“POTRET KASIH ALLAH”
16 Mei 2018
Hal-hal yang Dibenci Allah
“Enam perkara
ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi
hati-Nya” (Amsal 6:16).
Umumnya orang memiliki hal-hal yang dibenci.
Terkadang perilaku yang dibenci itu bukan suatu dosa dan bukan pula sesuatu
yang mengganggu. Tapi adakalanya, perilaku yang dibenci itu dapat merupakan
suatu gangguan yang serius. Namun demikian karena perilaku tersebut umumnya
sepele, dalam renungan ini baiklah kita berbicara mengenai perilaku yang
melanggar moral dalam pandangan Allah.
Berikut adalah tujuh perilaku yang dipandang
melanggar dalam pandangan Allah. Lima yang pertama melibatkan anggota tubuh
(dimulai dari kepala lalu ke bawah) yang dipakai untuk bertindak.
1. “Mata
sombong” (Ams.6:17). Secara harfiah, ayat ini berbicara tentang mata yang
tinggi (angkuh). Dalam Yesaya 10:12 Allah menggunakan istilah yang sama untuk
Sargon II, raja Asyur, yang telah menginvasi tanah Sion.
2. “Lidah
dusta” (ay.17). Di bagian lain Alkitab, ungkapan ini ditujukan untuk menyebut
ajaran para nabi palsu (Yer.14:14) dan perilaku orang yang berkhianat
(Mzm.109:2). Perilaku mereka berbicara lebih nyata ketimbang kata-kata.
3. “Tangan
yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah” (Ams.6:17). Seringkali
pembunuhan dilakukan dengan tangan. Mengambil nyawa manusia adalah urusan
serius karena masing-masing kita menyandang gambar Allah.
4. “Hati
yang membuat rencana-rencana yang jahat” (ay.18). Penulis merujuk pada hati
yang merancang kejahatan. Orang Ibrani memandang hati sebagai sumber dari
kehendak (karsa), bukan emosi (rasa).
5. “Kaki
yang segera lari menuju kejahatan” (ay.18). Ada orang-orang yang bergegas dalam
bertindak untuk mencelakakan orang. Ini bukan tentang kecelakaan yang tak
disengaja, karena bagian sebelumnya dari ayat ini berbicara tentang niat untuk
melakukan perbuatan yang mencelakakan itu—sebuah kejahatan yang direncanakan.
6. “Seorang
saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan” (ay.19). Sumpah palsu secara
khusus dianggap melanggar, dan dilarang dalam Sepuluh Perintah Allah
(Kel.20:16).
7. Seseorang
yang “menimbulkan pertengkaran saudara” (Ams.6:19). Orang-orang teretentu
memiliki gelar “pembuat masalah” karena selalu memicu perselisihan—bahkan di
dalam keluarga sendiri ataupun dalam kelompok social. Tatkala mereka hadir
nampaknya ketidakberesan—atau bahkan hal-hal yang lebih buruk—niscaya tak
terelakkan.
Benang merah dalam rangkaian tujuh perilaku ini
yang dipandang menjijikkan bagi Allah ialah bahwa mereka semua merusak hubungan
sosial, dan mengoyakkan tatanan masyarakat.
0 comments:
Post a Comment