Monday, April 19, 2021

MENGUBAH PERSUNGUTAN KITA KEPADA PUJI-PUJIAN

"Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia''– Mazmur 107: 8.


Kita sedang menuju ke surga, dan kita harus menunjukkan bagian yang menarik dari iman kita. Seharusnyalah kita jangan pergi sebagai suatu rombongan orang-orang berkabung yang timpang, mengeluh dan bersungut-sungut sepanjang perjalanan ke rumah Bapa kita.

Orang-orang yang mengaku dirinya Kristen, tetapi yang selalu bersungut-sungut, yang tampaknya berpikir bahwa kesukaan dan wajah yang gembira itu dosa, masih belum mempunyai sifat-sifat agama yang tulen. Orang-orang yang melihat pemandangan alam yang permai sebagaimana mereka melihat gambar mati; yang lebih suka memandang kepada daun-daun yang mati daripada mengumpulkan bunga-bunga yang elok; yang mengambil kesenangan bersungut dalam semua yang murung dalam bahasa yang diucapkan kepada mereka oleh dunia alami; yang tidak melihat keelokan dalam lembah-lembah yang ditumbuhi oleh tanaman-tanaman hijau, dan puncak gunung tinggi yang dibungkus dengan kehijauan; yang menutup segala rasa indranya kepada bunyi suara gembira yang berbicara kepada mereka dalam alam ... mereka ini tidaklah dalam Kristus.

Sekiranya kita mengubah susunan dari hal-hal ini .... Sekiranya engkau mencoba menghitung semua berkat-berkatmu. Begitu sedikit pikiran yang engkau berikan padanya, meskipun berkat-berkat itu selalu ada, sehingga apabila kesulitan-kesulitan atau kesusahan-kesusahan datang, engkau didukakan, dan berpikir Allah tidak adil. Engkau tidak memikirkan betapa sedikit rasa syukur yang telah engkau nyatakan untuk semua berkat Allah: Engkau tidak patut menerimanya; tetapi karena berkat-berkat itu mengalir kepadamu tiap-tiap hari, tiap-tiap tahun, engkau telah memandangnya sebagai hal biasa saja, engkau berpikir bahwa engkau berhak menerima segala keuntungan, dan tidak memberi apa pun kembali .... Berkat-berkat Allah lebih daripada rambut di kepala kita, lebih dari pasir di pantai laut. Renungkanlah kasih-Nya dan penjagaan-Nya bagi kita, dan kiranya itu menginspirasi engkau dengan kasih yang tidak dapat diganggu oleh pencobaan ataupun dipadamkan oleh kesengsaraan.

Kalau saja kita dapat melihat banyaknya bahaya yang darinya kita setiap hari dijaga oleh malaikat-malaikat suci, gantinya bersungut-sungut akan pencobaan dan kemalangan kita itu, kita akan berbicara selalu tentang rahmat Allah

    

0 comments:

Post a Comment