Friday, April 27, 2018

Renungan Pagi 28 April 2018



“POTRET KASIH ALLAH”
28 April 2018

Pemeliharaan oleh Tangan yang Tidak Kelihatan

“Supaya hari-hari Purim itu dirayakan pada waktu yang ditentukan, seperti yang diwajibkan kepada mereka oleh Mordekhai, orang Yahudi itu, dan oleh Ester, sang ratu” (Ester 9:31).

Pesta Purim orang Yahudi adalah perayaan Alkitabiah yang tidak didukung oleh perintah langsung dari Allah. Sabat mingguan, perayaan bulanan Rosh Chodesh (bulan baru), dan perayaan tahunan (seperti Paskah) dirayakan karena Allah secara langsung memerintahkannya. Tidak demikian halnya dengan pesta Purim, yang diadakan oleh Mordekhai dan Ester.

Ester adalah satu dari dua kitab di dalam Alkitab yang tidak menyinggung nama Allah. (Satunya lagi adalah Kitab Ratapan). Selain itu, kitab ini juga tidak merujuk pada suatu doa atau praktik religius lainnya. Yang paling dekat untuk dapat disebut latihan rohani hanyalah puasa yang dilakukan oleh Ester, yang tidak terlalu menonjol dari segi rohani, karena bahkan para pengikutnya yang menganut agama Zoroaster pun tidak mengeluh atau keberatan untuk melakukannya. (Puasa di kalangan orang Yahudi menunjukkan kedudukan atau sebagai rasa syukur, dan lebih merupakan sebuah perilaku sekular.)

Kitab Ester ini begitu sekularnya sehingga beberapa sarjana Alkitab mempertanyakan tempatnya di dalam Alkitab. Dan memang, konspirasi di istana dengan pelbagai trik dan tipuan membuat kitab Ester ini dibaca seperti sebuah cerpen: Raja Ahasyweros yang mabuk menyuruh ratunya untuk memamerkan kemolekannya di hadapan segerombolan pria yang mabuk; Ester, seorang gadis Yahudi, menghabiskan malamnya bersama sang raja, menyenangkan hati lelaki bejat itu; dua orang pengawal raja berkomplot untuk membunuh raja;  Haman, salah seorang pembantu raja yang paling dipercaya, merencanakan sebuah pembunuhan massal; Ester mempertaruhkan nyawanya dengan mengundang raja ke sebuah perjamuan—sebenarnya dua perjamuan; Haman yang anti-Yahudi itu juga diundang ke perjamuan, di mana Ester menunjuk hidungnya sebagai solusi pamungkas raja yang murka menemukan Haman sedang berlutut di kaki ratunya yang cantik untuk memohon pengampunan; Ahasyweros pun menuduh Haman hendak memperkosa ratu dan menjatuhkan hukuman gantung di tiang setinggi 25 meter yang dibuat oleh Haman untuk menggantung Mordekhai; maklumat pun dikeluarkan yang mengizinkan orang Yahudi membunuh musuh-musuh mereka dan menjarah harta milik mereka; dan Mordekhai serta Ester memulai sebuah perayaan yang berlangsung hingga hari ini sebagai sebuah pesta tahunan.

Hanya dengan mata iman para pembaca dapat melihat pemeliharaan Ilahi yang bekerja diam-diam di belakang akal bulus orang-orang Persia dan juga orang-orang Yahudi, persis seperti yang terjadi hari-hari ini. Tangan Allah yang penuh kebajikan tetap tersembunyi dari pandangan dan hanya dapat nampak oleh mata iman… di balik fakta yang kasat mata. Tangan pemeliharaan itu tersembunyi, namun ada di sana.

0 comments:

Post a Comment