Wednesday, March 31, 2021

MOAB SATU KEGAGALAN KARENA IA MENOLAK PERUBAHAN

"Moab hidup aman dari sejak masa mudanya, dia hidup tenang seperti anggur di atas endapannya, tidak dituangkan dari tempayan yang satu ke tempayan yang lain, tidak pernah masuk ke dalam pembuangan; sebab itu rasanya tetap padanya, dan baunya tidak berubah''– Yeremia 48: 11.


Seseorang boleh menolak untuk mendengar nasihat-nasihat dan teguran-teguran Allah. Boleh jadi ia memilih untuk membuat aturan kelakuannya menurut caranya sendiri. Seperti Moab, ia menolak untuk berubah. Ia menolak memperbaiki perangai buruk dari tabiatnya, meskipun Tuhan telah menunjukkan dengan jelas pekerjaannya, hak-hak istimewanya, kesempatannya, dan kemajuan yang harus diadakan. Terlalu banyak kesulitan untuk meninggalkan cara-cara hidupnya yang lama, dan mengubah ide dan metode-metodenya. "Caranya tetap ada padanya." Ia melekat pada cacatnya.

Ada banyak orang yang tidak merasa puas dengan pekerjaan yang telah Allah berikan kepada mereka. Mereka tidak puas untuk melayani Dia dengan senang di tempat yang telah dipilih-Nya bagi mereka, atau melakukan tanpa bersungut-sungut pekerjaan yang telah dipercayakan-Nya kepada mereka. Adalah baik bagi kita untuk merasa tidak puas dengan cara kita sendiri melakukan kewajiban, tetapi janganlah kita tidak merasa puas dengan kewajiban itu sendiri, karena dalam pemeliharaan-Nya, Allah menaruh di hadapan umat manusia pelayanan yang akan menjadi seperti obat bagi pikiran mereka yang sakit. Sebagian orang ditempatkan-Nya di mana disiplin yang kendur dan pemanjaan yang keterlaluan tidak akan menjadi jerat bagi mereka, di mana mereka diajar untuk menghargai nilai waktu, dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya dan penuh hikmat.

Ada juga sebagian orang yang ingin menjadi penguasa yang memerintah, dan yang memerlukan penyucian ketaatan. Mereka adalah orang yang memenuhi syarat untuk mengisi tempat-tempat di mana kemampuan mereka yang didisiplin akan membuat mereka berjasa sebesar-besarnya. Sebagian orang dilatih Allah dengan membawa mereka kepada kekecewaan dan yang tampak seperti kegagalan. Maksud-Nya adalah supaya mereka kelak belajar untuk menaklukkan kesukaran.

Banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana bekerja bagi Allah, bukan karena mereka perlu menjadi orang bodoh, melainkan karena mereka tidak mau taat kepada proses pendidikan-Nya. Moab disebut sebagai suatu kegagalan, karena kata Firman itu, "Moab hidup aman dari sejak masa mudanya."

    

0 comments:

Post a Comment