Monday, August 12, 2019

Renungan Pagi, 12 Agustus 2019

ⓇⒺⓃⓊⓃⒼⒶⓃ 💖ⓅⒶⒼⒾ
.               2⃣0⃣1⃣9⃣
•╔═❈══◄▒════•❀•═╗
◐         BAPA KITA PEDULI          ◑
•╚═❈══◄▒════•❀•═╝
.   𝕶𝖆𝖘𝖎𝖍  𝕬𝖑𝖑𝖆𝖍  𝖄𝖆𝖓𝖌  𝕭𝖊𝖗𝖑𝖎𝖒𝖕𝖆𝖍

.     🄴🄻🄻🄴🄽  🄶  🅆🄷🄸🅃🄴
  ◦•●◉✿[  AGUSTUS  ]✿◉●•◦
KASIH KARUNIA ALLAH Yang MENGAGUMKAN

Tanggal 12, Hari Senin
JANJI KEKAL ALLAH

╔═════ஜ۩۞۩ஜ════╗
📝 Ayat Inti: Mazmur 105 : 8
╚═════ஜ۩۞۩ஜ════╝
"Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan."

💝
Allah menepati setiap janji yang dibuat-Nya. Dengan Alkitab di tanganmu, katakan: “Aku telah melakukan seperti yang Engkau katakan, inllah janji-Mu, Mintalah,maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Matius 7. 7).

Pelangi di sekitar takhta adalah jaminan bahwa Allah itu benar; bahwa di dalam Dia tidak ada sifat berubah-ubah, tidak juga terdapat bayangan perubahan. Kita telah berdosa terhadap Dia dan tidak layak mendapat kemurahan-Nya, namun IA sendiri telah menaruh dalam bibir kita permohonan paling indah, “Janganlah Engkau menampik kami, oleh karena nama-Mu, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemurahan-Mu! Ingatlah perjanjian-Mu dengan kami, janganlah membatalkannya” (Yeremia 14:21); Ia telah berjanji pada Diri-Nya Sendiri untuk mengindahkan seruan kita ketika kita datang kepada-Nya mengakui ketidaklayakan dan dosa kita. Kehormatan takhta-Nya dipertaruhkan demi kegenapan Firman-Nya kepada kita.

Bagi setiap orang yang memberikan dirinya sendiri dalam pelayanan Tuhan, tidak menahan apa pun, diberikan kuasa untuk pencapaian hasil yang tak terkira. Tuhan Allah terikat oleh janji kekal menyediakan kuasa dan kasih karunia kepada setiap orang yang disucikan melalui penurutan kepada kebenaran.

Nehemia tersungkur di hadapan Raja segala raja dan memenangkan suatu kuasa yang mengubah hati sebagaimana aliran sungai diubahkan [ lihat Nehemia 1 dan 2].

Berdoa sebagaimana Nehemia berdoa di saat ia amat memerlukan adalah cara yang bisa dipilih orang Kristen dalam keadaan di mama tidak ada bentuk doa lain yang memungkinkan.

✅ Para pekerja di tengah kesibukan hidup, terdesak dan hampir kewalahan dengan kebimbangan, dapat melayangkan permohonan kepada Allah meminta tuntunan Ilahi.... Di masa kesulitan yang mendesak atau bahaya, hati boleh menyerukan permintaannya mencari pertolongan kepada Dia yang berjanji menolong hamba-hamba-Nya yang setia dan percaya, kapan pun mereka memanggil Dia. Di dalam keadaan atau kondisi apa pun jiwa yang terbebani oleh kesedihan dan masalah, atau dengan sengit diserang godaan, dapat menemukan jaminan, dukungan dan bantuan dalam kasih dan kuasa yang tak pernah gagal dari Allah yang selalu menepati janji.


🛐 𝓓𝓸𝓪 𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓗𝓪𝓻𝓲 𝓘𝓷𝓲

Pendalaman 📖
WA:  08111-62662-9


𝕋𝕌ℍ𝔸ℕ 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔼ℝ𝕂𝔸𝕋𝕀🙏🏻

Renungan Pagi, 11 Agustus 2019

ⓇⒺⓃⓊⓃⒼⒶⓃ 💖ⓅⒶⒼⒾ
.               2⃣0⃣1⃣9⃣
•╔═❈══◄▒════•❀•═╗
◐         BAPA KITA PEDULI          ◑
•╚═❈══◄▒════•❀•═╝
.   𝕶𝖆𝖘𝖎𝖍  𝕬𝖑𝖑𝖆𝖍  𝖄𝖆𝖓𝖌  𝕭𝖊𝖗𝖑𝖎𝖒𝖕𝖆𝖍

.     🄴🄻🄻🄴🄽  🄶  🅆🄷🄸🅃🄴
  ◦•●◉✿[  AGUSTUS  ]✿◉●•◦
KASIH KARUNIA ALLAH Yang MENGAGUMKAN

Tanggal 11, Hari Minggu
TERTULIS DI DALAM HATI

╔═════ஜ۩۞۩ஜ════╗
📝 Ayat Inti: Yeremia 31 : 33, 34
╚═════ஜ۩۞۩ஜ════╝
"Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi UmatKu... .Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."

💝
Hukum yang sama terpahat di loh batu, ditulis oleh Roh Kudus pada loh hati. Gantinya berbuat segala hal untuk menetapkan kebenaran kita sendiri, kita menerima kebenaran Kristus. Darah-Nya tercurah karena dosa-dosa kita. Penurutan-Nya diterima bagi kita. Kemudian hati yang diperbarui oleh Roh Kudus akan menghasilkan “buah-buah Roh.” Melalui kasih karunia Kristus, kita akan hidup dalam penurutan kepada hukum Allah yang ditulis di dalam hati kita. Setelah memiliki Roh Kristus kita akan berjalan sebagaimana Ia berjalan. 

Ada dua kekeliruan yang perlu secara khusus diperhatikan oleh anak-anak Allah---terutama mereka yang baru mengenal kasih karunia-Nya.
1⃣ Pertama yakni melihat perbuatan mereka sendiri, percaya pada segala sesuatu yang bisa mereka lakukan, membawa diri mereka sendiri selaras dengan Allah. Dia yang sedang mencoba menjadi suci oleh perbuatannya sendiri dalam menuruti hukum, sedang mengusahakan sesuatu yang tidak mungkin.....
2⃣ Yang lain dan tak kurang kelirunya adalah, percaya bahwa Kristus melepaskan kewajiban manusia dalam menuruti hukum Allah; bahwa karena oleh iman sajalah maka kita menjadi pengambil bagian dalam kasih karunia Kristus, perbuatan kita tidak ada hubungannya dengan penebusan kita.... Jika hukum ditulis di dalam hati, tidakkah itu akan membentuk kehidupan? gantinya melepaskan manusia dari penurutan, adalah iman, dan hanya oleh iman, yang membuat kita pengambil bagian dari kasih karunia Kristus, yang menyanggupkan kita melakukan penurutan.... 

Bukan hanya suatu kepercayaan kepada Firman Allah, namun penyerahan kemauan kepada Dia; di mana hati diserahkan kepada Dia, kasih sayang ditujukan kepada Dia, ada iman-iman yang bekerja oleh kasih, dan memurnikan jiwa. Melalui iman ini hati diperbarui dalam gambar Allah. Hati yang dalam keadaannya sebelum diperbarui tidak tunduk pada hukum Allah, memang tidak akan bisa, sekarang bersukacita dalam ajarannya yang menyenangkan, berseru dengan pemazmur, “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari” (Mazmur 119:97). Dan kebenaran hukum digenapi di dalam diri kita, “yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh” (Roma 8:4).


🛐 𝓓𝓸𝓪 𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓗𝓪𝓻𝓲 𝓘𝓷𝓲

Pendalaman 📖
WA:  08111-62662-9


𝕋𝕌ℍ𝔸ℕ 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔼ℝ𝕂𝔸𝕋𝕀🙏🏻

Monday, February 4, 2019

Renungan Pagi, 4 Februari 2019


 ROH UNTUK MEMULIAKAN KRISTUS DI DALAM AKU

“la akan memuliakan Aku, sebab la akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku” -Yohanes 16:14

Di dalam kalimat ini Kristus menyatakan tugas utama Roh Kudus. Roh memuliakan Kristus dengan menjadikan Dia objek utama, dan Juruselamat menjadi kesukaan, kebahagiaan dari agen manusia yang hati- nya ditempa perubahan ini.. . .
Pertobatan kepada Allah dan iman di dalam Yesus Kristus adalah buah-buah kuasa pembaruan dari kasih karunia Roh. Pertobatan memperlihatkan proses yang olehnya jiwa berusaha mencerminkan gambar Kristus kepada dunia.

Kristus memberikan mereka napas dari Roh-Nya sendiri, kehidupan dari hidup-Nya sendiri. Roh Kudus menggunakan kekuatan tertinggi untuk bekerja dalam hati dan pikiran. Kasih karunia Allah menambah dan memperluas kesanggupan mereka, dan setiap kesempurnaan sifat Ilahi bergabung dengan mereka dalam pekerjaan penyelamatan jiwa. Melalui kerjasama dengan Kristus mereka sempurna di dalam Dia, dan dalam kelemahan manusia mereka bisa disanggupkan melakukan perbuatan Yang Mahakuasa.

Sudah menjadi tugas dalam kehidupan Kristen untuk meninggikan nama Kristus dan membawa diri menuju kesempurnaan Kristus. Anak-anak Allah harus maju dalam usaha mereka menjadi serupa dengan Kristus pola kita. Setiap hari mereka harus melihat kemuliaan-Nya dan merenungkan kesempurnaan-Nya yang tiada bandingannya.

Oh, semoga engkau mengalami baptisan Roh Kudus, sehingga engkau dapat diilhami dengan Roh Allah! Kemudian hari demi hari engkau akan semakin menyerupai gambar Kristus, dan dalam tiap perbuatan hidupmu, pertanyaannya kelak adalah, “Akankah itu memuliakan Tuhanku?” Dengan kesabaran yang berkesinambungan dalam berbuat baik engkau akan mencari kemuliaan dan kehormatan, dan akan menerima hadiah kekekalan.

Sunday, February 3, 2019

Renungan Pagi, 3 Februari 2019


ALKITAB MEMBERIKAN KEHIDUPAN BARU
“Karena kamu telah dilahirkan kembali ... oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal” - 1 Petrus 1:23
Di dalam Alkitab kehendak Allah dinyatakan. Kebenaran Firman Allah adalah ucapan-ucapan Yang Maha Tinggi. Dia yang menjadikan kebenaran-kebenaran ini bagian dari hidupnya, dalam segala hal menjadi ciptaan baru. Dia tidak diberikan kekuatan mental baru, namun kegelapan melalui pelanggaran dan dosa yang telah mengaburkan pemahamannya sudah dihilangkan. Kata-kata, “hati yang baru juga Aku akan berikan padamu” berarti, “Pikiran baru akan Kuberikan padamu." Suatu perubahan hati selalu disertai oleh keyakinan pasti tentang kewajiban Kristen, suatu pemahaman tentang kebenaran. Ia yang memberikan perhatian khusus dan penuh doa pada Kitab Suci akan memperoleh pemahaman jernih dan penilaian yang baik, seolah-olah dalam berbalik kepada Allah ia telah mencapai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Alkitab berisi prinsip-prinsip yang terletak pada dasar dari semua keagungan sejati, semua kesejahteraan yang benar, entah bagi individu maupun bangsa. Negara yang memberikan keleluasaan bagi penyebarluasan Kitab Suci membuka jalan bagi pikiran rakyatnya untuk berkembang dan bertumbuh. Membaca Kitab Suci menyebabkan terang itu bersinar ke dalam kegelapan. Sementara Firman Allah diselidiki, kebenaran yang memberikan hidup ditemukan. Dalam kehidupan mereka yang mengindahkan ajaran-ajarannya akan terdapat arus kebahagiaan yang akan memberi berkat bagi mereka yangberhubungan dengan dia.
Ribuan orang telah mengambil air dari sumur kehidupan ini, namun persediaannya tidak berkurang juga. Ribuan orang telah menghadirkan Tuhan di hadapan mereka, dan dengan melihat-Nya telah berubah menjadi gambaran yang sama. |iwanya berkobar saat berbicara mengenai karakter-Nya, memberitahu apa artinya Kristus bagi mereka dan apa artinya mereka bagi Kristus.... Ribuan orang lagi dapat terlibat dalam pekerjaan menyelidiki misteri keselamatan.. . . Setiap penyelidikan baru akan menyatakan sesuatu yang jauh lebih menarik daripada yangsebelumnya sudah terungkap.

Saturday, February 2, 2019

Renungan Pagi, 2 Februari 2019


DOA PADA PAGI HARI
"Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu" – Mazmur 5:4
 Seruan jiwa yang pertama kali disampaikan semestinya memohon kehadiran Yesus. "Tanpa Aku” Ia berfirman, "kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Yesuslah yang kita perlukan; terang-Nya, kehidupan-Nya, semangat-Nya, harus senantiasa menjadi milik kita. Kita memerlukan Dia setiap saat. Dan kita harus berdoa pada pagi hari, bahwa ketika matahari menyinari daratan, mengisi dunia dengan cahaya, maka demikian pula Matahari Kebenaran boleh bersinar ke dalam ruang hati dan pikiran, dan menjadikan kita semua terang di hadapan Tuhan. Tidak sesaat pun kita mampu tanpa kehadiran-Nya. Musuh mengetahui ketika kita bekerja tanpa Tuhan kita, maka ia ada di sana, siap mengisi pikiran kita dengan saran-saran jahatnya, agar kita jatuh dari kesetiaan kita; namun adalah keinginan Tuhan, bahwa dari waktu ke waktu kita harus tinggal di dalam Dia, dan dengan demikian sempurna di dalam Dia....
Allah merancang agar kita semua sempurna di dalam Dia, agar kita boleh memperlihatkan kepada dunia kesempurnaan karakter-Nya. Ia ingin kita bebas dari dosa, agar kita tidak mengecewakan-Nya, agar kita tidak mendukakan Penebus Ilahi kita. Ia tidak ingin kita mengaku Kristen, tetapi tidak mau memanfaatkan kasih karunia itu yang dapat membuat kita sempurna, sehingga kita tidak kekurangan apa pun.
Doa dan iman akan melakukan apa yang tidak bisa dicapai kekuatan mana pun di dunia. Dalam segala hal, kita jarang ditempatkan dalam posisi yang sama dua kali. Kita terus-menerus mendapati pemandangan baru dan cobaan baru untuk dilalui, di mana pengalaman lalu tidak cukup menjadi penuntun. Kita harus memiliki terang yang terus-menerus datangnya dari Allah. Kristus selalu mengirimkan pesan kepada mereka yang mendengarkan suara-Nya.
Adalah bagian dari rencana Allah untuk menganugerahkan kepada kita, sebagai jawaban atas doa yang dimohonkan dengan iman; Dia tidak akan memberikan kalau kita tidak meminta.

Friday, February 1, 2019

Renungan Pagi, 1 Februari 2019



AKU BERIKAN HATIKU
"Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku" – Amsal 23:26

Tuhan berkata kepada kamu semua, “Anak-Ku, berikanlah hatimu." Ia melihat kelemahanmu. Ia mengetahui bahwa jiwamu terjangkit penyakit dosa, dan Ia ingin berkata kepadamu, "Dosa-dosamu diampuni”. Tabib Agung memiliki obat bagi semua penyakit. Ia memahami masalahmu. Apa pun yang telah menjadi kesalahanmu, Ia tahu bagaimana mengatasinya. Tidakkah engkau mau memercayakan diri kepada-Nya?
Berkat Allah akan tinggal dalam setiap jiwa yang mengabdi sepenuhnya kepada-Nya. Bilamana kita mencari Allah dengan segenap hati, maka kita akan menemukan Dia. Allah sangat merindukan kita, dan Ia ingin kita berusaha sepenuhnya menggapai kekekalan. Ia telah menganugerahkan segenap surga dalam satu pemberian, dan tidak ada alasan mengapa kita harus meragukan kasih-Nya. Pandanglah ke Golgota.. . .
Allah memintamu untuk menyerahkan hatimu. Kekuatanmu, talenta-mu, kasih sayangmu, semua harus diserahkan kepada-Nya, agar Ia melakukan padamu apa yang menyenangkan hati-Nya, dan melayakkanmu ke dalam hidup kekal.
Bila Kristus tinggal di dalam hati, jiwa akan begitu dipenuhi dengan kasih-Nya, dengan sukacita persekutuan bersama Dia, bergantung erat pada-Nya, dan dalam merenungkan tentang Dia, diri akan dilupakan. Kasih kepada Kristus akan tampak dalam perbuatan. Mereka yang merasakan desakan kasih Allah, tidak bertanya seberapa kecil dapat diberikan untuk memenuhi persyaratan Allah; mereka tidak menanyakan standar terendah, namun bercita-cita menyelaraskan diri secara sempurna kepada kehendak Penebus mereka. Dengan keinginan sungguh-sungguh mereka menyerah kan segalanya, dan memperlihatkan minat yang sebanding dengan nilai objek yang mereka cari.
Jiwa yang patuh dan mau diajar, itulah yang Allah inginkan. Doa yang sungguh-sungguh keluar dari hati yang mengasihi dan menurut.

Thursday, January 31, 2019

Renungan Pagi, 31 Januari 2019


KITA AKAN MEMPEROLEH SEMUANYA
"Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku” -Wahyu 21;71.
Supaya bisa memperoleh semuanya, kira harus melawan dan mengalahkan dosa.
Kita bisa memiliki sukacita dalam Tuhan jika kita menuruti perintah-Nya. Jika kita memang memiliki kewarganegaraan di atas, dan gelar untuk mendapat warisan abadi, suatu hal yang kekal, kita memiliki iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa… kita adalah anggota dari keluarga surgawi, anak-anak Raja surgawi, para ahli waris Allah, ahli waris bersama Kristus. Pada saat kedatangan-Nya kita akan menerima mahkota kehidupan yang tidak akan pernah pudar.
Kerajaan surga akan membuatmu memiliki dan menikmati segala hal yang dapat meluhurkan, meninggikan dan mengangkat dirimu dan melayakkanmu untuk tinggal bersama Dia selamanya, keberadaanmu sejajar dengan kehidupan Allah. sungguh suatu harapan hidup yang menakjubkan nantinya! Sungguh memesona! Betapa luas dan dalam dan tak terukur kasih yang Allah berikan kepada manusia!
Hak istimewa yang dianugerahkan kepada anak-anak Allah itu tanpa batas,-terhubung dengan Yesus Kristus, yang dipuja di seluruh alam semesta, surga dan dunia yang tak berdosa, dan puji-pujian terhadap-Nya dinyanyikan oleh semua lidah; menjadi anak-anak Allah, menyandang nama-Nya, menjadi anggota keluarga kerajaan; disejajarkan di bawah bendera Pangeran Imanuel, Raja segala raja dan Tuan atas segala tuan.
Anak Allah adalah ahli waris segalanya, dan kekuasaan dan kemuliaan kerajaan dunia ini dijanjikan untuk-Nya... sekalipun saat Kristus ada di dunia ini, begitu pula para pengikut-Nya. Mereka anak-anak Allah, dan bersama mewarisi bersama Kristus; dan kerajaan serta kekuasaan-Nya menjadi milik mereka.
Gantinya dunia, Ia akan memberikanmu, sebagai hadiah penurutan selama hidup, kerajaan di bawah semesta langit. Ia akan memberikan engkau kemuliaan kekal dan suatu kehidupan yang berakhir sampai selama-selamanya.

Wednesday, January 30, 2019

Renungan Pagi, 30 Januari 2019


POHON-POHON YANG DITANAM DI TEPI ALIRAN AIR
"la seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil" -Mazmur 1:3
Bahaya menyerang di semua jalan, dan ia yang berhasil menjadi pemenang akan menyanyikan lagu kemenangan di kota Allah. Beberapa orang memiliki pembawaan karakter kuat yang perlu senantiasa dipertahankan. Jika dibiarkan di bawah kendali Roh Allah, maka pembawaan ini menjadi berkat; namun bila tidak, akan menjadi kutuk. jikalau mereka yang kini tengah berada di atas gelombang popularitas tidak kehilangan keseimbangan, maka itu akan menjadi mukjizat kemurahan. Jika mereka mengandalkan hikmat mereka sendiri, sebagaimana yang banyak dilakukan orang, maka kebijaksanaan mereka terbukti suatu kebodohan. Namun bilamana mereka menyerahkan diri kepada pekerjaan Allah dengan tidak cinta diri, tidak pernah menyimpang sedikit pun dari prinsip kebenaran, maka Tuhan akan memberikan pertolongan kekal dan menyatakan kepada mereka Penolong Agung....
Ini adalah zaman berbahaya bagi siapa saja yang memiliki talenta yang berharga dalam pekerjaan Tuhan; karena Iblis senantiasa menggoda orang seperti itu, selalu mencoba menjejali dia dengan kesombongan dan ambisi; dan ketika Allah ingin menggunakan dia, seringkali malah dia menjadi mengandalkan diri dan berpuas diri, dan merasa sanggup berdiri sendiri....
Usaha dan doa, doa dan usaha, akan menjadi urusan hidupmu. Engkau harus berdoa seolah keberdayagunaan dan pujian semua ditujukan kepada Allah, dan bekerja seolah tugas itu semua kewajibanmu. Bilamana engkau membutuhkan kuasa, kau bisa mendapatkannya; minta saja. Hanya percayalah kepada Allah, baca perintah-Nya, lakukan dengan iman, dan berkat-berkat akan datang....Mereka yang datang dengan hati hancur, tulus, dan percaya, Allah terima, dan mendengar doa-doa mereka; dan ketika Allah membantu, semua rintangan akan teratasi.... Berkat dari surga, yang diperoleh dengan permohonan setiap hari, akan menjadi seperti roti hidup bagi jiwa dan akan menjadikannya semakin kuat moral dan rohani, seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air.

Sunday, January 20, 2019

Renungan Pagi, 20 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

HIKMAT ILAHI

”Karena hikmat lebih berharga daripada permata, apa pun yang diinginkan orang tidak dapat menyamainya” (Amsal 8:11).

Kalau saja Adam dan Hawa tidak pernah menyentuh pohon terlarang itu, Tuhan pastilah telah menanamkan ke dalam diri mereka pengetahuanpengetahuan yang tidak menyebabkan kutukan dosa, pengetahuan yang akan membawa kebahagiaan kekal bagi mereka. Satu-satunya pengetahuan yang mereka peroleh atas ketidaktaatan mereka adalah pengetahuan tentang dosa dan akibatnya….

Zaman demi zaman, keingintahuan manusia telah menuntut mereka mencari pohon pengetahuan; dan seringkali mereka mengira sedang memetik buah paling penting, padahal, seperti penelitian Salomo, mereka mendapatinya sia-sia dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengetahuan tentang kesucian sejati yang akan membukakan bagi mereka pintu-pintu gerbang kota suci Allah. Ambisi manusia selama ini mencari pengetahuan semacam itu akan membawa mereka pada kejayaan, mengagungkan diri, dan supremasi. Demikianlah Adam dan Hawa dijerat oleh Iblis sampai kekang yang dipasang Allah hancur, dan pendidikan mereka di bawah pengajaran guru pendusta pun mulai untuk memiliki pengetahuan yang tidak dikehendaki Allah.

Hikmat sejati adalah harta yang bertahan lama sampai kekekalan. Banyak orang yang dianggap dunia sebagai bijaksana, hanya bijaksana dalam perkiraan mereka saja. Terisi dengan pengetahuan hikmat dunawi, mereka tidak pernah masuk ke taman Allah, mengenal harta karun pengetahuan yang berisi Firman-Nya yang kudus. Menganggap diri mereka bijak, mereka tidak mengetahui mengenai hikmat yang harus diperoleh semua orang yang menginginkan kehidupan kekal…. Orang yang tidak terpelajar, jika ia mengenal Allah dan Yesus Kristus, memiliki hikmat yang lebih tahan lama daripada orang yang paling terpelajar yang mengabaikan perintah Allah.

Hikmat Ilahi harus menjadi pelita pada kakimu…. Segala sesuatu yang bisa digoyahkan akan tergoyahkan; namun bila berakar dan tertanam dalam kebenaran, maka engkau akan tinggal bersama hal-hal yang tidak tergoyahkan.

Saturday, January 19, 2019

Renungan Pagi, 19 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KEBIASAAN BERHATI-HATI
MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK

”Sebab Aku mendatangkan kesembuhan bagimu. Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman Tuhan” (Yeremia 30:17).

Pikiran tidak cepat aus atau rusak bilamana sering digunakan untuk belajar keras, tidak seperti halnya memakan makanan yang tidak sehat pada waktu yang tidak tepat, dan perhatian ceroboh pada hukum kesehatan…. Makan dan tidur tidak teratur melemahkan kekuatan otak. Rasul Paulus menyatakan bahwa barangsiapa yang ingin berhasil mencapai standar tinggi kesalehan, harus bertarak dalam segala hal. Makan, minum, dan berpakaian semua memiliki dampak langsung terhadap kemajuan rohani kita.

Kesalehan adalah berkat yang dihargai oleh sedikit orang…. Banyak orang makan di setiap waktu, tidak mengingat hukum kesehatan. Kemudian kesuraman menutupi pikiran. Bagaimana manusia bisa dihormati karena dianggap mendapat pencerahan Ilahi, padahal punya kebiasaan sembrono, begitu tidak perhatian pada terang yang Allah berikan dalam hal-hal ini…. Kehidupan adalah suatu kepercayaan suci, yang hanya Allah saja dapat menyanggupkan kita menjaganya, dan untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya. Namun Ia yang membentuk struktur tubuh yang ajaib akan melakukan langkah khusus untuk memeliharanya tetap baik kalau saja manusia tidak menyimpang dari-Nya.

Kesehatan, kehidupan, kebahagiaan adalah hasil dari penurutan pada hukum fisik yang menguasai tubuh kita. Jika kehendak dan cara kita sejalan dengan kehendak dan cara Allah; jika kita melakukan apa yang disukai Pencipta kita, maka Ia akan menjaga organ manusia dalam kondisi yang baik, dan memulihkan kekuatan moral, mental, dan fisik, supaya Ia bisa bekerja melalui kita demi kemuliaan-Nya…. Jika kita bekerja sama dengan Dia dalam pekerjaan ini, maka kesehatan dan kebahagiaan, kedamaian dan keberdayagunaan, adalah hasil pasti.

Ia tidak mati bagi kita supaya kita bisa menjadi budak kebiasaan buruk, namun agar kita bisa menjadi anak-anak Allah, melayani Dia dengan segala kekuatan ciptaan.

Sahabat-sahabat muda yang kekasih, majulah selangkah demi selangkah, sampai semua kebiasaanmu selaras dengan hukum kehidupan dan kesehatan.

Friday, January 18, 2019

Renungan Pagi, 18 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

YESUS ADALAH SEORANG SAHABAT
YANG LEBIH KARIB DARIPADA SEORANG SAUDARA

”Ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara” (Amsal 18:24).

Berbagai kekecewaan engkau akan alami, namun selalu ingat bahwa Yesus, Juruselamat yang telah bangkit dan hidup, adalah Penebusmu, Pemulihmu. Ia mengasihimu, dan lebih baik berbagi kasih-Nya daripada duduk bersama para pangeran dan terpisah dari-Nya….

Datanglah setiap hari kepada Yesus, yang mengasihimu. Buka hati kepada-Nya dengan leluasa. Di dalam Dia tidak ada kekecewaan. Engkau tidak akan menemukan penasihat yang lebih baik, penuntun yang lebih aman, pembela yang lebih pasti.

Melalui semua pencobaan yang engkau hadapi,… Engkau telah memiliki seorang Sahabat yang tidak pernah gagal, yang berkata, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Namun betapa seringnya Tuhan diabaikan demi perkumpulan dengan orang lain, dan untuk hal-hal yang tidak berguna!... Kita tidak tega membiarkan nama-Nya merana di bibir kita, dan kasih serta ingatan tentang Dia hilang dari hati kita. “Baik,” kata professor yang dingin dan kaku, “Ini membuat Kristus terlalu seperti manusia;” tetapi Firman Allah menjamin kita untuk memiliki pemikiran yang seperti ini. Inilah yang diinginkan dari pandangan praktis dan pasti mengenai Kristus, yang mencegah begitu banyak orang untuk memiliki pengalaman sejati dalam pengetahuan tentang Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Inilah alasan mengapa banyak yang takut, ragu dan berduka. Pemikiran mereka mengenai Kristus dan rencana keselamatan samar-samar, suram, dan membingungkan…. Jika saja ada waktu yang diberikan bagi mansia untuk kehadiran Kristus di sebelah mereka, maka sekaranglah waktunya, agar bilamana musuh datang seperti banjir, Roh Tuhan akan mengangkat pelindung melawan dia.

Persekutuan dengan Kristus—sungguh berharga tidak terkatakan! Persekutuan semacam itu merupakan keistimewaan kita yang harus dinikmati, jika kita mau mencarinya.

Jaminan kekal akan menjadi milikmu, bahwa engkau akan memiliki seorang Sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara.

Thursday, January 17, 2019

Renungan Pagi, 17 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KITA AKAN MENANG SEBAGAIMANA KRISTUS MENANG

”Semua ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia”  (Yohanes 16:33).

Iblis melakukan serangan yang lebih kuat kepada Kristus daripada yang akan diberikan ke atas kita. Taruhannya besar, kalau bukan Kristus maka dialah yang menang. Jika Kristus bertahan terhadap godaannya yang paling dahsyat, dan Iblis tidak berhasil membawa Dia ke dalam dosa, maka ia tahu bahwa ia akan kehilangan kekuatannya, dan akhirnya akan dihukum dengan kehancuran kekal. Oleh sebab itu Iblis bekerja dengan kekuatan untuk menuntun Kristus melakukan tindakan yang salah, karena dengan begitu ia akan mendapat keuntungan atas-Nya…. Engkau tidak akan pernah digoda dengan cara kejam dan licik seperti yang diterima Juruselamat kita. Iblis berada di jalan-Nya setiap saat.

Akankah manusia berpegang pada kuasa Ilahi, dan dengan ketekunan dan tekad menolak Iblis, sebagaimana Kristus telah memberi contoh saat melawan musuh di padang gurun? Allah tidak bisa menyelamatkan manusia dari kekuatan licik Iblis, jika manusia tidak menghendakinya. Manusia harus bekerja dengan menggunakan kekuatan manusianya, ditambah dengan kekuatan Ilahi dari Kristus untuk bertahan dan menang. Dan kemudian, melalui kemenangan yang diperoleh secara istimewa dengan nama Yesus yang penuh kuasa, ia bisa menjadi ahli waris Allah bersama dengan Kristus. Ini tidak bisa terjadi jika Kristus sendiri yang melakukan kemenangan. Manusia harus melakukan bagiannya; ia harus menang pada kisahnya sendiri, melalui kekuatan dan kasih karunia yang Kristus berikan padanya. Manusia harus menjadi rekan kerja bersama Kristus dalam usaha mengalahkan, kemudian ia akan mengambil bagian bersama Kristus dalam kemuliaan-Nya.

Juruselamat menang untuk memperlihatkan kepada manusia bagaimana dia bisa menang. Semua godaan Iblis, Kristus hadapi dengan Firman Allah. Dengan percaya pada janji Allah, maka Ia menerima kekuatan untuk menuruti perintah Allah, dan sang penggoda pun tidak mendapatkan keuntungan.

Wednesday, January 16, 2019

Renungan Pagi, 16 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

MENGASIHI ORANG LAIN

”Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah” (Efesus 5:1,2).

Engkau harus mengikuti Allah sebagai anak-anak yang baik, menuruti semua persyaratan-Nya, berjalan dalam kasih sebagaimana Kristus bergerak, berjalan, dan bekerja. Ia datang untuk merangkul dunia di dalam tangan kasih-Nya….

Kita harus mengikuti teladan yang diberikan Kristus, dan menjadikan Dia pola kita, sampai kita memiliki kasih yang sama kepada orang lain sebagaimana Ia telah perlihatkan bagi kita. Ia berusaha memberi kesan kepada kita mengenai pelajaran mendalam tentang kasih ini…. Jika hatimu telah diberikan untuk cinta diri, biarlah Kristus mengilhamimu dengan kasih-Nya. Ia ingin agar kita mengasihi Dia sepenuh hati, dan mengajurkan, ya bahkan memerintahkan, agar kita mengasihi orang lain seperti teladan yang telah Ia berikan kepada kita. Ia telah menjadi kasih sebagai lencana pemuridan kita…. Inilah ukuran yang harus kita capai“Kasihilah satu sama lain, sebagaimana Aku telah mengasihi engkau.” Sungguh kasih yang amat tinggi, dalam dan lebar! Kasih ini bukan hanya untuk merangkul beberapa orang yang disukai, namun untuk menjangkau ciptaan Allah yang paling hina dan rendah. Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari sasudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Kasih dan simpati yang Yesus ingin agar kita berikan kepada orang lain tidak bersifat sentimental, yang bisa menjadi perangkap bagi jiwa; itu adalah kasih yang bercitarasa surgawi, yang telah diperlihatkan oleh Yesus baik melalui ajaran maupun teladan. Tetapi gantinya memperlihatkan kasih ini, betap sering kita merasa asing satu sama lain…. Hasilnya adalah keterasingan dari Allah, suatu pengalaman yang mengerdilkan, suatu kutuk bagi pertumbuhan Kristen….

Kasih Yesus adalah suatu prinsip aktif, mempersatukan hati dengan hati dalam ikatan persekutuan Kristen. Setiap orang yang akan masuk surga, kasihnya sudah disempurnakan saat di bumi; karena di surga, Penebus dan yang ditebus akan menjadi objek perhatian kita.

Tuesday, January 15, 2019

Renungan Pagi, 15 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

KITA DIUBAHKAN KEPADA KEMULIAAN YANG SEMAKIN BESAR

”Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Korintus 3:18).

Ketika diterangi oleh Roh Allah, orang percaya melihat kesempurnaan Yesus, dan sementara melihat kesempurnaan ini, ia bersukacita dengan kegembiraan yang tak terkatakan. Di dalam diri sendiri ia melihat dosa dan ketidakberdayaan; di dalam diri Sang Penebus ada ketidakberdosaan dan kekuatan kekal. Pengorbanan yang Kristus lakukan supaya Ia dapat menanamkan kebenaran pada kita—inilah tema yang perlu kita renungkan lebih dalam lagi dengan antusiasme. Diri itu tidak ada apa-apanya; Yesuslah segala-galanya….

Kuasa kasih karunia yang mengubahkan dapat membuat saya mendapat bagian dalam sifat Ilahi. Pada Kristus, kemuliaan Allah bersinar, dan dengan memandang Kristus, merenungkan pengorbanan-Nya, sambil mengingat bahwa di dalam Dia tinggal keutuhan Keallahan, orang percaya diajak lebih dekat kepada sumber kekuatan….

Betapa pentingnya agar kita mendapat penerangan Roh Allah; karena hanya dengan demikianlah kita dapat melihat kemuliaan Kristus, dan dengan melihat jadi diubahkan dari karakter kepada karakter di dalam dan melalui iman di dalam Kristus…. Ia mempunyai pengampunan dan kasih karunia bagi setiap jiwa. Sebagaimana dengan iman kita memandang Yesus, iman kita menembus bayangan, dan kita memuji Allah atas kasih-Nya yang menakjubkan dalam memberikan Yesus sang Penghibur bagi kita….

Pendosa bisa menjadi anak Allah, pewaris surga. Ia dapat bangkit dari debu, dan berdiri tegak teratur dalam pakaian terang… Pada setiap langkah maju, ia melihat keindahan baru di dalam Kristus, dan menjadi lebih seperti Dia dalam karakter.

Kasih yang diperlihatkan kepadanya dalam kematian Kristus, membangkitkan suatu respons kasih yang penuh syukur, dan dalam menjawab doa tulus, orang percaya dibawa dari kasih karunia kepada kasih karunia, dari kemuliaan kepada kemuliaan; sampai ketika melihat Kristus, ia diubahkan ke dalam gambar yang sama.

Monday, January 14, 2019

Renungan Pagi, 14 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

KITA TELAH MENERIMA KEPENUHAN ALLAH

”Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Yohanes 1:16).

Kristus berusaha menyelamatkan dunia, bukan dengan cara penyesuaian terhadap dunia, namun dengan menyatakan kepada dunia kuasa kasih karunia Allah yang mengubahkan untuk membentuk dan menghiasi karakter manusia menjadi seperti karakter Kristus.

Iblis telah menggambarkan Allah sebagai yang mementingkan diri dan menindas, meminta semua, dan tidak memberi apa pun, meminta pelayanan makhluk ciptaan-Nya demi kemuliaan-Nya sendiri, dan tidak ada pengorbanan demi kebaikan mereka. Namun pemberian Kristus menyatakan hati Bapa, … menyatakan bahwa meskipun kebencian Allah terhadap dosa itu sekuat kematian, namun kasih-Nya bagi orang berdosa lebih kuat daripada kematian. Setelah melakukan penebusan kita, Ia tidak menyisakan apa pun, betapapun disayangkan, yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Tidak ada kebenaran yang penting bagi keselamatan disembunyikan, tida ada mukjizat kemurahan diabaikan, tidak ada agen Ilahi yang dibiarkan menganggur. Kemurahan demi kemurahan ditimbun, karunia demi karunia. Seluruh perbendaharaan surga terbuka bagi mereka yang ingin diselamatkan oleh-Nya. Setelah mengumpulkan kekayaan alam semesta, dan memaparkan sumber kuasa kekal, Ia memberikan semua itu ke tangan Kristus, dan berkata, “Ini semua untuk manusia. Gunakan ini untuk meyakinkan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih-Ku di bumi maupun di surga. Kebahagiaan terbesarnya akan ditemukan dalam mengasihi Aku.”

Bapa menghargai setiap jiwa yang telah dibeli Anak-Nya dengan pemberian hidup-Nya. Setiap ketentuan telah dibuat bagi kita untuk menerima kuasa Ilahi, yang akan menyanggupkan kita untuk mengatasi godaan. Melalui penurutan kepada semua persyaratan Allah, maka jiwa disiapkan untuk kehidupan kekal.

Allah memiliki surga yang penuh dengan berkat yang ingin Ia berikan kepada semua yang dengan sungguh-sungguh mencari pertolongan yang hanya bisa diberikan oleh Tuhan.

Sunday, January 13, 2019

Renungan Pagi, 13 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

BERBAHAGIALAH DALAM KELIMPAHAN KASIH KARUNIA

”Dan haruslah engkau, orang Lewi dan orang asing yang ada di tengah-tengahmu bersukaria karena segala yang baik yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu dan kepada seisi rumahmu” (Ulangan 26:11 ).

Ucapan syukur dan terima kasih harus diekspresikan kepada Allah untuk berkat-berkat sementara dan apapun yang Ia berikan kepada kita. Allah ingin agar setiap keluarga yang Ia siapkan untuk menghuni istana kekal di atas, memuji syukur atas limpahnya kekayaan kasih karunia-Nya. Kalau saja anak-anak, dalam kehidupan di rumah, dididik dan dilatih untuk bersyukur kepada Pemberi segala hal yang baik, maka kita akan melihat elemen kasih karunia surgawi diperlihatkan di dalam keluarga kita. Keceriaan akan terlihat dalam kehidupan rumah tangga, dan karena berasal dari rumah tangga seperti itu, anak-anak muda akan memperlihatkan rasa dan sikap hormat bersama mereka di ruangan kelas, dan di gereja. Akan terdapat kehadiran di tempat kudus di mana Allah bertemu dengan umat-Nya, sikap hormat terhadap semua tata tertib ibadah, dan pujian rasa syukur dan ucapan terima kasih akan diberikan atas semua karunia pemeliharaan-Nya…

Setiap berkat fana akan diterima dengan rasa syukur, dan setiap berkat rohani akan berlipat ganda nilainya karena sudut pandang tiap anggota rumah tangga telah disucikan oleh Firman kebenaran. Tuhan Yesus sangat dekat bagi mereka yang menghargai karunia-Nya yang berharga, menyusuri kembali segala hal baik yang mereka terima dari Allah yang peduli, penuh kasih, dan amat baik, dan mengakui Dia sebagai Sumber Agung segala kenyamanan dan penghiburan, Sumber kasih karunia yang tiada habisnya.

Jikalau kita memberikan lebih banyak ekspresi pada iman kita, lebih bersukacita dalam berkat yang kita ketahui kita milikimaka kita seharusnya memiliki lebih banyak iman dan sukacita yang lebih besar. Tidak ada lidah yang bisa menjelaskan, tidak ada pikiran fana yang bisa memahaminya, berkat yang dihasilkan dari menghargai kasih dan kebaikan Allah. Bahkan di bumi kita dapat memiliki sukacita seperti sumur mata air, yang tiada habisnya, karena dialiri oleh aliran yang mengalir dari takhta Allah.

Saturday, January 12, 2019

Renungan Pagi, 12 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

MARILAH KITA DENGAN PENUH KEBERANIAN
MENGHAMPIRI TAKHTA KASIH KARUNIA

”Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:6).

Yesus mengetahui kebutuhan anak-anak-Nya, dan Ia suka mendengar doa mereka. Biarlah anak-anak menyingkirkan dunia dan segala sesuatu yang akan menarik pikiran mereka dari Allah, dan biarlah mereka merasa sendiri bersama Allah, bahwa mata-Nya melihat ke dalam batin mereka, dan membaca keinginan jiwa, dan agar mereka bisa berbicara dengan Allah. Dalam iman yang sederhana Anda boleh meminta janji-Nya, dan merasa bahwa meskipun Anda tidak memiliki apa pun di dalam dirimu untuk pantas mendapatkan perhatian Allah, karena kemurahan dan kebenaran Kristus, maka Anda dengan penuh keberanian dapat menghampiri takhta kasih karunia, dan mendapati pertolongan saat diperlukan. Tidak ada yang bisa membuat jiwa begitu kuat menahan cobaan Iblis dalam konflik besar kehidupan, selain mencari Allah dengan kerendahan hati, menyerahkan jiwamu di hadapan-Nya dalam segala ketidakberdayaan, sambil berharap bahwa Ia akan menjadi penolong dan pembelamu.

Dengan iman penuh percaya seorang anak kecil, kita harus datang kepada Bapa surgawi, memberitahukan kepada-Nya segala kebutuhan kita. Ia selalu siap memberi ampun dan membantu. Suplai hikmat Ilahi tidak ada habisnya, dan Tuhan menyuruh kita mengambil banyak-banyak. Kerinduan yang harus kita miliki untuk mendapatkan berkat Ilahi digambarkan dalam kata-kata, “Seperti rusa merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.” Kita memerlukan dahaga jiwa yang lebih dalam merindukan pemberian berlimpah yang diberikan surga.

Kita harus lapar dan haus akan kebenaran.

Oh, agar kita memiliki keinginan yang menyala-nyala untuk mengetahui Allah dengan pengetahuan yang kita dapatkan dari pengalaman, untuk datang di hadirat kudus Yang Mahatinggi, menjangkau dengan tangan iman, dan menyerahkan jiwa yang tak berdaya kepada Dia yang agung untuk diselamatkan. Kebaikan kasih-Nya lebih baik daripada kehidupan.

Ia ingin mencurahkan kekayaan warisan kekekalan kepada anak-anak manusia. Kerajaan-Nya adalah kerajaan kekal.

Friday, January 11, 2019

Renungan Pagi, 11 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KITA PERLU MENYISIHKAN WAKTU UNTUK MEMIKIRKAN TENTANG ALLAH

”Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (Mazmur 46:11).

Orang-orang Kristen… harus memupuk kesukaan bermeditasi, dan membiasakan keinginan untuk melakukan renungan. Banyak orang tampaknya mengeluhkan waktu yang digunakan untuk meditasi, dan menyelidik Kitab Suci, serta berdoa, seolah-olah waktu yang digunakan itu akan hilang. Aku harap kamu semua bisa melihat ini dengan cara yang Allah inginkan; karena dengan demikian engkau akan menjadikan kerajaan Allah hal penting pertama. Menetapkan hati di surga, akan memberikan semangat kepada semua perhatianmu, dan menghidupkan semua tugas-tugasmu. Mendisiplin pikiran agar tinggal dalam hal-hal surgawi, akan menyemangati dan mengobarkan semua upaya kita.

Biarlah semua yang ingin ambil bagian dalam sifat Ilahi menghargai fakta bahwa ia harus lepas dari kejahatan yang ada di dunia melalui hawa nafsu. Ada pergumulan yang terus-menerus dan sungguh-sungguh dari jiwa melawan pikiran yang membayangkan kejahatan. Harus ada penolakan terus-menerus terhadap godaan melakukan dosa dalam pikiran maupun tindakan. Jiwa harus dijaga dari setiap noda, melalui iman di dalam Dia yang mampu mencegahmu jatuh. Kita harus merenungkan Kitab Suci, dengan tenang dan tulus terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kekal kita. Kemurahan dan kasih Yesus yang kekal, pengorbanan yang dilakukan demi kita, harus direnungkan dengan serius dan khidmat. Kita harus tinggal di dalam karakter Penebus dan Pengantara kita yang kekasih. Kita harus berusaha memahami makna rencana keselamatan. Kita harus merenungkan misi-Nya yang telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Dengan terus-menerus merenungkan tema-tema surgawi, maka iman dan kasih kita akan tumbuh lebih kuat. Doa-doa kita akan semakin berterima kasih kepada Allah, karena akan semakin bercampur dengan iman dan kasih. Akan semakin rajin dan tekun.

Bilamana pikiran sudah dipenuhi demikian… orang percaya di dalam Kristus akan mampu membawakan hal-hal baik dari perbendaharaan hatinya.

Thursday, January 10, 2019

Renungan Pagi, 10 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

HATI YANG DIPERBARUI MENGASIHI SEBAGAIMANA KRISTUS MENGASIHI

”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13:34).

Yesus berkata, “Kasihilah satu sama lain sebagaimana Aku telah mengasihimu.” Kasih bukan sekedar dorongan hati, emosi sesaat, tergantung pada situasi; itu adalah prinsip yang hidup, kekuatan permanen. Jiwa diisi dengan aliran kasih murni yang mengalir dari hati Kristus. Sebagaimana sumur mata air yang tidak pernah habis. Oh, betap hari menjadi lebih semangat, motif-motifnya dimuliakan, kasih sayangnya menjadi lebih dalam, oleh persekutuan ini! Di bawah pendidikan dan disiplin Roh Kudus, anak-anak Allah mengasihi satu sama lain, dengan benar, tulus, tak dibuat-buat,—“tanpa memihak, dan tanpa kemunafikan.” Dan ini karena hati sedang mengasihi Yesus. Kasih sayang kita kepada satu sama lain muncul dari hubungan kita dengan Allah. Kita adalah satu keluarga, kita mengasihi satu sama lain sebagaimana Ia telah mengasihi kita. Bilamana dibandingkan dengan kasih sayang sejati, suci, berdisiplin ini, maka sopan santun duniawi yang dangkal, ekspresi pertemanan yang berlebihan tidak bermakna, seperti sekam dibanding gandum.

Mengasihi sebagaimana Yesus mengasihi berarti memperlihatkan sifat tidak mementingkan diri sepanjang waktu dan di mana saja, dengan kata-kata yang baik dan tampang menyenangkan…. Kasih tulus adalah sifat berharga yang berasal dari surga, yang aroma harumnya bertambah saat disalurkan kepada orang lain….

Kasih Kristus itu dalam dan sungguh-sungguh, mengalir seperti aliran sungai yang tak tertahan kepada semua orang yang mau menerimanya. Tidak ada sifat mementingkan diri dalam kasih-Nya. Jika kasih yang berasal dari surga ini merupakan prinsip yang tinggal di dalam hati, akan terlihat dengan sendirinya, bukan hanya kepada mereka yang dikasihi dalam hubungan yang suci, tetapi kepada semua orang yang berhubungan dengan kita. Ini akan membuat kita memberikan perhatian-perhatian kecil, memberi bantuan, melakukan perbuatan baik, mengucapkan kata-kata lemah lembut, baik dan memberi semangat. Mengarahkan kita untuk bersimpati kepada mereka yang amat merindukan simpati.

Wednesday, January 9, 2019

Renungan Pagi, 9 Januari 2019

“BAPA KITA PEDULI”

KETERGANTUNGAN KEPADA ALLAH

”Sebab diluar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5, bagian akhir).

Pelajaran pertama yang harus diajarkan adalah … pelajaran ketergantungan pada Allah…. Sebagaimana bunga di ladang yang memiliki akar di tanah; memerlukan udara, embun, hujan, dan sinar matahari, begitu pula kita harus menerima dari Allah apa yang menghidupkan jiwa.

Kehadiran Allah dijamin bagi orang Kristen. Batu karang iman ini adalah kehadiran nyata Allah. Yang paling lemah bisa bergantung pada-Nya. Mereka yang mengira dirinya paling kuat bisa jadi paling lemah kecuali bergantung pada Kristus, menjadikan mereka layak dan tepat guna. Inilah Batu di mana kita bisa membangun dengan baik. Allah itu dekat dalam pengorbanan penebusan Kristus, dalam pengataraan-Nya, dalam pemerintahan-Nya yang penuh kasih dan lemah lembut atas gereja. Sambil duduk di takhta kekal, Ia mengawasi mereka dengan penuh perhatian. Selama anggota gereja menyerap air dan nutrisi dari Yesus Kristus, dan bukan dari nasihat dan pedapat serta metode manusia; jika memiliki keyakinan akan kedekatan dengan Allah di dalam Kristus, mereka menaruh seluruh kepercayaan kepada Dia, maka mereka akan memiliki hubungan penting dengan Kristus sebagaimana ranting berhubungan dengan batang pohon. Gereja didirikan bukan karena teori manusia, atau rencana dan formula panjang dan rumit. Namun tergantung pada Kristus sebagai kebenaran mereka. Dibangun atas iman di dalam Kristus, “dan alam maut tidak akan menguasainya.”

Kekuatan dari setiap jiwa ada di dalam Allah bukan di dalam diri manusia. Ketenangan dan kepercayaan harus menjadi kekuatan bagi mereka yang menyerahkan hatinya kepada Allah. Kristus tidak memiliki minat yang biasa-biasa saja kepada kita namun minat yang lebih kuat daripada kepedulian seorang ibu kepada anaknya…. Juruselamat kita telah membeli kita dengan penderitaan dan kepedihan manusia, oleh hinaan, celaan, penganiayaan, caci maki, penolakan dan kematian. Ia sedang mengawasi Anda, anak Allah yang gemetar. Ia akan membuat Anda aman di bawah perlindungan-Nya…. Kelemahan kita dalam sifat manusia tidak akan menghalangi akses kita kepada Bapa surgawi, karena Dia [Kristus] mati untuk menjadi perantara bagi kita.

Tuesday, January 8, 2019

Renungan Pagi, 8 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

KITA MENERIMA IMAN YANG BEKERJA OLEH KASIH

”Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” (Galatia 5:6).

Bilamana engkau mengajukan permohonan haruslah dengan kerendahan hati, bukan dengan membanggakan pencapaian unggul, namun dengan jiwa yang sungguh dahaga akan berkat Allah. Kristus selalu mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati. Kita harus datang dengan iman sehingga Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita; “Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.” Iman sejati adalah iman yang bekerja oleh kasih, dan menyucikan jiwa. Suatu iman yang hidup adalah iman yang bekerja. Jika kita masuk dalam taman dan mendapati tidak ada air dalam tanaman, tidak ada kesegaran pada daun-daunnya, tidak tampak kuntum atau bunga mekar, tidak ada tanda kehidupan pada batang atau ranting, maka kita akan berkata, “Tanamannya mati. Buang saja dari kebun, karena akan mengganggu pemandangan.” Begitu pula dengan mereka yang mengaku Kristen, namun tidak memiliki kerohanian. Jika tidak ada tanda kehidupan rohani, jika tidak ada perbuatan penurutan hukum, itulah bukti bahwa mereka tidak tinggal dalam Kristus—tanaman anggur yang hidup.

Iman dan kasih itu merupakan elemen penting, kuat dan berguna dalam karakter Kristus. Mereka yang memilikinya berarti menjadi satu dengan Kristus, dan membawa misi-Nya …. Kita harus duduk di kaki Kristus sebagai pendengar setia, dan menggunakan iman dan kasih pemberian-Nya. Kita kemudian akan mengenakan kuk Kristus, dan mengangkat beban-Nya, dan Kristus akan mengenali kita sebagai bagian dari Diri-Nya; di surga akan dikatakan, “Kamu adalah para pekerja bersama Allah.” Akankah orang-orang muda kita mengingat bahwa tanpa iman tidak mungkin menyenangkan Allah? Dan itu haruslah iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa.

Kita tidak bisa mengabaikan nilai dari iman sederhana dan meremehkan penurutan. Karena oleh mengikuti jalan penurutan dalam iman yang sederhana inilah maka karakter memperoleh kesempurnaan.

Monday, January 7, 2019

Renungan Pagi, 7 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

PARA MALAIKAT MELAYANI PARA PEWARIS KESELAMATAN

”Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?” (Ibrani 1:14).

Allah memiliki para malaikat yang pekerjaannya adalah menarik mereka yang akan menjadi pewaris keselamatan…. Pekerjaan malaikat adalah melindungi dari kuasa Iblis.

Pekerjaan makhluk surgawi ini adalah mempersiapkan penghuni dunia untuk menjadi anak-anak Allah, suci, murni, dan tidak tercemar. Namun manusia, meskipun mengaku pengikut Kristus, tidak menempatkan diri dalam posisi di mana mereka memahami pelayanan ini, sehingga pekerjaan utusan surga ini menjadi sulit. Para malaikat, yang selalu memandang wajah Bapa di surga, akan lebih suka berada di samping Allah, di tempat surgawi yang suci dan bersih; namun suatu pekerjaan harus dilakukan dalam membawa suasan surgawi ini kepada jiwa-jiwa yang digoda dan dicobai, sehingga Iblis tidak menggagalkan mereka yang direncanakan Tuhan untuk mengisi istana surgawi ini. Para penguasa dan penasihat surgawi bergabung bersama-sama dengan malaikat dalam pelayanan mereka bagi pewaris keselamatan.

Para malaikat, yang akan melakukan apa yang tidak bisa kamu lakukan sendiri, sedang menunggu kerja sama darimu. Mereka sedang menunggu responmu pada ajakan Kristus. Mendekatlah kepada Allah dan kepada satu sama lain. Dengan kemauan, dengan doa diam-diam, dengan penolakan terhadap agen-agen Iblis, serahkan keinginanmu pada sisi keinginan Tuhan. Sementara engkau memiliki satu keinginan untuk menolak kejahatan, dan doa tulus, “Lepaskan aku dari penggodaan,” maka engkau akan memiliki kekuatan. Itu adalah tugas dari para malaikat surgawi untuk datang mendekati orang-orang yang menderita, dicobai, digoda. Mereka bekerja keras lama dan tanpa letih untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang baginya Kristus telah mati. Dan ketika jiwa-jiwa ini menghargai keuntungan mereka, menghargai bantuan surgawi yang diutus bagi mereka, memberi respons bagi pekerjaan Roh Kudus demi mereka; ketika mereka menyerahkan kehendak mereka menuruti kehendak Kristus, maka para malaikat membawa berita ini menuju surga…. Dan ada sukacita di tengah penghuni surgawi.

Sunday, January 6, 2019

Renungan Pagi, 6 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

ROH MEMBAWA HIKMAT DAN PENGERTIAN

”Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan” (Yesaya 11:2).

Saat Roh memaparkan kebenaran kepadamu, maka engkau akan menjalani pengalaman berharga, dan akan rindu berbicara kepada orang lain hal-hal menghibur yang telah dinyatakan kepadamu. Saat bergaul dengan mereka, engkau akan menyampaikan beberapa pemikiran segar mengenai karakter atau pekerjaan Kristus. Engkau akan mendapatkan wahyu menyegarkan mengenai cinta-Nya yang berbelas kasihan untuk ditanamkan kepada mereka yang mengasihi Dia atau yang tidak mengasihi Dia.

“Berilah, maka akan diberikan kepadamu;” karena Firman Allah adalah “air mancur di tengah taman, sumber air kehidupan, dan aliran air dari Libanon.” Hati yang pernah mengecap kasih Kristus, terus meminta lebih banyak lagi, dan saat sudah melekat, engkau akan menerima lebih banyak dan lebih melimpah. Setiap wahyu Allah bagi jiwa meningkatkan kapasitas untuk mengetahui dan mengasihi. Seruan hati yang terus-menerus adalah, “Lebih banyak mengenai Engkau,” dan jawaban Roh selalu, “Lebih banyak lagi.” Karena Allah suka melakukan sesuatu “jauh melebihi yang kita minta atau pikirkan.” Bagi Yesus, yang mengosongkan Diri-Nya sendiri demi keselamatan umat manusia yang hilang, Roh Kudus diberikan tanpa syarat. Jadi itu akan diberikan kepada pengikut Kristus bilamana segenap hati diserahkan untuk ditempati oleh-Nya. Tuhan kita sendiri telah memberikan perintah, “Hendaklah kamu penuh dengan Roh,” dan perintah ini juga adalah suatu janji dari kegenapannya sendiri. Adalah suatu kesukaan bagi Bapa bahwa di dalam Kristus, “segala kepenuhan tinggal;” dan “di dalam Dia engkau dijadikan penuh.”

Allah telah mencurahkan kasih-Nya dengan berkelimpahan, sebagaimana hujan yang menyegarkan bumi. Ia berkata: “Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan.”… “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.”

Saturday, January 5, 2019

Renungan Pagi, 5 Januari 2019


“BAPA KITA PEDULI”

PERCAYA KRISTUS BERARTI KEHIDUPAN KEKAL

”Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup kekal” (Yohanes 3:36).

Ketika jiwa menyerahkan diri kepada Kristus, suatu kuasa baru mengambil tempat di dalam hati yang baru. Suatu perubahan ditempa, hal yang tidak mampu dilakukan manusia sendiri. Ini adalah hasil supernatural, membawa elemen supernatural ke dalam sifat manusia. Jiwa yang berserah kepada Kristus menjadi benteng-Nya sendiri, yang Ia dirikan di dunia yang memberontak, dan Ia bermaksud agar tidak ada kekuasaan mana pun dikenal di dalamnya selain dari kekuasaan-Nya sendiri. Dengan demikian jiwa tersebut tidak terkalahkan oleh serangan Iblis.

Kristus siap menanamkan semua pengaru surgawi. Ia mengetahui semua godaan yang datang kepada manusia, dan kemampuan setiap manusia. Ia mengukur kekuatannya. Ia melihat masa kini, masa depan, dan menunjukkan kepada pikiran kewajiban yang harus dipenuhi, dan mendesak agar hal-hal biasa dan duniawi jangan dibiarkan begitu terserap sehingga hal-hal surgawi berada di luar perhitungan.

Pemberian kasih karunia melalui Kristus diberikan cuma-cuma bagi semua orang. Allah tidak memilih-milih mana yang akan binasa, kecuali itu atas pilihan sendiri. Allah telah menetapkan dalam Firman-Nya syarat-syarat di mana satu jiwa akan dipilihkan untuk menerima hidup kekal—penurutan kepada hukum-Nya, melalui iman kepada Kristus. Allah telah memilih satu karakter yang sejalan dengan hukum-Nya, dan siapa pun yang mencapai standar persyaratan-Nya, akan masuk ke dalam kerajaan kemuliaan-Nya. Kristus sendiri berkata, “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup kekal.”

Sungguh suatu kedudukan tinggi disejajarkan dengan Dia yang adalah pusat dari segala kesempurnaan, Yang Mulia di surga, namun begitu mengasihi kita sehingga tidak ada bahasa yang bisa mengungkapkannya, meskipun kita makluk berdosa! Demi kita, Dia melepaskan jubah kerajaan-Nya, melangkah turun dari takhta surga, berkenan merendahkan diri mengenakan pakaian hina ganti Keilahian-Nya, dan menjadi sama dengan kita kecuali dalam hal dosa, agar kehidupan dan karakter-Nya menjadi pola yang perlu ditiru semua orang, agar mereka mendapatkan hadiah kehidupan kekal.