“BAPA KITA PEDULI”
KEKUASAAN DIBERIKAN KEPADA KITA UNTUK
MENJADI ANAK ALLAH
”Tetapi semua orang
yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12).
Menjadi putra Ilahi bukanlah sesuatu yang kita peroleh
sendiri. Hanya kepada mereka yang menerima Kristus sebagai Juruselamat, maka
mereka diberikan kuasa untuk menjadi putra dan putri Allah. Seorang pendosa
tidak dapat meleyapkan dosa dengan kekuatan sendiri. Untuk mencapai hal ini, ia
harus mencari kuasa yang lebih tinggi. Yohanes berkata, “Lihatlah Anak Domba
Allah, yang menghapus dosa dunia.” Kristus sendirilah yang mempunyai kuasa
membersihkan hati. Dia yang ingin mencari pengampunan dan penerimaan hanya
dapat berkata, “Aku tidak membawa apa pun. Hanya bergantung kepada salib.”
Namun janji menjadi anak diberikan kepada semua orang yang “percaya dalam
nama-Nya.” Setiap orang yang datang kepada Yesus dengan iman akan menerima
pengampunan.
Agama Kristus mengubah hati. Membuat pikiran manusia yang
duniawi menjadi surgawi. Di bawah pengaruhnya manusia yang mementingkan diri
menjadi tidak mementingkan diri, karena inilah karakter Kristus. Manusia yang
tidak jujur dan licik menjadi benar, sehingga ia melakukan kepada orang lain apa
yang ia ingin agar orang melakukan kepadanya. Orang jangak berubah dari najis
menjadi suci. Ia membentuk kebiasaan yang benar; karena Injil Kristus baginya
merupakan kesukaan hidup.
Allah harus diperlihatkan di dalam Kristus, “mendamaikan
dunia dengan Diri-Nya sendiri.” Manusia telah menjadi begitu rusak oleh dosa
sehingga tidak mungkin baginya, dengan usaha sendiri, sejalan dengan Dia yang
sifat alami-Nya adalah suci dan baik. Namun Kristus, setelah menebus manusia
dari kutukan hukum Allah, bisa menanamkan kuasa Ilahi, untuk digabungkan dengan
usaha manusia. Dengan demikian oleh pertobatan kepada Allah dan iman di dalam
Kristus, anak-anak Adam yang telah jatuh sekali lagi bisa menjadi “anak-anak
Allah.”
Ketika satu jiwa menerima Kristus, ia akan menerima kekuatan
untuk menjalani kehidupan seperti Kristus.
0 comments:
Post a Comment