“POTRET KASIH ALLAH”
22 April 2018
Tugas Orang Awam
“…Ketika itu akan ini juru minuman raja” (Nehemia
1:11).
Untuk suatu alasan yang tak dikemukakan, sebuah
delegasi dari Yerusalem datang ke Susan, tempat istana musim panas raja Persia
berada. Diantara mereka terdapat Hanani, saudara lelaki Nehemia. Menanggapi
permintaannya akan kabar baik dari “kampung halaman,” Nehemia diberitahu:
“Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan,
ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah
terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar” (Neh.1:3).
Nehemia melayani Raja Artahsasta sebagai juru
minuman, yang berarti ia bertanggung jawab untuk menyediakan anggur yang tak
beracun untuk sang raja. (Ya, selalu ada bahaya seseorang yang akan membunuh
raja dengan memberinya anggur beracun.) Nehemia, bertugas untuk mencicipi
anggur itu terlebih dahulu, dan jika ia tetap sehat tak terkena penyakit (atau
lebih buruk), maka ia akan menyajikan sisanya untuk raja. Posisinya sangat
terhormat dan tanggung jawabnya sangat tinggi. Bagaimana dan mengapa Artahsasta,
seorang Persia, memutuskan untuk percaya pada seorang tahanan perang Israel
dengan posisi penting itu masih tidak diketahui. Oh, dan karena Nehemia
memiliki akses kepada anggota keluarga raja yang paling dekat, ia kemungkinan
telah dikebiri, seperti yang biasa dilakukan—untuk berjaga-jaga terhadap
kemungkinan ia tertarik pada sang ratu atau salah satu selir raja.
Kabar buruk dari kaum kerabatnya ini membuat
Nehemia tenggelam dalam kesedihan mendalam, dan ia menghabiskan waktunya untuk
berdoa dan berpuasa—hingga satu titik di mana Artahsasta melihat perubahan mencolok
dalam penampilan Nehemia. Ketika raja menanyakan apa yang terjadi padanya, ia
menjawab dengan hati-hati memilih kata-katanya, “Bagaimana mukaku tidak akan
muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan
dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?” (Neh.2:3).
Mengetahui bahwa juru minumannya itu ingin pulang
ke Yerusalem dan membereskan masalah di sana, Artahsasta bertanya berapa lama
waktu yang dibutuhkan Nehemia untuk memperbaiki situasi di sana. Setelah mendengar
perkiraan waktu dari Nehemia, raja mengirim pelayan kepercayaannya itu ke
Yerusalem, di mana ia bertugas sebagai gubernur selama 12 tahun (Neh.5:14).
Di sanalah Nehemia, si orang awam, dan Ezra, imam
dan juru tulis, memadukan kekuatan dalam sebuah proyek besar untuk membangun
kembali bait Allah dan tembok kota. Dibutuhkan kepemimpinan yang terpadu antara
awam dan imam untuk menjalankan sebuah perubahan, hal yang tidak mengejutkan
kita. Kerjasama timbal-balik antara dua kelompok inilah yang memajukan
pekerjaan Allah di bumi.
0 comments:
Post a Comment