20 April 2018
Ketepatan Alkitab?
“Inilah para penyanyi: bani Asaf: serratus dua
puluh delapan orang” (Ezra 2:41).
Apakah ayat seperti ini dapat menjadi bahan
renungan? Makanan rohani apakah yang dapat kita ambil dari daftar personil
upacara keagamaan seperti itu—terutama untuk kita yang hidup di abad ke-21!
Pertanyaan yang bagus, tetapi izinkan saya membuat
masalah ini menjadi semakin pelik. Ayat ini mengatakan bahwa ada 128 penyanyi
yang turut serta dari bani Asaf. Tetapi…Nehenia 7:44 mengatakan jumlahnya
adalah 148. Sebuah perbedaan yang mencolok. Mungkin tidak terlalu bermakna,
tetapi jelas sebuah ketidakkonsistenan. Sekarang, jika ini adalah satu-satunya
ketidaksinkronan dalam Alkitab, tentunya tidak akan menjadi masalah.
Tetapi—saya hampir urung mengatakan hal ini—terdapat banyak yang semacam itu.
Hal yang mungkin dapat menimbulkan kekecewaan bagi para pembaca Kitab Suci.
Saya memiliki daftar yang terus bertambah mengenai ketidakcocokan data semacam
itu, dan ini barulah sebagian dari daftar yang ada.
Siapakah nama ayah Kish—Abiel atau Ner (1 Sam.9:1;
1 Taw.8:33; 9:39)? Di dalam 2 Samuel 24:9 dikatakan bahwa di Israel ada 800.000
orang yang dapat memainkan pedang, tapi 1 Tawarikh 21:5 memberikan angka
1.100.000. ketika 2 Raja-raja 25:8 berkisah tentang sebuah kejadian yang
berlangsung pada hari ketujuh dalam suatu bulan, Yeremia 52:12 berkata bahwa
kejadian itu berlangsung pada hari kesepuluh dalam bulan tersebut. Lagi, apakah
Yesus menyembuhkan Bartimeus di jalan masuk ke kota Yerikho atau ketika keluar
dari kota tersebut? Dan daftar pertanyaan ini akan terus…dan terus berlanjut.
Pelbagai penjelasan telah diberikan oleh para
pelajar baik yang konservatif maupun liberal untuk menyelaraskan ketidakcocokan
data di Alkitab ini. Tidak satu pun penjelasan tersebut dapat menjawab dengan
memuaskan. Faktanya adalah bahwa mereka yang terinspirasi pun dapat memiliki
fakta-fakta yang keliru, bahkan bertentangan satu dengan yang lain.
Anda mungkin telah mendengar ada kalanya tulisan
Ellen White bertentangan dengan salah satu penulis Alkitab (terkadang bahkan
tidak sependapat dengan tulisannya) dan juga kadang-kadang menemukan kekeliruan
dalam data yang ditampilkannya. Sekarang kita tahu dari bukti di dalam Alkitab
sendiri, bahwa keakuratan data bukanlah petunjuk adanya inspirasi Roh. Jika
benar demikian, maka Encyclopaedia
Britannica adalah kitab yang terinspirasi. Jika usaha para pelajar Advent
untuk menjunjung tinggi inspirasi Alkitab dengan cara menghilangkan
ketidakkonsistenan seperti itu dapat dibenarkan, maka tindakan mereka yang
gegabah tersebut dapat mengurangi makna insiprasi Ellen White. Akan lebih bijak
kiranya bagi kita untuk mengakui bahwa para penulis yang terinspirasi itu dapat
bertentangan satu sama lain (seperti yang diakui oleh Ellen White sendiri).
0 comments:
Post a Comment