Thursday, March 22, 2018

Renungan Pagi 23 Maret 2018

Renungan Pagi “POTRET KASIH ALLAH”
23 Maret 2018

Kesetiaan di Tengah-tengah ketidaksetiaan

“Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel” (1 Raja-raja 11:32).

Raja Salomo menghormati Allah hampir sepanjang pemerintahannya, namun seperti telah dikisahkan, di penghujung pemerintahannya ia menyembah Asytoret, Kamos, Milkom, di samping TUHAN, yang menunjukkan sikap tidak setiap terhadap perjanjian yang dibuat Allah dengan ayahnya dulu dan yang diperbarui dengan dirinya.

TUHAN menegur Salomo, “Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu” (1 Raj.11:11). Hambanya itu adalah Yerobeam, yang ditemui oleh nabi Ahia. Nabi ini memegang pakaian baru dan merobeknya menjadi dua belas potong sambil berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagianmu sepuluh koyakan, sebab beginilah Firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku” (ay.31).

Bagaimana dengan dua suku lainnya? Ahia menjelaskan bahwa TUHAN menghendaki Rehabeam, anak Salomo, untuk menguasai satu bagian saja dari kerajaan itu. “Satu suku akan tetap padanya” (ay.32). (Secara matematis, 12-10=2, bukan 1. Jelas ini cara berhitung yang diajarkan di sekolah! Tetapi sesungguhnya tidak ada yang salah di sini, karena suku Yusuf terdiri atas suku Efraim dan Manasye.)

Allah melalui Ahia, menjelaskan mengapa Ia hanya menaruh 10 suku di bawah kekuasaan Yerobeam. Karena Ia ingin memberikan satu bagian kecil kepada keturunan Daud “oleh karena hamba-Ku Daud” (ay.34). Allah juga tidak akan menurunkan Salomo dari singgasananya, tapi menunggu hingga anaknya menggantikan dia (ay.35). “Dan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya hamba-Ku Daud selalu mempunyai keturunan di hadapan-Ku di Yerusalem, kota yang Kupilih bagi-Ku supaya nama-Ku tinggal disana” (ay.36).

Allah telah berjanji kepada Daud, bahwa keturunannya akan memerintah selama-lamanya. Tetapi perjanjian tidak dibuat oleh satu pihak. Salomo telah setia hampir sepanjang pemerintahannya, tetapi di penghujung kekuasaannya ia berlaku tidak setia kepada TUHAN. Dan meskipun Salomo tidak setia, Allah tetap setia pada janji-Nya kepada Daud (juga kepada Salomo) dengan memberikan satu bagian dari daerah itu---kerajaan Yehuda di selatan—kepada anak Salomo. Salomo mengingkari janji, tetapi Allah tidak. Sekarang kesinambungan takhta Raja Daud tergantung pada kesetiaan Rehabeam.

0 comments:

Post a Comment