Monday, January 18, 2021

Ia Tahu bagaimana Menolong Kita apabila Kita Digoda

 “Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai” (Ibrani 2:18).

Meskipun menanggung pencobaan-pencobaan yang paling ngeri, Kristus tidak gagal ataupun menjadi tawar hati. Ia sedang melakukan peperangan demi kepentingan kita, dan sekiranya Ia bimbang, sekiranya Ia menyerah kepada penggodaan, keluarga manusia pasti sudah hilang.

Alkitab memberikan hanya sedikit saja keterangan tentang perjuangan dengan Iblis dalam penggodaan di padang belantara, tetapi itulah suatu ujian yang hebat sekali. Kristus keluar sebagai pemenang, menanggung ujian dan pencobaan itu demi kepentingan kita. Betapa sedikit manusia dapat mengerti kekuatan penggodaan yang dihadapi Kristus! Betapa sedikit manusia mengerti tentang ujian itu atas mana tergantung nasib dunia ini! Penebus dunia ini bukannya berperang melawan daging dan darah, melainkan melawan segala penguasa dan kuasa, melawan penghulu dunia yang memerintahkan kegelapan. Segenap surga menaruh perhatian terhadap peperangan ini, dan betapa kesukaan, betapa besarnya kegirangan di surga karena pertolongan telah ditanggungkan atas Dia yang berkuasa mengalahkan dan berkuasa untuk menyelamatkan!

Betapa suatu peristiwa yang luar biasa ketika Kristus menaruh Diri-Nya dalam posisi Adam, dan menderita ujian di mana Adam telah kalah, dan oleh perbuatan ini menaruh manusia atas kedudukan yang lebih beruntung, berkenan kepada Allah, di mana ia boleh menang melalui jasa-jasa Yesus. Dalam nama-Nya, oleh anugerah-Nya, manusia boleh menjadi seorang pemenang, sama seperti Kristus juga beroleh kemenangan. Dalam Kristus Keilahian dan kemanusiaan dipersatukan, dan satu-satunya jalan dengan mana manusia boleh memperoleh kemenangan ialah oleh ikut ambil bagian dalam sifat Ilahi.... Keilahian dan kemanusiaan bergabung di dalam dia yang memiliki sifat Kristus. Rasul Paulus menulis, “Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan” .... “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”56

0 comments:

Post a Comment