dimana Tuhan menghukum bangsa Israel karena rakus makan daging, dan sekarang tiba di Hazerot, Tuhan menghukum Miryam.  Sifat cemburu bertumbuh di hati Miryam dan juga Harun. “Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush” – Bilangan 12:1.  

Miryam dan Harun mempertanyakan tugas dan jabatan Musa. “Kata mereka: ‘Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?’ Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN” – Bilangan 12:2.  

Tuhan tidak berkenan atas sikap Miryam dan Harun.  Ketika itulah Tuhan menghukum Miryam dengan kusta.  Seketika Harun melihat Miriam bahwa kulitnya sudah kena kusta, dia bermohon kepada Musa agar Musa memaafkan mereka.  “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi” – Bilangan 12:3. “Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia" – Bilangan 12:13.  Jiwa besar dan sifat kerendahan hati Musa yang memaafkan abang dan kakaknya perempuan, sehingga oleh kemurahan Tuhan Miryam disembuhkan. 


"TETAPLAH BERPENGHARAPAN, ALLAH BESERTA KITA"

GOD BLESS US always 🙏

Friday, July 17, 2020

MELIHAT ORANG MELALUI PENGLIHATAN YESUS

MELIHAT ORANG MELALUI PENGLIHATAN YESUS
(Ringkasan Sekolah Sabat, Triwulan 3 Pelajaran 3)
       

PENDAHULUAN

a. Manusia melihat apa yang di depan mata sehingga mempengaruhi sikap dan tindakan yang berbeda dan cenderung negatif terhadap "seseorang" (1 Sam 16:7)

b. Tetapi Yesus melihat dari sudut pandang yang berbeda, Dia melihat hati dari sisi positif, yaitu kesempatan untuk selamat.

I. JAMAHAN KEDUA

a. Lebih dari setengah dari mujizat penyembuhan Yesus, sebagai hasil dari usaha kerabat atau teman yang membawa orang sakit itu pada Yesus.

b. Dengan iman orang membawa  dan memohon kesembuhan seorang buta kepada Yesus (Mark 8:22). Dan Yesus menyembuhkan orang itu (ay.23).

c. Karena tidak memiliki iman jamahan Yesus hanya membuat orang buta itu melihat tetapi tidak jelas (Mark 8:24). Jamahan kedua yang diterima dengan iman membuat orang buta itu melihat dengan jelas (Mark 8:25).

d. Kita yang percaya, memiliki tanggung jawab membawa kerabat kita yang buta rohani kepada Yesus agar melihat kebenaran. DAN kita memerlukan jamahan kedua agar dapat melihat semua orang sebagai calon Sorga.

II. PELAJARAN TENTANG PENERIMAAN:

a. Yesus mengajar murid-murid-Nya cara melihat orang, bukan sebagaimana mereka ada, tetapi melalui kaca mata Sorga yaitu seperti apa mereka kelak (1 Tim 2:3,4).

b. Orang Samaria adalah campuran orang Yahudi dan bangsa penyembah berhala. Orang Yahudi dan murid-murid-Nya memandang mereka sebagai orang najis dan tidak bergaul dengan mereka (Yoh 4:9).

c. Yesus melihat wanita samaria yang berdosa dan terbuang itu sebagai calon Sorga yang memerlukan air kehidupan atau firman dan keselamatan (Yoh 4:13,14)

d. "Mereka yang memiliki Roh Kristus  akan melihat semua orang melalui mata belas kasihan Ilahi" (Sign of the times, 20 Juni 1892)

III. MULAILAH DI MANA ANDA BERADA:

a. Kuasa Roh Kudus akan membuat kita bersemangat  untuk bersaksi mulai dari tempat di mana kita berada (Kis 1:8).

b. Mulailah bersaksi dengan hal-hal sederhana, dengan apa yang ada sesuai talenta dan karnia rohani yang dipercayakan Tuhan kepada Kita (1 Kor 12:7,11)

c. Andreas tidak pandai bicara, dia bersaksi sesuai talentanya mulai dari krluaganya dengan  membawa Petrus pada Yesus (Yoh 1:40,41).

d. Di luar rumahnya dia juga bersaksi sesuai kesanggupannya dengan membawa anak kecil pemilik 5 roti dan 2 ikan pada Yesus (Yoh 6:5-11) dan mempertemukan orang Yunani pada Yesus (Yoh 12:20-26).

IV. MENGHADAPI ORANG YANG SULIT:

a. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Mat 19:26) demikian juga tidak mustahil orang sekeras dan sesulit apapun bertobat di bawa pada Yesus.

b. Yesus sanggup mengubah para nelayan yang keras dan tidak berpendidikan tinggi itu menjadi penjala manusia (Mat 4:18,19).

c. Yesus mengasihi dan dengan sabar menghadapi ahli Taurat yang gila hormat dan suka menindas (Mark 12:28-4), Yesus ingin menyelamatkan mereka (Mat 13:52)

d. Hati Yesus yang penuh kasih terbuka untuk para penjahat yang bertobat (Luk 23:39-43). Yesus ingin menyelamatkan semua orang termasuk kita yang berdosa.

V. MERASAKAN PELUANG yang TERSEDIA:

a. Bersaksi bagi Yesus selalu ada tantangan dan halangan. Tetapi pasti ada peluang yang Tuhan sediakan. Diperlukan hikmat untuk melihat setiap peluang yang tersedia (2 Kor 2:12,13).

b. Menyelamatkan manusia adalah misi Yesus. Menuntun orang bertobat adalah karya Roh Kudus. Seperti Allah menggunakan Filipus, Allah mencari hati yang terbuka yang mau digunakan sebagai sarana menjangkau orang lain (Kisah Rasul 8:26-38).

c. Seperti Filipus, jika kita mau mendengar suara Tuhan dan melihat setiap peluang, kita akan dibimbing oleh malaikat yang tidak kelihatan untuk menjangkau para pencari kebenaran.

KESIMPULAN

Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit (Mat 9:37). Kita harus berdoa agar Tuhan mengirim pekerja untuk menuai (Mat 9:38).

Dan pekerja yang Tuhan mau kirim itu adalah: Saya dan saudara, bukan orang lain.

Selamat Sabat, selamat beribadah, Tuhan memberkati.

Sunday, July 12, 2020

PELAJARAN DARI BETLEHEM

Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang; sesudah itu Ia menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. Ibrani 9:28

    Pada waktu kedatangan Kristus yang pertama kali para imam dan penulis tentang Kota Kudus, kepada siapa sabda Allah telah dipercayakan, seharusnya mengerti tanda-tanda zaman dan memaklumkan kedatangan Kristus yang dijanjikan. Nubuatan Mikha menunjukkan tempat kelahiran-Nya, Daniel mencantumkan waktu kedatangan-Nya. Allah menyerahkan nubuatan-nubuatan ini kepada para pemimpin Yahudi; tidak ada maaf bagi mereka jika mereka tidak mengetahui dan mengumumkan kepada orang banyak bahwa kedatangan Mesias sudah dekat. Ketidaktahuan mereka merupakan akibat kelalaian yang berdosa ….

    Semua orang seharusnya sudah bersiap-siap dan menunggu-nunggu supaya mereka boleh berada di antara yang pertama menyambut Penebus dunia. Tetapi, amboi, di Betlehem dua orang yang mengadakan perjalanan dari bukit-bukit Nazaret sudah lelah menyusuri jalan sempit yang panjang menuju ke bagian timur kota, dengan tidak berhasil mencari tempat istirahat untuk menginap malam itu. Tidak ada pintu yang terbuka untuk menerima mereka. Di dalam sebuah gubuk hina yang disediakan untuk binatang, akhirnya mereka mendapat tempat bermalam, dan di sanalah Juruselamat dunia lahir…

    Tidak ada bukti bahwa Kristus sudah ditunggu-tunggu, dan tidak ada persiapan untuk kedatangan Raja kehidupan. Dalam ketakjuban peusurh sorga sudah hampir pulang ke sorga dengan membawa berita yang memalukan, ketiak ia menemukan sekelompok gembala yang sedang menjaga ternak mereka pada malam hari, dan ketika mereka memandang ke langit yang penuh dengan bintang, sambal merenungkan nubuatan kedatangan mesias ke bumi, dan merindukan kedatangan Penebus dunia. Mereka inilah suatu kumpulan orang yang bersedia menerima kabar dari sorga itu. Maka tiba-tiba malaikat Tuhan muncul, memaklumkan kabar baik mengenai kesukaan besar …

    Oh, betapa suatu pelajaran yang indah cerita Betlehem yang ajaib ini! Betapa hal ini menegur ketidakpercayaan kita, kesombongan kita dan kesenangan diri. Betapa hal ini memberikan kita amaran supaya berjaga-jaga, jangan dengan pelbagai kejahatan kita, sehingga kitapun gagal mengerti akan tanda-tanda zaman, dan dengan demikian tidak mengetahui hari kedatangan Tuhan kita.


Saturday, July 11, 2020

KEDATANGAN YESUS YANG PERTAMA

Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya,…untuk menebus mereka, yang takluk kepada hokum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Galatia 4:4,5.

    Kedatangan Juruselamat telah dinubuatkan di Eden. Ketika Adam dan Hawa pertama kali mendengar perjanjian itu, mereka mengharap supaya hal itu segera digenapi. Dengan penuh kegembiraan mereka menyambut anak laki-laki mereka yang lahir pertama, dengan pengharapan bahwa dialah yang akan menjadi sang Pelepas. Tetapi kegenapan perjanjian itu lambat terjadi. Mereka yang eprtama menerima perjanjian itu meninggal dunia tanpa melihat kegenapannya. Dari zaman Henokh perjanjian itu diulang-ulang melalui para nabi dan bapa, menghidupkan terus pengharapan akan kedatangan-Nya, namun Ia belum juga dating. Nubuatan Daniel mengungkapkan waktu kedatangan-Nya, tetapi tidak langsung menafsirkan pekabaran itu. Abad demi abad berlalu; suara para nabi bungkam. Tangan si penindas berat terhadap Israel, dan banyak yang telah siap berseru, “Sudah lama berselang, tetapi satu penglihatanpun tak jadi.” Yehezkiel 12:22.

    Akan tetapi seperti bintang-bintang pada perjalanan keliling di lorong-lorong mereka yang telah ditetapkan, ternyata maksud Allah tidak terburu-buru dan tidak terlambat. Melalui lambang kegelapan besar dan daput api yang berasap, Allah telah menyatakan kepada Ibrahim perhambaan Israel di Mesir, dan telah memaklumkan bahwa waktu mereka menumpang di negri orang akan berlangsung empat ratus tahun. “Sesudah itu”, kata-Nya, “mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak.” Kejadian 15:14. Menentang perkataan itu, seluruh perlawanan kuasa kerajaan Firaun yang sombong itu sia-sia adanya. Pada “hari itu juga” sesuai dengan janji ilahi, “keluarlah segala pasukan Tuhan dari tanah mesir.” Keluaran 12:41. Jadi dalam rapat di sorga saat kedatangan Yesus telah ditetapkan. Ketika lonceng besar waktu menunjuk saat itu, lahirlah Yesus di Betlehem.

    “Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya.” Tindakan Yang Mahakuasa telah mengendalikan pergerakan bangsa-bangsa, dan meningkatnya dorongan hati dan pengaruh umat manusia, sampai dunia sudah masak untuk kedatangan sang Pelepas…

    Kemudian datanglah Yesus untuk memulihkan manusia kepada citra Khaliknya. Tidak ada selain Kristus yang dapat memperbaharui tabiat yang telah dirusak oleh dosa. Ia dating untukmengusir setan yang mengendalikan kemauan. Ia dating untuk mengangkat kita dari debu, untuk membentuk kembali tabiat yang rusak menjadi seperti pola tabiat ilahi-Nya, dan menjadikannya indah dengan kemuliaan-Nya sendiri. 1


Sumber : Buku Maranatha Tuhan Datang, hal. 9

MENGAPA BERSAKSI?

MENGAPA BERSAKSI?
Ringkasan Sekolah Sabat
Triwulan 3, Pelajaran 1

PENDAHULUAN

Bersaksi adalah melaksanakan kehendak Allah untuk membagikan kabar baik tentang kasih Kristus yang telah menyelamatkan Kita kepada orang lain (1 Tim 2:3,4).

Bersaksi adalah respons atau sambutan nyata dari seorang yang telah diselamatkan oleh anugrah Kristus.

I. MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK KESELAMATAN:

a. Pernyataan Allah yang terbesar adalah melalui kehidupan dan pelayanan Kristus yang mencari dan menyelamatkan yang hilang (Luk 19:10)

b. Ketika kita membagikan Yesus sang penebus, Kita memberi kesempatan terbaik untuk bertobat dan diselamatkan (Yak 5:20).

c. Kita adalah penghubung  Allah dalam rencana keselamatan untuk menjangkau orang-orang yang hilang dengan kemuliaan Injil. (1 Kor 3:9).

d. Bersaksi adalah kesempatan untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, dan kesempatan orang lain untuk diselamatkan.

II. MEMBUAT YESUS GEMBIRA:

a. Lagu pujian yang indah, ibadah yang teratur, membuat ibadah kita kidmat dan sukacita. Tetapi Allah lebih bersukacita ketika satu orang berdosa bertobat (Luk 15:7)

b. Allah juga bersukacita ketika kita, jemaat, menyambut anggota yang baru bertobat dengan sukacita (Luk 15:32).

c. Yesus bersukacita ketika umat-umat-Nya yang telah dipilih mengikuti rancangan-Nya yaitu bersaksi tentang perbuatan besar penyelamatan kepada semua orang (1Petr 2:9).

d. Allah bergembira ketika kita menerima kasih karunia-Nya yang menyelamatkan itu secara pribadi (Zefanya 3:17).

III. BERTUMBUH OLEH MEMBERI:

a. Karakter Allah, yaitu Yesus, adalah memberi. Selain memberikan hidup-Nya, Allah juga memberi air hidup yaitu Roh Kudus (Yoh 7:37).

b. Allah juga ingin agar kita meneladani Yesus, memberi pengampunan bagi orang lain (Luk 6:38).

c. Jika kita merindukan tabiat  bertumbuh menjadi seperti Kristus, kita harus memberikan talenta, waktu, tenaga dan harta untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan menyelamatkan jiwa-jiwa (1 Kor 14:20 & A&O 5 hlm.140).

d. Jika kita tidak suka memberi dan memberitakam Injil, ketohanian kita akan menjadi seperti laut mati (1 Kor 9:16).

IV. KESETIAAN KEPADA PERINTAH KRISTUS;

a. Kepentingan Tuhan terbesar di dunia ini adalah agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1Tim 2:4).

b. Yesus menghendaki tidak seorangpun binasa memainkan berbalik Dan bertobat (2 Petrus 3:9).

c. Yesus memerintahkan kita untuk berpartisipasi dalam misi-Nya untuk menyaksikan kasih-Nya dan kebenaran-Nya agar semua manusia diselamatkan (Kisah 13:47).

d. Allah telah memilih Israel (Yes 41:8) untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Yes 49:6), Allah juga memilih kita membawa Yesus yang adalah terang bagi dunia (Luk 2:32).

V. DIMOTIVASI OLEH KASIH

a. Motivasi yang benar untuk bersaksi adalah karena Yesus yang penuh kasih, yang telah rela mati bagi semua orang, Dia yang memerintahkan kita bersaksi (1 Kor 5:14,15)

b. Yesus di dalam kasih-Nya telah mendamaikan kita denga Allah, dan menyanggupkan kita untuk mengasihi orang lain agar mereka juga diselamatkan (1 Kor 5:18-20)

c. Yesus melibatkan kita sebagai saksi bagi-Nya (Kisah 1:8) agar kita tetap bertumbuh dalam kerohanian dan kasih sehingga kita memiliki karakter Kristus (Ef 4:15) layak untuk kehidupan kekal.

KESIMPULAN

Mari kita buka hati agar Roh Kudus masuk dan tinggal dalam hati Kita, sehingga kita bisa dituntunnya menjadi saksi bagi Kristus.

Dan rasakanlah sukacita yang tak terhingga ketika satu jiwa bertobat melalui kesaksian hidup yang kita sampaikan dalam bimbingan kuasa Roh Kudus.

Selamat Sabat, selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati

KESAKSIAN YANG MENYENANGKAN : "Kuasa Kesaksian Pribadi"

Ringkasan Pelajaran ke 2 SSD triwulan 3, 2020
 KESAKSIAN YANG MENYENANGKAN:
"Kuasa Kesaksian Pribadi"


PENDAHULUAN

Seorang yang telah menerima Kristus sebagai Juruselamat, tidak akan mungkin berdiam diri, dia akan rindu bersaksi tentang Yesus yang telah menyelamatkannya (Kisah 4:20).

I. SAKSI YANG MUSTAHIL

a. Adalah mustahil seorang yang kerasukan 1000 Roh jahat atau Legion dapat disembuhkan (Mark 5:9). Tetapi Yesus dapat. Tidak ada yang mustahil bagi Yesus (Mark 5:13).

b. Mujizat tidak selalu bisa membawa orang kepada Yesus. Tetapi kesaksian seorang kerasukan Legion yang mengalami perubahan karena Mujizat Yesus bisa menjadi saksi yang penuh kuasa (Mark 5:20).

c. Adalah mustahil orang berdosa diselamatkan. Tetapi Yesus dapat menyelamatkan orang berdosa (Roma 6:23).

d. Kesaksian seorang yang telah diselamatkan dan berubah hidupnya akan menjadi saksi bagi memperkenalkan Yesus (2 Korintus 3:2,3).

II. MENGABARKAN KRISTUS YANG TELAH BANGKIT:

a. Mengabarkan kebenaran tentang kelahiran Yesus  adalah penting, tetapi belum lengkap, diperlukan kesaksian tentang bagaimana Dia telah hidup sebagai teladan (1 Yoh 2:6).

b. Kabar Injil tentang kematian dan kebangkitan Yesus haruslah menjadi inti pekabaan, karena kematian-Nya manusia beroleh pengampunan dan kebangkitan-Nya menjadi jaminan kebangkitan kita (2 Kor 5:15).

c. Tidak semua orang bisa menerima kabar kebangkitan-Nya (Mark 16:11). Tetapi Yesus telah memilih kita untuk tetap bersaksi sampai kedudahannya (1 Petr 2:9).

d. Kesaksian adalah pola hidup umat Tuhan. Hasil dari kesaksian itu adalah karya Roh Kudus mengubah hati.

III. KEHIDUPAN YAND DIUBAHKAN MEMBUAT PERBEDAAN

a. Tanda seorang telah bertobat adalah "Perubahan" dari hidup lama ke hidup baru (Efesus 4:24).

b  Perubahan karakter Petrus yang tidak berpendirian menjadi pengkhotbah yang penuh kuasa dan Yohanes sang pemarah menjadi orang yang rendah hati menjadi kuasa dalam kesaksian mereka (Kisah 4:4,13).

c. Tuhan juga akan merubah kita jika kita berserah pada Yesus, dan dengan kuasa Roh Kudus kita akan menjadi saksi tentang betapa indahnya persahabatan dengan Yesus.

IV. MEMBAGIKAN PENGALAMAN KITA

a. Bersaksi tidak bicara tentang diri kita tetapi tentang Yesus yang telah mengampuni, merubah, menyembuhkan dan semua perbuatan-Nya yang baik bagi kita (Maz 103:3-5).

b. Paulus tidak menekankan pengalaman sebagai penganiaya jemaat (Kisah 26:5,9,11) tetapi bersaksi tentang bagaimana Yesus telah merubahnya  dan memilihnya menjadi saksi (Kisah 26:13-16).

c. Pengalaman Yohanes tentang Yesus yang telah merubah hidupnya (1 Yoh 1:1-3), dan juga Paulus tentang Yesus yang telah merubah hidupnya dan menyelamatkannya (Gal 2:20) menjadi kesaksian yang tulus dan berkuasa.

d. Kesaksian adalah pengalaman hidup yang tidak bisa dibantah oleh orang lain, dan perubahan hidup yang ditunjukkan menjadi kuasa dalam menjangkau orang lain pada Yesus.

V. KUASA KESAKSIAN PRIBADI:

a. Keramahan Paulus dan sikap menghargai orang lain dalam bersaksi membuka hati Agripa yang keras dan tergutup pada Injil Yesus (Kisah 26:3).

b. Yesus menjangkau semua orang, termasuk Saulus sang penganiaya jemaat (Kis 26:12-28). Kerendahan hati Paulus yang selalu mengangkat tinggi Yesus merubah hati Agripa pada Yesus (Kis 26:26-28).

c. Kesaksian pribadi sangat efektif jika disampaikan dengan  tulus, rendah hati dan ramah bukan untuk menghakimi atau merendahkan orang lain tetapi meninggikan Yesus yang menarik semua orang (Yoh 12:32).

KESIMPULAN

Sobat, bisakah kamu melakukan seperti orang yang sembuh dari Legion untuk pulang ke kampung dan bersaksi tentang Yesus? (Mark 5:19)

Mengapa tidak meminta Roh Kudus, saat ini, untuk memberi Anda kesempatan untuk membagikan bagaimana Allah telah menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada Anda?

Selamat Sabat, selamat beribadah. Tuhan selalu memberkati.