“POTRET KASIH ALLAH”
14 Juni 2018
Yehezkiel yang Aneh
“Datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri
orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia”
(Yehezkiel 1:3).
Nabi Yehezkiel dan kitab
yang ditulisnya, sama-sama membingungkan. Sehingga ketika menemukan beberapa
masalah di dalamnya, para rabi (terutama dari Aliran Shammai) memperdebatkan
posisi kitab ini di dalam kanon Alkitab. Apa yang membingungkan—kalau tidak
dapat disebut aneh—dari Yehezkiel?
Pertama, kepribadiannya
agak eksentrik. Nabi-nabi yang gembira luar biasa sudah bukan zamannya lagi
pada masa itu, seiring berlalunya Elia dan Elisa. Namun Yehezkiel lebih mirip
angkatan mereka ketimbang angkatan Yoel, Amos, Yesaya, Yeremia dkk. Ia
mengatakan telah dirasuki oleh Roh (Yeh.2:2). Ia mengaku telah diangkat oleh
tangan Allah (Yeh.3:14), pada suatu ketika menjambak rambutnya dan membawanya
sejauh 800 km ke Yerusalem (Yeh.8:3). Ia menjadi bisu selama beberapa waktu
(Yeh.3:26; 24:27). Beberapa pelajar Alkitab berspekulasi bahwa ia memang sakit
secara mental.
Kedua, perilaku
kenabiannya agak sedikit ganjil. Ia berbaring di sisi kiri badannya selama 390
hari dan pada sisi kanannya selama 40 hari kemudian (Yeh.4:4-6). Ia memotong
rambutnya dan membaginya menjadi tiga bagian, membagar sepertiganya, mencincang
dengan pedang sepertiganya dan sisanya dihamburkan ke udara (Yeh.5:1-4). Ia
menghancurkan sebagian rumahnya dengan mengali dinding menggunakan tangan
kosong (Yeh.12:7). Ketika istrinya mati tiba-tiba, ia tidak meratapinya
(Yeh.24:16-18) karena diperintahkan demikian oleh Allah.
Ketiga, tulisan-tulisanya
mengandung unsur-unsur yang ganjil—bahkan tak senonoh. Di pasal 16 Allah
digambarkan melakukan hubungan sumbang, dan pada pasal 23 ia menggunakan bahasa
erotis. Beberapa dari gambarannya sangat berbelit-belit dan sulit dicerna (Yeh.
1 dan 10). Kitabnya juga mengandung unsur-unsur yang nampaknya bertentangan
dengan tulisan yang terinspirasi (Yeh.18:20).
Keempat, kenabiannya
tidak menyengat—ya, lemah. (Kita akan membahasnya lagi nanti. Sebagai contoh,
gambarannya yang panjang lebar tentang pembangunan kembali bait suci dan
pelayanannya tak pernah terjadi.)
Namun demikian, Allah
menggunakan orang yang aneh ini, boleh jadi tidak normal, menjadi pelayan-Nya
sebagai nabi. Anda lihat, Allah menggunakan semua dari kita, terlepas dari
kelemahan dan keanehan kita.
0 comments:
Post a Comment