Renungan Pagi “POTRET KASIH ALLAH”
23 Maret 2018
Kesetiaan di Tengah-tengah ketidaksetiaan
“Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena
hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku
Israel” (1 Raja-raja 11:32).
Raja Salomo menghormati Allah hampir sepanjang
pemerintahannya, namun seperti telah dikisahkan, di penghujung pemerintahannya
ia menyembah Asytoret, Kamos, Milkom, di samping TUHAN, yang menunjukkan sikap
tidak setiap terhadap perjanjian yang dibuat Allah dengan ayahnya dulu dan yang
diperbarui dengan dirinya.
TUHAN menegur Salomo, “Aku akan mengoyakkan
kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu” (1 Raj.11:11).
Hambanya itu adalah Yerobeam, yang ditemui oleh nabi Ahia. Nabi ini memegang
pakaian baru dan merobeknya menjadi dua belas potong sambil berkata kepada
Yerobeam, “Ambillah bagianmu sepuluh koyakan, sebab beginilah Firman TUHAN,
Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo
dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku” (ay.31).
Bagaimana dengan dua suku lainnya? Ahia menjelaskan
bahwa TUHAN menghendaki Rehabeam, anak Salomo, untuk menguasai satu bagian saja
dari kerajaan itu. “Satu suku akan tetap padanya” (ay.32). (Secara matematis,
12-10=2, bukan 1. Jelas ini cara berhitung yang diajarkan di sekolah! Tetapi
sesungguhnya tidak ada yang salah di sini, karena suku Yusuf terdiri atas suku
Efraim dan Manasye.)
Allah melalui Ahia, menjelaskan mengapa Ia hanya
menaruh 10 suku di bawah kekuasaan Yerobeam. Karena Ia ingin memberikan satu
bagian kecil kepada keturunan Daud “oleh karena hamba-Ku Daud” (ay.34). Allah
juga tidak akan menurunkan Salomo dari singgasananya, tapi menunggu hingga
anaknya menggantikan dia (ay.35). “Dan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku,
supaya hamba-Ku Daud selalu mempunyai keturunan di hadapan-Ku di Yerusalem,
kota yang Kupilih bagi-Ku supaya nama-Ku tinggal disana” (ay.36).
Allah telah berjanji kepada Daud, bahwa
keturunannya akan memerintah selama-lamanya. Tetapi perjanjian tidak dibuat
oleh satu pihak. Salomo telah setia hampir sepanjang pemerintahannya, tetapi di
penghujung kekuasaannya ia berlaku tidak setia kepada TUHAN. Dan meskipun
Salomo tidak setia, Allah tetap setia pada janji-Nya kepada Daud (juga kepada
Salomo) dengan memberikan satu bagian dari daerah itu---kerajaan Yehuda di
selatan—kepada anak Salomo. Salomo mengingkari janji, tetapi Allah tidak.
Sekarang kesinambungan takhta Raja Daud tergantung pada kesetiaan Rehabeam.
0 comments:
Post a Comment