Friday, April 16, 2021

MENGUBAH KEKASARAN KITA KEPADA KEHALUSAN

"Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik''– Roma 12: 9.


Kebiasaan yang diulang berkali-kali, menjadi tabiat. Anak-anak yang membiarkan dirinya berkata kasar terhadap satu sama lain, dan berlaku tidak sopan di rumah, membentuk kebiasaan-kebiasaan yang akan berpaut kepada mereka kemudian hari dalam hidupnya, dan itu akan sangat sukar uhtuk dikalahkan. Mereka tidak menunjukkan bahwa mereka takut akan Tuhan. Mereka tidak menyatakan kehalusan tabiat; tingkah laku mereka menjadi kasar, tidak mengikuti norma masyarakat yang dapat membentuk budi pekerti yang baik, dan merupakan bayangan atas pendidikan rumah tangga. Dalam kelakuan anak-anak yang jauh dari rumah, orang-orang asing dapat membaca, sejarah kehidupan rumah tangga seperti dalam buku terbuka. Mereka membaca di sana segala kewajiban yang dibiarkan terbengkalai, tidak adanya perhatian, kurangnya sikap melupakan diri, kecenderungan kepada perbantahan, cerewet, dan kurang sabar; sedangkan orang-orang yang menunjukkan bahwa mereka takut akan Allah, akan menyaksikan dalam tabiat dan perkataan suatu rumah tangga di mana kasih dihargai, di mana terdapat damai sejahtera, di mana kesabaran terlatih, di mana perhatian diberikan kepada kesopanan hidup yang kecil sekalipun, masing- masing mengingat kewajibannya untuk menjadikan orang-orang lain berbahagia.

Apakah kamu sekalian menyediakan diri untuk menjadi anggota keluarga surgawi? Adakah kamu berusaha di dalam kehidupan rumah tangga untuk cocok menjadi anggota-anggota keluarga Tuhan? Kalau demikian, jadikanlah kehidupan rumah tangga itu gembira oleh pengorbanan diri bersama. Kalau kita mau Yesus di dalam rumah kita, biarlah diucapkan hanya perkataan yang manis saja di sana. Malaikat-malaikat Allah tidak akan berdiam di dalam satu rumah tangga di mana terdapat perselisihan dan perbantahan. Biarlah kasih dihargai, dan damai, serta kesopanan Kristen, maka malaikat-malaikat akan menjadi tamu-tamumu.

Kalau anak-anak dan orang-orang muda berusaha menjadi manis dan sopan santun di rumah, memberi perhatian kepada orang lain akan menjadi suatu kebiasaan yang kekal. Kesopanan setiap hari akan menyebabkan mereka selalu sopan. Rumah tangga itulah tempat di mana boleh dipraktikkan penyangkalan diri dan perhatian terhadap tiap-tiap anggota keluarga; demikianlah halnya dengan keluarga yang di surga, demikianlah pula halnya kelak apabila keluarga-keluarga dunia yang tercerai-berai itu dipersatukan dalam rumah tangga yang di surga.

    

0 comments:

Post a Comment