“POTRET KASIH ALLAH”
30 Maret 2018
Orang Kecil
“Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali
dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah
tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir” (2 Raja-raja
5:14).
Naaman memimpin tentara Aram menyerang Israel,
melawan umat Allah. Ia seorang yang “terpandang… dan sangat disayangi” oleh
raja Aram, “seorang pahlawan.” (2 Raj.5:1). Tetapi di balik kehebatannya, ia
menderita “sakit kusta” (ay.1)
Naaman membawa banyak orang Israel sebagai tawanan
perang, dan di antaranya terdapat seorang gadis tak bernama, yang kemudian
menjadi budak yang melayani istri Naaman. Mengetahui penderitaan tuannya, gadis
ini berkata, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka
tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya” (ay.3).
Naaman membahas hal ini dengan raja Aram, yang
tanpa membuang-buang waktu langsung memerintahkan Naaman kembali ke Israel,
kali ini dengan misi khusus. Tapi untuk alasan yang tidak diketahui, Elisa
menolak bertemu Naaman dan menyuruh Gehazi, hambanya untuk menemui Naaman.
Jenderal yang perkasa itu tidak terkesan sama
sekali dengan cara pengobatan yang disarankan oleh Elisa—berendam tujuh kali di
Sungai Yordan. Dengan gusar ia hendak kembali ke rumahnya, tapi budak-budak
yang mengiringinya menyarankan agar Naaman mencoba melakukan apa yang
disarankan sang nabi. Prasangka baik mereka pun berbuah, Naaman melakukan
pengobatan yang melecehkan harga dirinya itu… dan sembuh.
Dengan penuh rasa terima kasih, Jendral Naaman
menawarkan hadiah-hadiah mahal kepada Elisa, yang ditolaknya. Namun Gehazi,
budak Elisa, mengejar Naaman dan berbohong tentang adanya kebutuhan mendesak
atas nama Elisa. Ketika Elisa menemukan bahwa budaknya itu telah berlaku
curang, ia mengutuk Gehazi, yang langsung terjangkit kusta dan harus
meninggalkan sang nabi (ay.27).
Dalam kisah yang mendebarkan ini, terdapat peran
dari “orang-orang kecil” di dalamnya—yang baik dan yang buruk. Budak perempuan
yang melayani istri Naaman dan budak-budak yang mengiringi Naaman ke Israel
sebenarnya tidak memiliki hak suara di hadapan pembesar-pembesar yang mereka
layani. Tetapi dalam kisah ini mereka berbicara dengan berani dengan
nasihat-nasihat emas yang membawa kebaikan. Gehazi, budak yang lain, menjadi
pembawa pesan dari Elisa yang membawa kesembuhan bagi Naaman. Tetapi belakangan,
“orang kecil” ini melakukan hal berbahaya dengan berbohong dan mengambil
barang-barang mewah yang bukan miliknya.
Karena kebanyakan dari kita adalah “orang kecil,”
acapkali kita memandang remeh diri sendiri. Hal ini tentu saja, jauh dari kebenaran.
0 comments:
Post a Comment